Rasa kekhawatiran tidak mungkin hilang begitu saja, hingga saat ini mereka terus saja dihantuioleh rasa takut itu. Sejak semalam mereka tidak bisa tidur nyanyak, bayangan Yewon muncul disaat mereka memejamkan mata.
Pagi ini mereka nampak lelah, kantung mata menghitam menjadi bukti bagaimana Yewon menggangu tidur mereka. Tapi itu tidak bisa mereka jadikan alasan untuk berhenti melakukan aktivitas. Walaupun aktivitas mereka lakukan terbilang mudah dan hanya di lakukan di rumah besar yang sangat jauh dari kata kehidupan tapi mereka tetap harus melakukan aktifitas bukan?!.
Saat ini ke dua wanita atau lebih tepatnya wanita penghuni rumah sedang sibuk dengan kegiatan mereka di dapur. Sepertinya kata mereka adalah kata yang salah karena hanya Sowon yang melakukan Kegiatan (memasak) dan Sinb? wanita tomboy itu sibuk mencicipi makanan yang Sowon siapkan.
"Eonnie kenapa kau memasak begitu banyak?" tanya Sinb, sepertinya wanita ini lupa jika di rumah ini bukan hanya mereka berdua tapi ada sembilan perut yang harus di beri makan.
"Apa kau lupa, kita bertambah tujuh orang?" sahut Sowon.
"Ah benar, kemana mereka?"
"Mungkin mereka masih tidur, mereka bergadang sampai pagi"
Mendengar penjelasan Sowon, Sinb memutuskan diam dan melanjutkan kegiatannya mencicipi makanan. Kegiatannya tidak berlangsung lama karena Sinb tiba-tibanya mengeluh tentang pekerjaannya dan Sowon hanya menjadi pendengar yang baik.
Sinb bodyguard wanita yang telah menjaga Yewon selama sepuluh tahun, ia mengeluh, sebal dan merasa tertipu mengingat janji-janji manis yang di ucapkan oleh ayahnya yang juga bekerja pada keluarga Kim.
Dulu saat umur Sinb lima belas thn dia dijanjikan oleh ayahnya jika dia menjadi pengawal seperti ayahnya dia akan mendapatkan uang yang sangat banyak dan bisa pergi kemanapun dengan uang yang dia hasilkan, tapi nyatanya dia malah merasa terkurung disini tanpa benar-benar melakukan apapun selain menjaga Yewon.
Sinb terus mengeluh karena mengira Yewon pasti sedang tidur. Sowon sangat hapal dengan sikap Sinb, yang dikatakan Sinb memang 100% benar, tapi percayalah Sinb dan Sowon sangat menyayangi Yewon.
"Berhenti mengeluh, dapur ini dan kamar nona Yewon hanya terhalang satu tembok dan suara mu itu bisa terdengar sampai depan pagar, bagaimana jika dia mendengarnya?"
"Dia tidak mungkin mendengarnya saat ini dia pasti sedang tidur"
"Terserah pada mu, sekarang lebih baik kau panggil para BTS untuk sarapan"
Setetes air mata Yewon mengalir mendengar percakapan mereka, menyadari kalau dirinya adalah penyebab utama dari terkurungnya kedua wanita itu di rumah seperti neraka. Yewon tampak gelisah pikirannya di penuhi dengan rasa bersalah, Yewon menegrti dengan apa yang di rasakan dua wanita itu karena Yewon juga merasakan hal yang sama, tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa. Yewon penyebab menderita seorang wanita tapi Yewon tidak bisa menolongnya.
Yewon berfikir keras, merasa bersalah karena dia kedua wanita yang bekerja untuknya tidak bisa melihat dan menikmati hidup selayaknya wanita. Yewon sebenarnya tidak tahu seperti apa kehidupan wanita di luar sana. Tapi Yewon bertekad dia pasti bisa menunjukkan dan membawa kedua wanita itu keluar dari rumah ini.
Sinb dan juga para member BTS telah berada di dapur mengambil posisi di meja makan. Didapur semua orang terlihat menikamati sarapan sambil berbincang ringan sampai dimana Taehyung menyakan sesuatu hal mengganjal pikirannya selama ini.
"Sowon noona apakah nona Yewon benar-benar memiliki fobia social atau hanya berpura-pura?" Tanya Taehyung.
Sowon berfikir sejenak, perkataan Taehyung ada benarnya selama mereka berada disini mereka memang belum pernah bertemu Yewon.
KAMU SEDANG MEMBACA
PINK MOON! [COMPLETED STORY]
Fantasy[TERBIT] #BelumRevisi Jangan permainkan takdir ku [Yewon]