Bab 8 - Hari Senin

283 33 38
                                    

Daniel menjatuhkan tubuhnya di kasur king size warna putih miliknya. Seharian dia sangat lelah karena menemani Kathryn di rumah sakit. Sikap Enri yang aneh membuat Daniel curiga dengannya. Apakah dia korupsi uang perusahaan?

Ketukan pintu membuat Daniel membuka matanya lagi. Dia berdecak kesal karena merasa tidurnya terganggu. Mungkin masih belum terlalu malam, tapi tubuhnya sudah tidak tahan ingin istirahat.

"Buka! Gak dikunci!" teriak Daniel dari dalam. Dia masih berbaring di kasur dengan baju yang sama seperti yang dia pakai tadi pagi, tapi jaket yang ia pakai sudah tergeletak di lantai.

"Sayang!" panggil seseorang dengan suara lembutnya yang mampu menenangkan hati.

"Mama?" ucap Daniel. Dia kira, Brace yang masuk, tapi malah mamanya. Daniel duduk di tengah kasur dan mamanya duduk di tepi kasur berhadapan dengan Daniel.

"Mama mau bicara serius sama kamu. Em, bagaimana kamu bisa mengenal Kathryn? Apa dia dari keluarga baik-baik?" tanya Karla--mama Daniel.

Daniel menarik nafas, lalu membuangnya dengan pelan. Dia sudah mengira, kalau mamanya akan bertanya tentang latar belakang Kathryn, "Mungkin sudah saatnya Daniel cerita sama Mama, tapi ini sudah malam, Ma. Daniel capek habis dari rumah sakit. Daniel udah ngan..."

"Tunggu! Rumah sakit? Kamu sakit?" tanya mama Karla khawatir.

"Nggak, Ma. Adiknya Kathryn yang sakit. Eh, tadi mama tahu kalau nama pacar Daniel itu, Kathryn. Mama tahu dari mana?"

"Brace yang kasih tahu," jawab mama Karla.

"Mck. Anak itu... Ya udah, Ma. Besok aja, ya? Daniel ngantuk nih..." ucap Daniel yang langsung memeluk gulingnya.

"Mandi dulu sana! Masak habis dari luar, kamu gak mandi. Mandi dulu, Daniel!" perintah mama Karla.

"Mck. Iya, iya, Ma. Ma, tapi aku malas mandi..." rengek Daniel.

"Makanya... Cepet punya istri. Biar ada yang mandiin... Udah sana, mandi dulu! Kamu bau banget!" ucap mama Karla sambil mendorong putra sulungnya itu.

"Iya, iya, nanti Daniel nyuruh Kathryn cepet-cepet mau nikah sama Daniel. Habisnya, dia gak pengen nikah dulu..." ucap Daniel ngawur.

"Udah sana, Mandi!" perintah mama Karla.

Daniel masuk kamar mandi dengan membawa handuk, kaos putih polos, dan celana pendek. Setelah memastikan Daniel sudah masuk ke kamar mandi, mama Daniel mengambil ponsel Daniel yang ada di nakas. Mama Karla mencari nomor kontak seseorang. Siapa lagi kalau bukan, Kathryn?

Nomor Kathryn sudah ada di ponsel mama Karla. Setelah berpamitan keluar kepada Daniel yang masih sibuk menyiram tubuhnya dengan air hangat, mama Daniel keluar dengan hati senang.

---o0o---

Hari senin adalah hari di mana hampir seluruh siswa, mengutuknya. Bagaimana tidak? Hari senin kita diwajibkan untuk bangun sangat pagi karena ada upacara bendera. Bagi siswa yang sudah terbiasa bangun pagi sih enak. Lah, kalau Brace?

"BRACE!!! BANGUN! UDAH JAM SETENGAH TUJUH!!!" teriak mama Karla yang memukul Brace dengan guling. Brace yang tidur tengkurap tidak peduli apa yang dilakukan mamanya. Dia tetap tidur dengan dengkuran pelan dan nafas teratur.

"Gimana ya, cara Brace biar bangun?" gumam mama Karla. Mama Karla mendongakkan kepalanya ke atas untuk mencari ide. Mama Karla menaikkan jari telunjuknya karena dia sudah menemukan ide. Jika kartun, pasti sudah ada lampu di dekat kepala mama Karla.

"BRACE, KALAU KAMU GAK BANGUN JUGA, MAMA POTONG UANG JAJAN KAMU!!" teriak mama Karla sambil memukul Brace dengan guling. Dan... Cara itu tidak berhasil juga.

Don't Trust LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang