20

373 38 0
                                    

"Cih, matahari akan segera terbenam. Kita harus menyelesaikan pekerjaan kita dengan cepat."
.
.
.
.

"Kau benar! Kita harus cepat!" ucap Kurokuma

Pertarungan masih berlanjut. Mika dan Yuu kembali kewalahan begitu juga dengan Kazuma. Para murid akademi kembali khawatir melihat pertarungan keduanya.

"Sial. Mereka menutup celahnya" ucap Aomine
"Bagaimana ini? Sepertinya mereka tidak mau menyerah" ucap Kagami
"Aku punya sedikit rencana, dan kali ini pasti kita bisa menekan pergerakan Kino dan kawan-kawannya" ucap Akashi
"Jadi, apa yang kau rencanakan, Akashi?" tanya Midorima

Akashi menjelaskan pada seluruh timnya tentang rencana yang sejak tadi dia susun secara matang di kepalanya. Seluruh tim Akashi menyimak baik-baik pernyataan-pernyataan yang dilontarkan sang setan merah di antara mereka.

"Mungkin itu bisa berhasil, Akashi-kun" ucap Kuroko secara tiba-tiba
"Hanya saja.." ucap Midorima khawatir
"Kita tidak bisa menyiapkan serangan mendadak hanya satu serangan ya?" ucap Momoi
"Tidak, kita bisa!" ucap Kuroko
"He?" ucap seluruh Generasi Keajaiban kecuali Akashi
"Serahkan semuanya padaku" ucap Kuroko

Seluruh anggota generasi keajaiban menatap Kuroko dengan penuh kepercayaan.

"Baiklah, waktumu 5 menit. Aku tidak mentolerir keterlambatan waktu" ucap Akashi

Kuroko mengangguk menyetujui. Ia langsung melakukan rencana pertama dari kepala Akashi yaitu penyerangan dadakan. Sebelum melakukan penyerangan, ia mengucapkan sesuatu yang kemudian langsung bersembunyi. Akashi melihat hal itu kemudian tersenyum.

"Kali ini, kita akan menang" gumam Akashi diakhiri senyum penuh kemenangan

Seluruh anggota generasi keajaiban pun tersenyum mendengar perkataan Akashi. Tim Levi dan Eren yang melihat pertarungan antara tim Mika dan Kazuma ingin membantu hanya saja mereka belum menemukan cara yang tepat.

"Kaicho, apa yang harus kita lakukan?" tanya Eren
"Diamlah. Aku sedang berpikir" ucap Levi dengan tegasnya
"Kita tak bisa cuma diam dan berpikir! Ayo kita bantu mereka" teriak Fujisaki
"Aku tau itu tapi bagaimana cara membantu mereka?!" ucap Levi

Seluruh pandangan murid akademi mengarah kepada Fujisaki yang sedang berpikir. Menyusun rencana agar dapat membantu ketiga orang yang sedang bertarung di hadapan mereka.

"Aku tahu caranya!" ucap Fujisaki
"Bagaimana?" tanya Eren

Fujisaki menjelaskan pada seluruh murid akademi yang masih tersisa kecuali pasukan generasi keajaiban yang telah berpencar kesana-sini.

"Begitu ya, mungkin saja itu bisa berhasil" ucap Nagisa
"Apakah kau sudah memikirkannya baik-baik, Fujisaki-kun?" tanya Koro-sensei
"Memangnya kenapa, Koro-sensei?" tanya Fujisaki
"Kau tau namaku?" tanya Koro-sensei
"Ya jelaslah" jawab Tsubaki
"Kau juga tau namaku, Tsubaki-kun?!" tanya Koro-sensei panik
"Ya jelaslah!" jawab Fujisaki kesal
"Bagaimana mungkin hal itu terjadi?!" tanya Koro-sensei panik
"Kau ini guru atau bukan sih?! Jelaslah kami tahu! Kau pakai tanda pengenal, Koro-sensei!!" teriak Onizuka dengan kesalnya
"Ampunn!!" teriak Koro-sensei

Fujisaki dan Tsubaki hanya bisa sweatdrop melihat kelakuan koro-sensei dan Onizuka. Sementara itu, Karasuma ikut berpikir bagaimana cara membantu Mika,Yuu serta Kazuma yang terlihat sudah tidak mampu menghadapi mereka lagi.

"Hahahahaha, Sepertinya kalian sudah hampir kehabisan tenaga" ucap Kurokuma dengan sombongnya
"Berisik! Jangan senang dulu kalian!" ucap Yuu dengan nafas terengah-engah.
"Sudahlah! Ini akhir perjalanan kalian, Rasakan ini!" teriak Ayato

Ayato kini bersiap untuk menebaskan pedangnya pada Mika. Mika yang telah hampir kehabisan tenaganya hanya bisa melihat pedang itu.

