Sementara itu, pertarungan Muzan dan Mika semakin sengit. Tidak ada celah di dalam pertarungan mereka. Kekuatan dan kecepatan serangan mereka hampir setara dan tidak ada yang mau mengalah dalam pertarungan ini.
'sial, ternyata seperti ini kekuatan Raja Chaos di masa lalu. Tapi aku masih punya hal yang belum ku tunjukkan' batin Muzan
'sejauh ini, kekuatannya bisa dibilang masih terpaut jauh dengan Ishikawa. Tapi aku yakin masih ada hal yang disembunyikannya. Sebaiknya aku simpan itu untuk nanti. Tapi aku penasaran, mungkin bisa kucoba memancingnya sedikit' batin Mika
Mika tersenyum dengan tatapan tajam yang masih terlihat dimatanya. Ia pun menambah kecepatan serangannya menjadi dua kali lipat lebih cepat. Muzan yang melihat hal itu terkejut bukan main. Ia pun mencoba untuk menyelaraskan gerakannya dengan gerakan Mika namun, ia tetap kewalahan.
'gawat. Kecepatannya bertambah dan aku tak bisa menyainginya. Sebenarnya kekuatan apa itu' batin Muzan
Pertarungan masih berlanjut. Muzan hampir mencapai batasnya karena serangan Mika yang temponya terlalu cepat baginya.
'ah, kalau begini harus ku keluarkan sekarang kah' batin Muzan
Saat Muzan tengan berpikir, Mika yang terus menyerang dengan kecepatannya yang tidak bisa ditangani olehnya. Pedang Mika mengenai wajah Muzan dan membuat luka gores dibagian pipi kananya.
'sepertinya memang harus sekarang' batin Muzan
Muzan pun menjaga jaraknya dari Mika. Mika yang melihat itu tersenyum. Ia pun memiliki niat untuk memancing emosi Muzan lagi.
"Ara? Jadi hanya segitu kemampuanmu?" tanya Mika dengan nada merendahkan
Perempatan imajiner pun muncul di kepala Muzan yang saat ini kesal mendengar perkataan Mika.
"Sungguh mengecewakan. Padahal kau salah satu kebanggaan Ishikawa, tapi hanya segini kemampuanmu? Sepertinya Ishikawa sedang bercanda denganku" ucap Mika lagi
"URUSAI! KAU AKAN MELIHAT KEMAMPUANKU YANG SEBENARNYA SEKARANG!" ucap Muzan dengan amarahnya dan kekesalannya
"Hee... Omoshiroi na" jawab Mika
Muzan pun mengambil nafasnya dengan dalam. Ia membuka matanya perlahan. Kekuatan iblisnya pun bangkit. Namun, Mika yang melihat hal itu tidak terkejut. Ia malah memperhatikan perubahan kekuatan yang terjadi pada Muzan.
'jadi ini yang disembunyikannya. Kekuatan yang besar seperti ini, pantas saja ia menjadi pemimpin para Iblis termasuk Iblis bulan. Tak mengherankan kalau Ishikawa menjadikannya sebagai kebanggaannya' batin Mika
"BERSIAPLAH KAU, MIKA!" teriak Muzan
'yare-yare.. sepertinya ini bakal menjadi sedikit lebih rumit dari sebelumnya' batin Mika
Pertarungan kembali terjadi. Muzan menyerang Mika dengan gerakan yang temponya lebih cepat dari sebelumnya. Mika yang melihat hal itu pun ikut menyelaraskan gerakannya dengan gerakan Muzan.
Sementara itu, di area hutan sebelah Timur ada sekumpulan orang sedang beristirahat. Mereka seperti sedang membicarakan sesuatu yang sangat penting setelah merasakan getaran kekuatan disekitar mereka.
