25

358 33 1
                                    

Mika dan Yuu terus berjalan menyusuri hutan. Sudah berjam-jam rasanya mereka berjalan namun belum menemukan seorangpun disana. Hari sudah semakin petang, mentari akan terbenam sebentar lagi.

"Kita sudah berjalan menyusuri hutan ini tapi belum menemukan siapapun" keluh Yuu
"Jangan mengeluh, Yuu. Kau sudah janji padaku tadi untuk tidak mengeluh kan? Lebih baik sekarang kita lanjutkan perjalanan kita" ucap Mika

Yuu kembali berjalan di samping Mika. Menyusuri hutan untuk mencari tempat berlindung. Matahari sudah hampir tenggelam namun, mereka belum menemukan petunjuk apapun. Matahari sudah benar-benar terbenam, Mika dan Yuu mulai kelelahan karena menyusuri hutan yang sangat luas itu. Tiba-tiba saja mereka mendengar suara keramaian dari jauh.

"Mika, kau mendengar itu?" tanya Yuu
"Iya, sangat ramai" jawab Mika
"Kira-kira ada apa?" tanya Yuu
"Sebuah Festival? Mungkin" jawab Mika
"Dari mana asalnya?" tanya Yuu
"Di depan sana, sekitar 1 Km?" ucap Mika memperkirakan
"Ayo kita kesana!" ucap Yuu

Mereka segera bergegas menuju sumber suara tersebut. Mereka berlari dengan sekuat tenaga dan suara yang mereka dengar pun makin lama makin jelas dan benar saja, setelah mereka keluar dari kawasan hutan tampak sebuah jalanan kecil tengah ramai dipenuhi banyak orang. Anak-anak kecil berlarian ke sana kemari untuk bermain dan lain sebagainya.

"uwaah.."ucap Yuu kagum melihat pemandangan di hadapan mereka
"aku tak ingat kalau hari ini ada hal penting"ucap Mika
"Iya juga"ucap Yuu berpendapat sama

Mereka pun menyusuri jalanan itu seperti yang dilakukan orang-orang di sekitar mereka. Saat mereka sedang berjalan, tiba-tiba saja ada seseorang yang menabrak mereka dan pergi begitu saja.

"Siapa orang itu?"tanya Mika
"Ntahlah"jawab Yuu

Mereka melihat pria itu lari menjauh. Tak lama setelah mereka melihat pria itu, dua anak gadis berlari mengejar pria itu.

"Hei kau! Berhenti!"teriak gadis yang berambut hijau
"Kembalikan barang-barang kami!"teriak gadis yang berambut kuning
"Tidak mau! Kalau mau ambillah! Hahahaha"ucap pria itu

Tiba-tiba saja pria itu terhempas ke pohon di tepi jalanan itu. Kedua gadis itu terkejut begitu pula dengan Yuu. Ia masih berpikir siapa yang melakukannya. Beberapa saat kemudian, ia mulai menunjukkan senyumannya karena ia tahu siapa yang melakukannya.

"Kau, anak yang tadi!"ucap pria itu
"Kembalikan barang-barang kedua gadis itu"ucap Mika dengan nada dinginnya.
"Tidak, aku tidak akan mengembalikan barang-barang mereka!"ucap Pria itu

Mika marah. Benar-benar sangat marah. Ia tidak suka kalau ada orang yang mengambil barang milik orang lain apalagi barang itu milik orang asing. Ia pun langsung saja memukul pria itu sampai pria itu terpental sejauh 3 meter dari tempatnya berada.

"Kembalikan!" perintah Mika
"Baik.. Baik, aku akan kembalikan.. Ini.. Ambillah.. Jangan pukul aku lagi.. Ampun!" ucap pria itu ketakutan
"Siapa namamu?" tanya Mika masih dengan tatapan tajamnya
"Namaku..." ucap orang itu
"Katakan siapa namamu!"teriak Mika
"Azusa. Mukami Azusa" ucap orang itu

Mika terkejut saat mendengar marga Mukami disebut. Ia pun bertanya-tanya dimana tempat mereka berada sekarang. Azusa yang melihat reaksi mika pun segera menggunakan kesempatan itu untuk melarikan diri. Tak lama kemudian, Yuu dan kedua gadis itu tiba bersama seorang pria berambut kuning sama seperti salah satu dari kedua gadis itu.

