Tubuh Suho tergulai lemah, beruntung ada Kai yang sigap menahan tubuhnya. Wajah pucat Suho seperti memberi isyarat jika energi dari kekuatannya terkuras sekitar enam puluh persen.
Pergerakan kecil dari Sowon membuat semua menoleh padanya. Mereka cukup terkejut saat wanita itu mulai membuka mata secara perlahan. Jujur saja para member BTS sudah sangat siap dengan sejumlah pertanyaan, namun melihat kondisi Sowon membuat mereka mengurungkan niat.
"Dimana Yewon?" tanya Sowon lemah, "disamping mu" jawab Jin singkat.
Sowon bergerak pelan, mencoba duduk agar bisa lebih mudah menatap Yewon. Ia mulai menatap wajah bayi Yewon, wajah yang beberapa hari ini ia rindukan dan juga ia khawatirkan. Tangannya mulai mengelus surai panjang milik Yewon, "apa yang terjadi, kenapa dia bisa seperti ini?" tanya Sowon tanpa mengalihkan pandangannya pada Yewon.
"Dia menunjukkan kekuatannya pada ku" jawab Jungkook. Tangan Sowon berhenti mengelus surai panjang milik Yewon dan kini menatap Jungkook dengan tajam.
"Artinya kau tau salah satu kekuatannya?" Tanya Sowon dan Jungkook mengangguk.
Tidak ada yang bisa Sowon ucapkan lagi karena dunianya seakan terhenti. Yewon telah melakukan sesuatu yang seharusnya tidak ia lakukan. Semua peri tau pantangan dari setiap kerajaan mereka, tapi Yewon justru melanggarnya.
Sowon menatap tangannya lalu menggigitnya, "Aw!" pekik Sowon.
Para pengawal Sowon nampak panik saat darah keluar dari jari telunjuk ratu mereka. "Jangan khawatir, ini hanya luka kecil" ucap Sowon berusaha menenangkan para pengawalnya.
Perlahan Sowon mendekatkan telunjuknya pada dindin bibir Yewon, ia terus menekan sisi dari lukanya hasilnya setetes darah berhasil masik kedalam mulut Yewon. Ia mulai tersenyum sangat tulus saat Yewon mulai membuka mata.
Yewon menatap satu persatu pria yang telah menjaganya. "Apa permainannya sudah selesai?" tanyanya. Sowon dan keempat pengawalnya serta BTS terkecuali Suga dan Taehyung nampak bingung dengan pertanyaan Yewon.
"Belum, karena Namjoon dan Sinb belum menemukan kita?" jawab Suga,
Yewon menunjukkan ekspresi yang dengan mudah di tebak oleh semua orang, aku tidak suka permainan ini!" ucap Yewon.
Sowon hampir saja menteskan air mata jika saja dia tidak berada di depan Yewon. Dia sangat paham jika saja saat ini dia menangis di hadapan Yewon mungkin saja gadis kecil itu akan ikut menangis dengannya.
"Yewon" ucap Sowon lembut,
"aku tidak ingin bicara pada mu" ucap Yewon membuang muka, "eomma sangat lambat, menemukan ku saja butuh waktu berhari-hari" lanjutnya merajuk.
Yewon tidak mengerti dengan apa yang sedang terjadi, orang-orang yang berada di sekitarnya telah mengkhianatinya.
"Maaf, eomma sekarang tidak punya kekuatan untuk menemukan mu" jawab Sowon
🟣🟣🟣
Saat ini mereka memilih melupakan yang terjadi pada dua orang teman mereka. Mungkin terdengar sadis namun mereka memilih untuk memikirkan kehidupan mereka. Jalan hidup mereka sudah sangat sulit jangan menambah beban mereka dengan hal-hal buruk lainnya.
Untuk hari ini, biarkan mereka melupakan segala masalah yang terjadi, biarkan mereka melepas beban mereka dalam satu hari, setidaknya biarkan mereka menikmati hari ini tanpa khawatir.
"Yewon, jangan main di luar"
Suara keras Sowon tentu membuat semua orang terkejut, wanita dewasa itu seperti mengawasi Yewon 24 jam. Bahkan saat Yewon tidak ada di depannya maka bersiaplah mendengar suara lumba-lumba yang begitu merusak indra pendengaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
PINK MOON! [COMPLETED STORY]
Fantasy[TERBIT] #BelumRevisi Jangan permainkan takdir ku [Yewon]