PINK MOON : 27

416 65 11
                                    

Cukup lama mereka mengobrol dan pada akhirnya Suho dan ke-tiga adiknya mengijinkan mereka untuk tinggal.

Suho dan ke-tiga adiknya bukan orang jahat yang tega mengusir mereka yang kesusahan. Mereka tidak saling kenal tapi Suho yakin jika mereka adalah orang baik.

Apa kalian percaya jika aku katakan bahwa gubuk yang kecil dan lusuh itu mampu menampung mereka semua? di tambah dengan 4 orang sebagai pemilik rumah? pasti kalian tidak percaya dan menganggap jika aku pasti sudah gila. Tapi percayalah itu benar-benar terjadi. Entah bagaimana caranya gubuk itu seperti berubah menjadi besar dan nyaman.

Malam semakin larut, Suho dan Jin masih terlihat asik mengobrol. Mereka seumuran dan itu menjadi alasan mengapa mereka berdua cepat akrab. Sementara mereka berjaga, para adik mereka telah terlelap lebih dulu.

"Apa yang terjadi dengan saudara perempuan mu?" tanya Suho,

"dia pingsan, sesuatu membuatnya terkejut" jawab Jin berbohong.

"Pasti hewan buas?" Tebak Suho dan Jin hanya mengganguk, "disini memang banyak hewan buas, tapi mereka tidak akan melukai jika kita tidak mengganggunya" jelas Suho lagi.

"Sepertinya malam semakin larut, kau pergilah istirahatlah biar aku berjaga" ucap Jin dengan ramah.

Suho melepar senyum kemudian bergegas meninggalkan Jin yang kini masih berada di luar, pria itu memang sangat dewasa, mengorbankan dirinya untuk orang lain adalah kebiasaannya.

Hanya tertinggal Jin, ditemani bulan dan juga jutaan bintang. Ia menatap langit, menarik setiap garis untuk melukis wajah seseorang diatas sana. Senyumnya terukir namun sedetik menghilang. Kesadarannya kembali saat bintang berkelip dan mulai menghapus setiap garis gambar. Takdir memperingatkannya tapi ia enggan untuk menerima, semua sudah terjadi dan cinta benar-benar hadir dikehidupannya.

"Mungkin, kita memang di takdirkan untuk tidak saling bersama" ucap Jin.

Air mata ingin hadir, tapi sebuah tekat pada diri menahannya. Hati terlalu sakit untuk menerima, tolong jangan hadirkan air mata untuk semakin melukainya.

Malam ini, bersaksikan bulan dan juga bintang Jin kembali memikirkan sesorang wanita yang telah membawa hayinya. Sowon adalah wanita itu, banyak yang tidak bisa Jin jelaskan tentang perasaannya, namun hatinya berkata jika ia telah jatuh terlalu dalam pada Sowon. Jin menyesal tidak mendengarkan kata Suga untuk tidak menggunakan perasaan dalam menjalankan tugas, namun semua sudah terjadi, menyesal pun tidak akan memperbaiki keadaan.

"Ini juga salah ku, salah hati ku yang telah memilih mu sebagai tempat persinggahan"

"Hyung!" Jin menoleh ke belakang karena merasa terpanggil.

"Kau belum tidur?" tanya Jin, "belum!" jawabnya singkat.

Taehyung berjalan mendekat kearah Jin, duduk tepat disampingnya.

"Hyung, ada yang aneh dari mereka" ucapan Taehyung.

"Apa maksud mu?" tanya Jin tidak senang.

Sejak pertama bertemu Taehyung memang memiliki firasat yang tidak enak, menatap ke-empat pria itu membuat hatinya berdebar.

"Sebenarnya aku tidak terlalu mengerti dengan akal pikir ku, tapi aku merasa mereka memang aneh" jelas Taehyung, "sebaiknya besok pagi kita pergi meningglakan tempat ini" lanjut Taehyung lagi.

"Baiklah, walau aku tidak setuju dengan mu tapi kita akan tetap pergi." jawab Jin.

Kedua pria itu larut dalam keheningan, mereka terlihat menikmati langit yang dipenuhi dengan jutaan bintang.

PINK MOON! [COMPLETED STORY] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang