"Semua baik-baik saja, tidak ada yang perlu dikhawatirkan!"
.
.
.
.Hari yang cerah telah tiba. Para murid akademi sedang mengemasi kembali barang-barang dan melanjutkan perjalanan mereka. Di perjalanan mereka menatap Yuu dan Mika yang kembali tertawa riang dan membuat para murid lain tersenyum.
"Sepertinya mereka sudah baik-baik saja ya" gumam Nagisa yang masih bisa didengar oleh teman-temannya
"Sepertinya begitu mereka sudah tidak murung lagi, bukankah itu bagus?" ucap Kagami
"Iya, sudah tidak ada yang perlu dikhawatirkan" ucap Akashi
"Aku percaya bahwa mereka adalah kunci perjalanan kita kali ini" ucap Kuroko tiba-tiba
"Huwaaa?!! Sejak kapan kau disitu?!" teriak Kagami
"Sejak tadi" ucap Kuroko
"Keberadaanmu itu benar-benar tipis ya, Kuroko-kun" ucap Mika yang mengagetkan Kagami dan yang lainnya
"Ah,Iya.." ucap Kuroko
"Oi! Sampai kapan kalian terus berbicara seperti itu? Jika kalian tidak jalan cepat maka kalian akan lebih lama mencapai tujuan kalian!" teriak KazumaMereka pun mempercepat langkah mereka. Mentari semakin menunjukkan sinarnya pertanda hari semakin siang.
Kresek kresek
"Kalian dengar itu?" tanya Isogai
"Dengar apa?" tanya Nagisa
"Kalian tidak dengar suara emangnya?" tanya IsogaiKresek kresek kresek
"Suaranya dari semak depan sana" ucap Yuu
"Kira-kira itu apa ya? Mau lihat bersama?" tanya Mika
"Boleh saja" jawab Akashi
"Dan kalian para pengikutku harus ikut menyelidiki asal suara itu" sambungnyaMereka pun pergi menuju tempat semak-semak itu berada. Semakin lama suara di dekat semak-semak itu semakin terdengar keras. Saat mereka sampai di dekat semak-semak itu, Tiba-tiba..
ROAARRR! ROAARRR!
Mereka melihat seekor anak harimau tersesat dan terkait di jebakan khusus hewan liar. Kagami yang tak tega melihatnya pun mencoba melepaskan jebakan itu namun, tak berselang lama muncullah sekelompok pemburu yang memang mengincar anak harimau itu.
"OI! Jangan dekati Harimau itu atau kubunuh kalian!" teriak ketua pemburu itu
"Siapa kalian?" tanya Kagami
"Kami adalah pemburu terkenal di hutan ini! Siapapun yang berani dengan kami tak akan bisa kembali dengan selamat!" teriak pemburu yang lain dibelakang sang ketua
"Tak akan kembali dengan selamat, ya?" gumam Karma
"Ada apa Karma?" tanya Nagisa
"Tidak, hanya saja aku ingin bermain-main dengan mereka. Kau juga memikirkan hal yang sama kan, Seijurou?" ucap Karma
"Jangan memanggilku sok akrab begitu, walaupun kita ini saudara kita ini tidak pernah bisa akrab. Tapi kalau tentang bermain-main dengan mereka—" ucap Akashi dengan menjeda sedikit kalimatnya "—sepertinya aku setuju denganmu" sambung Akashi dengan nada sadisnya
"Siapa kalian beraninya berkata seperti itu?!" teriak Sang ketua pemburu
"Sebelum kami memberitahu nama kami, beritahu nama kalian terlebih dahulu!" ucap Sugino
"Baiklah kalau begitu mau, namaku Ryouma Terasaka. Aku adalah ketua dari pemburu disini! Siapapun yang berani menghalangi kami akan kami jatuhkan hukuman!" teriak sang ketua
"Hukuman,ya?" gumam Akashi
"Hei! Jangan remehkan hukuman dari ketua kami ya!" teriak seorang gadis dibelakangnya
"Siapa kau?" tanya Kagami
"Aku Kaede, Kayano Kaede!" teriak gadis itu
"Tch! Kau diam saja Kaede!" ucap Terasaka
"Bagaimana aku bisa diam?! Lihat saja mereka, mereka meremehkan kita!" protes Kaede
"Sudahlah, biar aku yang tangani ini" ucap Terasaka
"Wah wah, merasa seperti bos ya?" tanya Karma
"Aku memang bosnya. Kalian para BOCAH diam saja" ucap Terasaka dengan nada sedikit ditekan
"Ntah kenapa rasanya aku jadi kesal" bisik Kuroko pada Akashi
"Ntah kenapa tapi aku juga merasakan hal yang sama denganmu, Kuroko" ucap Akashi
"Aku paling tidak suka dipanggil 'bocah' apalagi sama mereka" ucap SuginoMereka pun mulai menyerang kecuali beberapa orang yang tidak terpancing dengan provokasi sang pemimpin pemburu itu.
Tak sampai sekian menit, para murid berhasil dilumpuhkan. Terasaka mulai berpikir kembali. Kekuatan mereka tidak begitu baik dalam penyerangan, mana mungkin mereka bisa menang melawan dirinya. Itulah yang terasaka pikirkan.
Namun tiba-tiba saja
SLASH SLASH DUGH BUGH SRING SLASH
Pasukan Terasaka tumbang dalam seperkian detik. Terasaka tidak tau apa yang terjadi di tempat itu. Ia menjadi geram melihat teman-temannya merintih kesakitan.
"KALIAN!! APA YANG KALIAN LAKUKAN?!!"
Terasaka berteriak sambil berlari dan bersiap menghunus pedangnya namun...
SRING SLASH
seketika Terasaka tumbang. Ia merintih kesakitan tanpa tahu siapa yang menyerangnya. Melihat hal itu, Akashi segera memberi tanda untuk berhenti dan tentunya serangan itu segera terhenti.
"Kenapa? Apa kau takut? " tanya Akashi dengan sinisnya
"Lihat saja nanti! Kalian akan rasakan akibatnya karena melawan kami"Terasaka dan pasukannya mundur. Mereka pergi jauh dari hutan sambil menahan sakit di sekujur tubuh mereka.
Tak lama setelah Terasaka dan pasukannya melarikan diri, rombongan akademi segera melanjutkan perjalanan mereka mencari titisan Raja dan Panglima kesayangan mereka.
Tbc

KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire King Generation
FanfictionCast : Mikaela, Yuuichiro, Shinoa, Guren [ Owari no Seraph ] Yatogami (Yaboku), Yukine, Hiyori, Kazuma [ Noragami ] Shintaro, Ayano, Ene [ Mekakucity Actors ] Nagisa, Karma, Koro-sensei, Sugino, Isogai [Ansatsu Kyoushitsu ] Kuroko, Akashi, Kagami...