"apa kalian bisa merasakannya?" tanya seorang pemuda berambut hitam dengan tatapan matanya yang dingin
"HIII... GETARAN KEKUATAN APA INI?! KEKUATANNYA SANGAT BESAR, APAKAH ITU MUSUH? APA KITA AKAN MATI DISINI?!" teriak seorang pemuda berambut kuning sambil menunduk ketakutan
"urusai yo Zenitsu! Berhentilah merengek seperti itu" ucap seorang pemuda dengan anting hanafuda di telinganya
"yosh! Apapun itu mari kita lawan!" ucap seorang yang memakai topeng kepala babi hutan
"ara-ara, kalian sepertinya sangat bersemangat ya!" ucap seorang wanita dengan nada yang ramah
"sebelum kita menyerang, kita harus tahu mereka kawan atau lawan. Inosuke, cari tahu keberadaan mereka" ucap pemuda berambut hitam
"YOSH!" jawab Inosuke
"Tanjirou, coba kau kenali bau mereka siapa tahu ada bau dari orang yang kita kenal disana" perintah pemuda itu lagi
"Baik, Giyu-san" jawab Tanjirou
"Zenitsu, coba kau dengar dan nilai suara mereka apakah mereka musuh atau lawan" perintah Giyu
"BAIK!" jawab Zenitsu yang masih ketakutan
"ne ne, lalu apa yang harus aku lakukan?" tanya seorang wanita dengan nada yang ramah namun penuh makna
"kau akan tahu tugasmu nanti, Kocho" jawab Giyu
"seperti biasa Giyu-san dan Shinobu-san tak bisa satu paham ya" ucap Tanjiro
"diamlah, bagaimana penyelidikan kalian?" tanya Giyu
"Mereka berada di bagian selatan, ada 2 orang disana, keduanya memiliki kekuatan yang besar" jawab Inosuke "dan salah satunya adalah" sambung Inosuke
"Kibutsuji Muzan" sambung Tanjiro
Seketika semua yang berada disana terkejut. tak terkecuali Giyu, namun ia memilih untuk memasang wajah datarnya.
"lalu bagaimana dengan satunya?" tanya Giyu
"yang satunya, aku belum pernah mencium baunya" jawab Tanjiro
"tapi, kekuatannya lebih besar dari Muzan" ucap Inosuke
"sepertinya orang itu menyulut emosi Muzan, tapi aku tak bisa memastikan lawan Muzan itu orang yang seperti apa" ucap Zenitsu
"dan ada beberapa orang yang datang kearah mereka, sepertinya itu adalah bala bantuan" tambah Inosuke
"kalau begitu, kita harus kesana juga ya" ucap Shinobu
"hem" jawab Giyu
Tanjiro dan kawan-kawannya pun mengangguk setuju. Mereka pun segera pergi ke tempat Muzan berada. Sementara itu, pertarungan Mika dan Muzan masih berlanjut. Keadan saat ini menjadi terbalik. Mika sudah kewalahan menghadapi serangan Muzan yang bertubi-tubi, bahkan ia berkali-kali terkena serangannya sehingga ia mendapat banyak luka gores.
"Bagaimana? Apa kau menyerah?" tanya Muzan dengan penuh percaya diri
Mika hanya menatap sayu dan lelah ke arah Muzan. Muzan yang melihat hal itu tersenyum penuh kemenangan.
"Aku anggap diamnya dirimu itu sebagai jawabannya. Kalau begitu, beristirahatlah dengan tenang sekarang!" ucap Muzan
Muzan pun mengeluarkan kekuatan terakhirnya namun, dari arah belakang Mika muncul sebuah kekuatan yang menggagalkan serangan itu. Mika yang melihat hal itu pun melihat siapa yang menyerang Muzan.
"Yuu?!" ucap Mika terkejut
"Maaf membuatmu menunggu lama, Mika" jawab Yuu "mulai dari sini, serahkan saja padaku" sambung Yuu

KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire King Generation
FanfictionCast : Mikaela, Yuuichiro, Shinoa, Guren [ Owari no Seraph ] Yatogami (Yaboku), Yukine, Hiyori, Kazuma [ Noragami ] Shintaro, Ayano, Ene [ Mekakucity Actors ] Nagisa, Karma, Koro-sensei, Sugino, Isogai [Ansatsu Kyoushitsu ] Kuroko, Akashi, Kagami...