Malam telah berganti dengan pagi yang artinya satu hari hampir terlewati dengan begitu berat. Para penghuni rumah masih berkumpul di depan pintu kamar milik Yewon. Mereka benar-benar nampak kacau, rasa lapar bahkan tidak mereka rasakan.
Air mata Sowon terus mengalir sejak kemarin, rasanya bendungan air matanya telah hancur. Menunggu semalaman, mengkhawatirkan Yewon yang terkurung didalam kamar dengan suara erangan, suara tertahan menahan sakit membuat hati Sowon hancur berantakan.
"Hyung! cahayanya meredup" tegur Jungkook,
Namjoon menatap cahaya yang keluar dari sela-sela pintu kamar. Pria itu nampak berfikir mencoba mengingat kembali cerita yang pernah dia dengar dari ayahnya, penyesalan pun dia rasakan karena menganggap cerita itu sebagai dongeng pentar tidur.
"Sebaiknya kita tunggu! karena kita tidak tahu kondisinya" jawab Namjoon.
Isakan kembali terdengar dari Sowon, matanya telah memerah tubuhnya tak kalah kacau dari mereka.
"Sampai kapan kita menunggu!" tanya Sowon frustasi.
"Sampai cahaya sayapnya benar-benar menghilang" ucap Namjoon berusaha tenang.
Sekali lagi mereka menunggu keadaan Yewon. Suga nampak cemas, seharian ini dia belum ada bertatap muka dengan Yewon membuat hatinya sedikit gelisah. Tatapannya lurus menatap pintu, seakan berusaha menerobos masuk dan memastikan sendiri kondisinya. Namun untuk kesekian kalinya dia tidak bisa melakukan itu, disini banyak nyawa yang harus dia lindungi. Dia sungguh tidak ingin karena ke egoisannya bisa melukai banyak orang.
"Hyung lihat! cahayanya menghilang" teriak Taehyung.
"Cepat buka!!" pinta Namjoon.
Jungkook melepas genggaman tangannya dari knop pintu. Melihat itu Sowon tidak tinggal diam dengan tergesa-gesa dia berlari menerobos gerombolan pengawal dan masuk menemui Yewon.
BTS dan Sinb mengikuti Sowon, namun mereka nampak waspada. Mereka hanya takut jika kekuatan Yewon kembali.
Namjoon berjalan menghapiri Sowon yang telah memeluk Yewon dari belakang. Mereka tidak bisa melihat wajah Yewon karena gadis itu menyembunyikan wajahnya di lipatan tangan.
"Sayap pink pertamanya!" ucap Namjoon memungut sehelai bulu berwana pink.
"Masih butuh waktu bertahun-tahun untuk merubah semua bulu sayapnya" Namjoon berucap dengan sirius, mengabaikan tatapan semua orang yang menbutuhkan penjelasan.
"Maksud mu dia akan seperti ini selama bertahun-tahun?" tanya Sinb.
"Iya! dia akan bisa mengendalikan kekuatannya setelah sayapnya berubah sepenuhnya" lanjut Namjoon memberi penjelasan.
"Berapa usia Yewon saat ini" tanya Namjoon lagi.
"16 thn" jawan Sinb singkat, "kau tahu kapan hari ulang tahunnya?" tanya Namjoon dengan serius, di saat itu Sinb baru menyadari bahwa dia tidak tahu tentang tanggal kelahiran Yewon. Selama ini dia hanya tahu jika setiap tahun umur Yewon bertambah, entah hari apa, bulan berapa bahkan tanggal berapa pun Sinb tidak tahu karena tidak pernah ada hari perayaan ulang tahun dirumah ini.
"Apa ada sesuatu hal yang belum kalian ceritakan pada kami?" tanya Namjoon penuh selidik.
"Apa maksud mu?!" tanya Sinb balik, "kau seharusnya mengerti dengan maksud ku!?" kata Namjoon sarkas.
"Namjoon sebenarnya ada apa? mengapa kau begitu ingin tahu lebih mendalam tentang Yewon" tanya Jin, "jangan pernah keluar dari alir tugas mu" jelas Jin.
Pria itu sudah terlalu frustasi, terlalu lelah mengikuti alur cerita kehidupan yang dia jalani. Kehidupannya terkurung dan berusaha mencari cela untuk keluar dari masalah yang datang menghampiri mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
PINK MOON! [COMPLETED STORY]
Fantasía[TERBIT] #BelumRevisi Jangan permainkan takdir ku [Yewon]