"Ini sudah berakhir, Lord" ucap Ayato menunjukkan seringaian liciknya

Pedang itu bergerak lebih cepat. Melebihi kecepatan yang sebelumnya. Mika hanya bisa melihat pasrah pedang itu dengan nafasnya yang masih belum stabil.

'Inikah akhirnya?' Batin Mika

DUG

Ayato terpental beberapa meter dari tempat Mika secara tiba-tiba disusul oleh Kurokuma. Kino yang melihat hal itu hanya bisa geram sedangkan Mika dan Yuu menatap tak percaya kejadian di hadapannya.

"Ma..yuzumi?" Gumam Mika
"Lama tak berjumpa, lord" balas Mayuzumi
"Kuroko.." panggil Yuu
"Halo, Yuu-kun" ucap Kuroko dengan formalnya

Tiba-tiba saja arena pertarungan berubah. Dari yang asalnya 3 lawan 3 menjadi 10 lawan 3. Mika,Yuu dan Kazuma mendapat bala bantuan dari para generasi keajaiban sementara para murid akademi menatap mereka dengan tatapan terkejut.

"Kali ini aku benar-benar marah" ucap Kuroko
"Bukan kau saja yang marah, teme!" ucap Kagami
"Kami juga" ucap Akashi mewakili anggota Generasi Keajaiban yang lain.

Para generasi keajaiban membentuk formasi. Mereka membagi tugas penyerangan itu menjadi 3 kelompok.

"Aku tidak menyangka akan satu kelompok dengan kakak tiri bayangan tiruan Kuroko ini" ucap Akashi
"Aku juga" ucap Mayuzumi
"Sudahlah lebih baik kita fokus dengan yang dihadapan kita, Seijuurou-kun, Mayuzumi-nii" ucap Kuroko
"Ah, kau benar Tetsuya. Sepertinya dia sudah bosan menunggu, eh?" ucap Akashi
"Apa...." ucap Ayato geram
"Maaf saja, tapi tak akan kubiarkan kau melukai Mika-kun lagi" ucap Kuroko

Di hadapan Yuu telah berdiri pula 3 bantuan dari generasi keajaiban. Kurokuma yang melihat itu merasa geram karena mereka kurang cepat bergerak dibanding para generasi keajaiban itu.

"Tak kusangka aku akan satu kelompok dengan kalian berdua, nanodayo" ucap Midorima
"Ahahah, aku senang sekali -ssu. Akhirnya aku bisa satu kelompok dengan Midorima-cchi dan Murasakibara-cchi!" ucap Kise
"Haahh... merepotkan.. Kise-chin, kau berisik sekali" ucap Murasakibara dengan nada malasnya
"Kenapa ada bayi titan disini?!!" Teriak Kurokuma
"Haa.. Siapa yang kau panggil anak titan? Akan kuhancurkan kau, Kurokuma!" ucap Murasakibara menahan amarahnya
"Bukan kau saja yang akan menghancurkannya, Murasakibara-cchi" ucap Kise
"Kami juga ikut ambil, nanodayo. Bukan berarti aku ingin bertarung, nanodayo. Aku hanya tidak terima kalau kita dipermalukan, nanodayo" ucap Midorima dengan tsundere akut yang masih melekat padanya.

Yuu dan Mika menatap tidak percaya dengan pemandangan di depan mereka. Para generasi keajaiban membantu mereka. Kazuma sendiri menatap tidak percaya pada dua orang dihadapannya yang biasanya berdebat kini berkerja sama membantunya.

"Tak percaya aku akan menjadi rekan kerjamu, Bakagami" ucap Aomine
"Aku pun tidak percaya. Lalu apa-apaan itu?! Namaku KAGAMI bukan BAKAGAMI, Ahomine!" ucap Kagami protes dengan pengucapan nama Aomine
"Jangan mengubah nama keluargaku!" Protes Aomine
"Daripada kita berdebat, coba liat orang di depan sana yang sepertinya sudah teramat kesal dengan kita" ucap Kagami
"SIAPA YANG GAK KESAL KALAU TIDAK DI PERHATIKAN BEGITU?!" teriak Kino
"Kalau begitu, kita harus fokus kesana kan?" ucap Aomine
"Ah, satu hal lagi. Kita tunjukkan padanya. Kalau kita tidak lemah!" ucap Kagami
"Tentu saja. Tidak ada yang ingin diperlakukan begitu. Kita semua akan menunjukkan pada mereka bertiga, Kekuatan Generasi Keajaiban yang sesungguhnya!" ucap Aomine

Tbc

Vampire King GenerationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang