It's All About You

4.5K 269 13
                                    

"Karena untuk mencintai itu butuh perjuangan."

- Echa -

***

Ali mengendarai mobilnya dengan kepala yang hampir pecah. Pilihan Ali terhadap Prilly memang tepat, karena Prilly berhasil membuatnya kalang kabut dengan perilakunya yang tak terduga. Dan kali ini, keberadaannya tidak diketahui di mana.

"Lo tuh sebenernya ke mana sih, Pril? Bisa nggak sih sekali aja lo itu nggak berbuat macem-macem?" protesnya kesal. Ia memukul kemudinya dengan keras, melampiaskan kekesalannya.

"Jangan-jangan ini semua kerjaan Keyla? Dia kan dendam banget sama gue!" Ali mengambil handphone yang ada di jok samping.

Baru akan menekan tombol kontak, sudah ada telepon masuk. Amel.

"Halo, Amel! Berikan saya kabar baik!" Todong Ali sesaat setelah angkat telepon.

"Tuan, saya sudah dapat info dari tangan pertama yang menyebarkan foto-foto Tuan Lian dan Nyonya Prilly."

"Dari mana sumbernya? Keyla?"

"Bukan Keyla, Tuan. Tapi seseorang bernama Brando."

Ali terdiam. "Brando siapa?"

"Masih saya cari tau, Tuan." jawab Amel.

"Terus kenapa kamu telepon saya kalau kamu masih belum dapat info yang akurat?!" Ali menutup telepon dengan kesal. "Gue yakin banget ini pasti ulah Keyla! Mungkin aja dia yang nyuruh orang bernama Brando itu buat nyebarin gosip itu!"

Ali mencari sebuah nama dalam kontaknya.

"Halo, Sayang. Apa kabar?" sapa seorang wanita di seberang telepon.

"Nggak usah basa-basi deh, Key! Gue tau ini semua pasti kerjaan lo, 'kan? Kalo lo dendam sama gue silakan langsung cari gue! Jangan pernah libatin istri gue!"

"Wow! Kenapa sih lo? Baru telepon langsung marah-marah aja? Gue nggak ngerti lo ngomong apa!" balas si penerima telepon itu yang adalah Keyla.

Ali berdecak. "Gue udah bilang sama lo untuk pergi jauh-jauh dari hidup gue, dan jangan pernah balik lagi! Tapi ternyata lo main-main sama gue ya, Key! Jangan lo pikir gue nggak bisa ngebuat lo mati kali ini!" ancamnya.

"Wait, wait! What it is about?" Keyla terdengar bingung.

Ali menggeram. "Nggak usah sandiwara deh lo! Lo 'kan yang nyulik Prilly dari gue!"

Keyla terkekeh. "Ternyata nggak cuma gue yang punya dendam sama lo ya, Lian.  But sorry to say, Lian, gue nggak tau apa-apa tentang itu! Silakan deh lo mau ngancem gue dengan cara apapun, yang pasti lo nggak akan nemuin apa-apa di gue!"

Ali tersenyum miring. "Seyakin itu, Key? Gue nggak akan tinggal diem kalo sampe gue tau lo dalangnya!"

"Fine! Silakan aja! Gue nggak takut! Tapi kalo nggak terbukti apapun, berarti lo baru aja ngelakuin pencemaran nama baik terhadap gue, Tuan Lian yang terhormat!" tantangnya dengan nada meremehkan.

Ali menggeram. "Arrgghh! Bitch!" makinya kesal.

Baru akan mematikan telepon, Keyla bicara lagi. "Lian, selamat ya untuk pernikahan lo. Gue iri karena wanita sebiasa dia bisa ngeluluhin hati lo."

"Wanita biasa kayak dia itu setidaknya nggak murahan seperti lo, Keyla!"

Keyla tertawa di seberang. "Oh ya? Lo udah yakin banget kayaknya kalo dia wanita baik-baik, Lian?"

"Maksud lo apa ngomong begitu, hah?"

"Nothing! I think i'm just jealous with that girl. She's so lucky to have you."

ALONE | AP STORY (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang