21 juli 18
HAPPY READING
2
Devan Arlando menatap sosok berwajah cantik itu berlalu dari hadapannya.
Hazel Keinatta ....
Devan mendesah nama gadis itu dalam hati.
Hazel adalah kembang sekolah. Sejak awal menjadi siswi SMA Bintang Nusantara, cewek berambut hitam sepunggung itu sudah menarik perhatian banyak siswa-siswi. Hazel anak orang kaya, berwajah cantik, cerdas pula. Sebagian siswi iri pada popularitasnya, sementara para siswa tertarik padanya.
Mata cokelat keemasan Devan mengikuti sosok Hazel yang menghilang ke dalam kelas.
Hazel ....
Sekali lagi Devan mendesah nama gadis itu di dalam hati, kemudian turut melangkah, bersiap ke kelas.
"Devan!"
Devan menghentikan langkahnya tatkala mendengar seseorang memanggil namanya. Ia berdiri diam, sama sekali tidak ingin berbalik untuk melihat siapa yang menyapanya. Ia sangat kenal suara centil-centil manja itu.
"Devan." Tania mengadang di depan cowok itu.
"Ya?" sahut Devan datar.
"Besok malam kita nonton, yuk. Ada film bagus," ajak Tania dengan senyum lebar.
Devan memandang wajah gadis cantik di depannya. Banyak cowok di sekolah ini yang menyukainya, mengingat dia bukan hanya cantik, tapi juga anak orang kaya.
"Gue nggak bisa." Setelah menjawab dengan datar, Devan bergerak sedikit ke samping, kemudian melanjutkan langkahnya.
Di belakang Devan, Tania menatap sosok cowok itu dengan muka cemberut.
Devan terus melangkah tanpa peduli pada kekecewaan Tania.
Terdengar derap langkah kaki menyusulnya. Devan menoleh ke samping dan melihat seorang cewek dengan rambut dikuncir ekor kuda, berjalan di sisinya.
"Doi suka lo tuh, Dev," kata Jessy sambil menyengir.
Devan menyeringai samar. "Biar aja," katanya tak acuh.
Tidak jauh dari kelasnya, Devan berhenti dan menyambangi Ucup, teman sebangku sekaligus sohib kentalnya, yang sedang nongkrong sendirian.
"Gue duluan," kata Jessy.
Devan mengangguk samar.
"Morning, Ucup ganteng ...," goda Jessy pada Ucup sambil melambaikan tangan.
"Morning, Jes seksi," balas Ucup dengan seringai lebar.
Jessy berlalu ke kelasnya, yang bersebelahan dengan kelas Devan. Mereka sama-sama kelas XI tapi berbeda lokal.
Beberapa murid cewek lewat, dan Ucup serta merta memasang wajah sok tampan, ia menyengir, yang sebenarnya terlihat sangat jelek dengan giginya yang jauh dari kata rapi. Ucup juga menyugar rambut pendeknya dengan gaya yang sama sekali jauh dari kesan maskulin.
Cewek-cewek itu sontak mengejek sinis.
"Dasar cupu!" kata salah satunya.
Ucup seketika menyeringai masam mendapat perlakuan yang jauh dari harapan itu.
"Cup," sapa Devan.
Ucup berbalik, memandang Devan dengan bibir cemberut. "Ya?" sahutnya malas.
"Jam pertama bahasa Indonesia, kan?" tanya Devan.
"Iya, bahasa Indonesia. Jangan bilang lo mau bolos," kata Ucup.
Devan hanya diam, tapi wajahnya menunjukkan ekspresi bosan.
***
bersambung....
Evathink
minta vote dan komen please... thanks, dears
KAMU SEDANG MEMBACA
Hazel dan Devan (Tamat)
Teen FictionPart lengkap! FOLLOW UNTUK MEMBACA!! Hazel dan Devan Awalnya Hazel Keinatta hanya memandang Devan Arlando sebelah mata. Meski cowok itu cukup populer di kalangan cewek-cewek di sekolahnya, bagi Hazel, Devan sama sekali tidak istimewa. Akan tetapi wa...