19

351 36 1
                                    

"Tidak... aura ini, bukan berasal dari pasukan kami" 
.
.
.
.
.

Semua orang yang berada di tempat itu membelaklakkan matanya seketika. Yato terdiam mematung tanpa mengatakan apapun. Aura dingin di sekitarnya semakin kuat pertanda pemiliknya semakin dekat. Tak lama kemudian, muncullah pasukan yang dahulu pernah menyerang Mika dan Yuu.

"Kalian!" teriak Yato
"Wah wah wah, lama tak berjumpa Yatogami. Apa kau merindukanku?" ucap orang itu dengan liciknya
"Apa yang kau lakukan disini, Kurokuma" ucap Yato
"Kami hanya ingin mengambil kembali apa yang menjadi hak kami" ucap Kurokuma
"Kau berbicara dengannya sampai melupakan kami" ucap Ayato di belakang kirinya
"Ara ra, bukannya itu Karma? Dari klan Akabane yang terkenal itu? Dan yang di sebelahnya itu  Seijuurou dari klan Akashi dan Tetsuya dari klan Kuroko itu? Tak kusangka akan bertemu dengan mereka disini" ucap Kino di belakang kanannya
"Sepertinya banyak kaum bangsawan disini. Baiklah, itu tidak masalah. Kita bawa mereka berdua yang bersembunyi dari sini!" ucap Kurokuma dengan liciknya

Mika dan Yuu menggerutu kesal. Mereka tidak pernah menyangka keadaan akan semakin tidak berpihak pada mereka. Dan Mereka harus turun tangan segera.

"Wah wah, lama tak berjumpa. Iblis sialan" ucap Yuu
"Wah... orang yang dibicarakan sudah muncul di depan kita. Tapi masih kurang satu" ucap Kurokuma
"Mencariku? Hm?" ucap Kazuma
"Yah, sekarang sudah lengkap. Kami akan bawa kalian sekarang" ucap Ayato
"Silahkan" ucap Yuu
"Tapi itu jika kalian bisa" ucap Kazuma

Pertarungan tak terelakkan diantara ketiganya. Para murid akademi melihat tidak percaya pada kejadian yang ada di hadapan mereka saat ini.

"Kalian harus selamatkan teman kalian, mereka bisa dalam bahaya jika satu lawan satu dengan mereka" usul sang raksasa
"Bagaimana kau bisa tahu soal itu?" tanya Kagami
"Aku.... pernah bertarung melawan tuan mereka" jawab sang raksasa
"Ara, bukankah itu Rezark? Sang ketua raksasa yang dulu menyerang tuan Ai?" ucap Ayato menghentikan pertarungannya

Semua orang pun terkejut bukan main. Mereka tak menyangka kalau raksasa yang daritadi mereka lawan pernah bertarung dengan tuan ketiga orang yang muncul dihadapan mereka secara tiba-tiba. Mika terdiam sejenak. Ia sedang mencerna kembali nama dari sang raksasa itu. Ia merasa pernah mendengarnya tapi ia juga tak ingat dimana dirinya mendengar nama itu.

"Re...zark" gumam Mika
"Apa kau mulai mengingat nama itu, Mikaela?" ucap Ayato dengan liciknya

Semua pandangan menuju ke arah Mika. Mereka khawatir dengan keadaan Mika saat ini begitu pula dengan Yuu yang menatap Mika sedari tadi.

"Rezark, bukankah itu nama salah satu pengawal yang diutus raja untuk menyelidikimu?" ucap Akashi
"Wah wah wah, aku tak menyangka kalau rumor tentang keluarga Akashi benar. Kau memang pintar, Akashi Seijuurou" ucap Ayato dengan liciknya
"Jadi asalnya kau meremehkan kami?" tanya Akashi dengan nada absolutnya
"Ya, karena... Akashi yang sebelumnya bertemu denganku hanyalah seorang perempuan lemah" ucap Ayato dengan nada sedikit merendahkan
"Tutup mulutmu!" teriak Akashi

Adu mulut pun tak terelakkan. Siapa yang tak kesal saat keluarganya dibicarakan oleh orang yang notabenenya adalah musuhnya sekarang. Apalagi Seijuurou tau siapa yang dimaksud oleh Ayato, jadi wajar jika ia marah karena hal itu.

Mika memandang ketiga orang di depannya dengan tatapan tajam. Ingin sekali ia menancapkan pedangnya pada dada mereka. Namun apa daya jika pertarungan mereka di tunda karena adu mulut yang bersumber dari celotehan Ayato.

"Kalian kuberi pilihan, Kami bertarung dengan kalian atau Rezark yang bertarung dengan kalian?" ucap Ayato dengan liciknya

Levi yang mendengar pilihan itu ingin menjawab tapi niatnya terurungkan karena Mika langsung maju ke depan pasukan dan menatap Ayato dengan tajam.

"Lebih baik kami bertarung dengan kalian dan mati terhormat daripada kami harus membunuh teman kami sendiri!" ucap Mika

Seluruh pasukan murid akademi yang mendengar pernyataan Mika pun mengangguk setuju. Tatapan mereka pun berubah seketika dari yang asalnya geram menjadi dingin. Tatapan ingin membunuh itu sangat terasa bahkan bisa membuat ketiga orang tak diundang itu merinding ketakutan.

'Apa ini?! Padahal kami hanya di tatap tapi kenapa kami tidak bisa berkata apapun?!' batin Kino
'Aku merinding sekarang!' batin Ayato
'Sepertinya... mereka berada di puncaknya ya..' batin Kurokuma

Rezark memperhatikan aksi tatap menatap itu. Banyak pertanyaan-pertanyaan yang ingin disampaikan Rezark pada para murid akademi itu. Namun, ia hanya memilih diam dan menunggu sampai pertarungan diantara mereka benar-benar selesai. Hari semakin senja, langit berubah warna menjadi Oranye kemerahan tanda bahwa hari sudah semakin senja dan matahari hendak terbenam pertanda waktu akan berganti dari siang menjadi malam.

"Cih, matahari akan segera terbenam. Kita harus menyelesaikan pekerjaan kita dengan cepat." Kino

Tbc

Vampire King GenerationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang