Jimin telah melapor dan kincir angin perlahan mulai berjalan dengan pelan. Hanya menunggu sedikit lagi maka mereka akan menginjak tanah, sambil menunggu kincir angin ini sampai ke bawah Jimin menyempatkan menatap Yewon sepuas hatinya. Ini kesempatannya, melihatnya tenang adalah hal yang paling menyenangkan.
kalian tahu kan jika Yewon sadar maka kehancuran akan terjadi, Berlebihan tapi tidak masalah.
Waktu seakan berputar lama saat Yewon menjadi sangat diam, jujur saja suasanan agar sepi dan kurang nyaman bagi Jimin. Ada persaan dimana dia ingin sekali mendengar gadis kecil itu berceloteh, mendengar suara imutnya dan pertanyaan-pertanyaan kocol dari mulutnya. Singkatnya Jimin merindukan itu semua dari Yewon.
Jimin menatap lekat wajah polos Yewon, menyingkirkan sedikit helai rambut yang menghalangi wajahnya. Jimin ikut tersenyum saat Yewon tersenyum dalam tidurnya, "kau akan baik-baik saja, aku bersumpah" ucap Jimin mengelus pipi tembem Yewon.
Jimin tersenyum tanapa berhenti mengelus pipi mulus Yewon, namun dia mulai tersadar menghapus senyumnya dan menatap lekat tangan nakalnya. Jimin menyingkirkan tangannya dari wajah Yewon, berhenti mengelusnya kemudian mengalihkan pandangannya.
"Apa yang aku lakukan?" tanya jimin menatap tangan mungilnya. Jimin bersumpah apa yang dia lakukan tidak pernah ia pikirkan. Itu terjadi begitu saja.
Banyak hal yang harus Jimin sadari, pertama Yewon adalah tuannya, kedua tugas Jimin hanya menjaganya sampai batas waktu yang tidak di ketahui, ketiga tentang perasaanya? apa yang dia rasakan akhir-akhir ini harus Jimin perjelas. Apa dia menyukai Yewon atau hanya penasaran dengan jati diri Yewon? hanya itu yang harus Jimin sadari!.
"Aaah... sudahlah lupakan semuanya, tugas ku menjaga mu! HANYA ITU!" ucap Jimin sambil menunjuk wajah polos Yewon yang tertidur. "Aku seperti orang gila berbicara sendiri" gumam Jimin.
Kincir angin yang mereka naiki telah mendarat dengan mulus, saat membuka pintu yang pertama kali Jimin rasakan adalah lega. Lega bisa lepas dari tekanan yang dia rasakan, lega karena bisa menetralkan kembali jantungnya yang sedari tadi berdetak sangat kencang.
"Dimana nona muda Yewon?" tanya Sowon menghampiri Jimin dengan membawa semua keperluan Yewon di tangannya.
Sikap Sowon benar benar seperti ibu yang mengurus bayi perempuannya.
"Dia tidur" ucap Jimin santai, "tolong jangan menyuruhku untuk menggendongnya" lanjut Jimin memotong, ah... salah tepatnya menghentikan Sowon yamg baru ingin berbicara.
Jimin sungguh tidak ingin melakukan itu, karena jantungnya akan berhenti jika ia melakukannya. Tolong biarkan jantungnya istirahat dengan tenang, ijinkan jantungnya untuk bekerja dengan santai seperti biasanya.
Sowon hanya menatap Jimin dengan kesal, ingin sekali dia menendang pria boncel di depannya.
"Namjon, bisa kau tolong aku" pangil Sowon.
Pria yang dipanggil menghampirinya dengan sedikit berlari. Namjoon benar-benar pria yang sempurna tubuh tegapnya membuat semua wanita menjerit tidak terkecuali Sowon. Hanya saja gadis itu pandai menyembunyikan perasaan aneh itu.
Sowona dalah wanita yang baik, memiliki sikap lembut dan ke ibuan yang membuat semua penghuni rumah menurut padanya. BTS bahkan semua bodyguard sangat percaya dengan Sowon, mereka semua seperti berterima kasih pada Sowon karena sudah mengurus mereka dengan sangat baik, memberi makan mereka yang lezat setiap harinya, bahkan mencuci semua pakaian mereka.
"Ada apa?" tanya Namjoon yang kini berada di depan Sowon, "bisa kau tolong angkat nona muda Yewon, dia tertidur dan teman mu itu tidak mau menggendong nona muda Yewon" ucap Sowon mengadu pada Namjon, bahkan ia tidak segan untuk menunjukkan Jimin menggunakan dagunya karena tangannya kini telah penuh dengan barang barang Yewon.
"bahkan dengan teganya teman mu itu meninggalkan nona muda Yewon sendirian di dalam sana" lanjut Sowon,
"Aish kenapa jadia aku yang kena sindiran sih" kesal Jimin meninggalkan Namjoon dan Sowon yang tengah asik mengosipkan dirinya.
Namjoon meninggalkan Sowon dan hendak masuk ketempat Yewon tertidur, Namjoon sedikit bingung karena tempat itu kosong, tidak ada Yewon di dalam. "Apa mereka sedang mengerjai ku?" pikir Namjoon.
"Sowon-si apa kau menipu ku? apa kau bersekongkol dengan Jimin untuk mengerjai ku?" ucap Namjoon melipat kedua tangannya di depan Sowon, "pekerjaan ku jauh lebih banyak ketimbang aku harus meladeni kalian berdua" lanjut Namjoon sedikit kesal.
"aApa? aku tidak mengerti dengan apa yang kau bicarakan" ucap Sowon heran, "tidak ada siapa siapa di dalam" ucap Namjoon.
"Apa kau bercanda, itu tidak mungkin pasti ada nona muda Yewon" ucap Sowon mulai panik, "tapi tidak ada siapapun di dalam" jawab Namjoon sedikit keras.
"JIMIN" panggil Sowon berteriak.
🟣🟣🟣
Kabar hilangnya Yewon membuat bodyguard panik, kejadian kemarin terulang kembali, nona muda Yewon hilang lagi. Ada dua kemungkinan, kemungkinan pertama Yewon bisa saja jalan-jalan sendiri tanpa sepengatahuan para bodyguard, kemungkinan ke dua adalah Yewon di culik. Tapi untuk kemungkinan kedua, Jimin sangat bersikeras membantah, tidak mungkin ada yang berani menculik Yewon.
Gerak-gerik mereka mulai terbaca oleh pengunjung wahana, banyak yang bertanya namun diabaikan oleh mereka. Mereka tidak punya waktu untuk menjawab pertanyaan mereka, karena mencari Yewon adalah yang utama.
10 menit berlalu dan mereka belum menemukan apa-apa. Mereka mulai menyebar keseluruh taman wahana yang luasnya melebihi satu desa. Semua pengunjung wahana mulai ikut mencari keberadaan Yewon, entah siapa yang mulai dan dari mana asal berita hilangnya nona Yewon, tidak ada yang tau siapa yang menyebarkan. Tiba-tiba saja beberapa orang menawarkan diri untuk mencari Yewon. Sedikit gila tapi membantu pekerjaan para pengawal Yewon.
Para bodyguar yang tidak terhitung jumlahnya sedikit merasa bangga karena taun putri mereka begitu banyak yang menyayangi. Mereka sedikit tidak percaya dengan apa yang mereka lihat, bagaimana pengunjung terlihat tidak kalah panik dengan mereka.
"Benar-benar bayi besar ini! awas saja kalau ketemu!" ucap Jimin kesal, "jangan terus menerus mengoceh hyung, cepat cari! ini juga semua karea kesalahan mu" sambung Taehyung dengan ketus.
"Kenapa jadi aku" ucap Jimin sedikit tidak terima dengan ucapan Taehyung, "karena kau tidak becus menjaganya, coba saja saat kau turun lalu kau menggendong Yewon pasti saat ini Yewon masih ada" balas Taehyung lagi.
"Apa, kenapa semua jadi salah ku. Kau pikir yang mejaga Yewon hanya aku? kenapa buka kau saja menjaganya? kau kemana saat Yewon ingin naik wahana itu??" ucap Jimin tak terima disalhkan.
Taehyung hendak menjawab kalimat Jimin, namun dia mengurungkan niatnya saat suga berteriak pada mereka.
"Bisa kalian berhenti berkelahi! CARI YEWON SEKARANG!" bentak Suga.
Perkelahian mungkin saja akan terjadi jika Suga tidak menghentikannya, dua orang itu memiliki hati yang keras dan tidak mau kalah. Mungkin semua BTS memiliki sifat itu tapi jika diurutkan maka Jimin dan Taehyung lah yang akan berada diposisi teratas.
"Tidak ada yang boleh meninggalkan tempat ini sebelum nona muda Yewon di temukan!" teriak Suga dan mendapat jawaban tegas dari semua para bodyguard.
KAMU SEDANG MEMBACA
PINK MOON! [COMPLETED STORY]
Fantasy[TERBIT] #BelumRevisi Jangan permainkan takdir ku [Yewon]