"Kau baik-baik saja, Mika?" tanya Yuu
"Ya, aku baik-baik saja" jawab Mika
"Dimana pria itu? Ingin sekali aku menghajarnya! Berani sekali dia melakukan hal itu pada seorang tuan putri!" ucap gadis berambut kuning itu
"Siapa kalian?" tanya Yuu
"Kau tidak tau siapa kami? Keterlaluan!" ucap gadis itu lagi
"Rin sudahlah" ucap gadis berambut hijau itu
"Diam Miku! Biarkan aku memperkenalkan diriku pada dua orang tak punya martabat ini!"ucap Rin
"Mulai lagi" ucap seorang pria berambut sama dengan Rin
"Kita lihat aja, Len" ucap Miku

Len hanya mengangguk. Ia tak pernah bisa mengerti apa yang ada dipikiran saudari kembarnya itu. Posisi mereka sama dengan Mika dan Yuu sedang berada di tempat yang asing bagi mereka namun tingkah Rin benar-benar sulit dikendalikan apalagi jika itu menyangkut kehormatannya.

"Perkenalkan, namaku Kagamine Rin. Aku saudara kembar Len dan kami berasal dari sebuah kerajaan yang amat makmur. Kalian mengerti kan?" ucap Rin
"Hm... Kagamine..." ucap Mika
"Kalau gak salah, orang yang bermarga Kagamine itu.." ucap Yuu
"Memimpin sebuah kerajaan besar kan?" ucap Mika
"Iya! Dan akulah pemimpinnya! Jadi kalian harus melayani dan melindungiku" ucap Rin
"Rin..." panggil Len
"Diam Len! Aku sedang berbicara dengan mereka" ucap Rin
"Maaf saja, tapi aku menolak permintaanmu" ucap Mika
"Aku juga" ucap Yuu

Len dan Miku yang mendengar jawaban dari Yuu dan Mika pun kaget. Bagaimana tidak? Pasalnya selama ini tak pernah ada seorang pun yang menolak permintaan dari keturunan Kagamine, kecuali jika orang itu memiliki kedudukan lebih tinggi dari mereka.

"Berani sekali kalian! Memangnya kalian punya apa sampai tidak mau melayaniku?!" ucap Rin dengan nada membentak
"Kau belum tahu siapa kami" ucap Mika
"Aku tau" ucap Rin
"Kalau begitu, jelaskan siapa kami" ucap Yuu
"Kalian itu dua orang pengembara yang sengaja menyelamatkan barang-barang kami agar kalian dapat uang, benarkan?!" ucap Rin

Miku dan Len hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah Rin yang gak mau kalah. Mika dan Yuu yang mendengar hal itu mulai kesal. Mereka pun melihat kembali pakaian mereka dari atas sampai bawah.

"Oh.. Jadi kamu menilai kami dari pakaian ini?" tanya Mika
"Tentu saja, memang apalagi yang harus aku nilai dari kalian?!" ucap Rin
"Hm... Mika, buka saja jubah ini. Lagian kita pakai seragam sekolah, kan?" ucap Yuu
"Kau segitu ingin terlepasnya dari jubah ini" ucap Mika
"Bukan begitu, aku hanya kesal dengan tingkah gadis yang satu ini" ucap Yuu
"Terserah kau saja" ucap Mika

Mika dan Yuu pun membuka jubah yang menyelimuti badannya. Seketika Rin, Len dan Miku terkejut karena pakaian yang dikenakan Mika dan Yuu dibalik jubah itu. Seragam sekolah Elit ditambah senjata mereka yang berada disamping kanan pinggang Yuu dan Mika membuat mereka tampak seperti seorang bangsawan. Rambut pirang Mika yang terkena sinar rembulan membuat auranya sebagai seorang bangsawan semakin terlihat.

"Mika, auramu terlalu kuat" ucap Yuu yang bisa merasakan kuatnya aura Mika di sekitarnya
"Auraku memang begini, apalagi saat ini kita telah membongkar penyamaran kita" ucap Mika
"Iya juga" ucap Yuu
"Siapa kalian?" tanya Len

Len mulai ikut berbicara setelah melihat penampilan terbaru Mika dan Yuu. Miku yang melihat hal itu mengerti bahwa situasi saat ini sedang diluar kendali kedua keturunan Kagamine itu.

Tbc

Yoo minna~
Balik lagi sama Author, hehe <(‾︶‾)>

Maaf ya minggu kemarin author gak update
Minggu kemarin kondisi author lagi agak gak memungkinkan untuk update
Jadi mohon di maklumi (′・ω・')

Sebagai permintaan maaf author, khusus hari ini author update 2 chapter ya (・∀・)
Jadi tunggu chapter selanjutnya nanti malam (^v^)

Jangan lupa Vote & Commentnya ya \(^O^)/
See you next time~

Vampire King GenerationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang