Part 15

9.5K 661 22
                                    

Jangan lupa vote, komen and share. Biar lapak ini makin rame.

Happy reading❤


***

Jangan buat diri kamu stuck di satu orang. Mau tau gimana bisa move on? Dengan jatuh cinta lagi.
---Part 15---

Selepas isya, Rakha menuju rumah Arvin. Tadi, cowok itu menelponnya dan menyuruhnya untuk datang. Tidak tahu untuk hal apa, namun Arvin sempat mengatakan kalau di rumahnya ada Dion, Arga dan Sakti---partner mereka main basket.

Tok.. Tok.. Tok..

Tak lama, pintu kamarnya terbuka. Menampilkan seorang wanita yang seumuran dengan mamanya. "Eh, Rakha. Ayo masuk."

Itu Helen, mamanya Arvin.

"Iya, Tan," balas Rakha. Cowok itu berjalan bersama Helen.

"Langsung aja ke kamarnya Arvin, ya," kata Helen. Rakha pun mengangguk.

Baru saja ingin menapakkan kakinya di anak tangga pertama, suara Helen kembali terdengar memanggilnya.

"Sini dulu," kata Helen dengan suara pelannya.

Rakha yang merasa bingung hanya mendekat saja.

"Kenapa, Tan?" tanya Rakha.

"Gini loh, Rakha. Tante mau tanya. Arvin lagi deket sama siapa? Atau dia udah punya pacar?" cecar Helen. Kalau ditanya langsung, Arvin jawabnya suka ngelantur.

Hari ini bilang punya pacar, besoknya nggak. Atau bilang lagi pdkt sama cewek, tapi ceweknya udah punya pacar. Kan Helen bingung dibuatnya. Makanya dia ingin bertanya dengan Rakha saja. Anak ini kan dekat dengan putra bungsunya itu.

"Setahu Rakha sih, nggak lagi deket sama siapa-siapa, Tan," jawab Rakha.

Mata Helen melebar. Sewaktu makan malam tadi dia bertanya pada Arvin, dan anaknya itu menjawab kalau dia lagi dekat dengan cewek di sekolahnya.

"Terus kalau pacar, ada?"

Rakha menggeleng. "Nggak ada juga," ungkap Rakha, jujur. Memang benar adanya, kan?

Arvinnya saja yang aneh.

Kedua sudut bibir Helen tertarik. Menampakkan sebuah senyuman lebar. Rakha yakin, ada maksud terselubung dibalik senyuman itu. Tapi, yang tahu hanya Helen saja.

"Kenapa, Tan?" tanya Rakha.

Kalau lama-lama begini, Arvin bisa curiga kenapa dia belum menampakkan batang hidungnya.

"Nggak apa-apa. Ya udah sana, mereka nungguin kamu," ucap Helen, tersenyum.

Mengangguk, Rakha melangkahkan kakinya menuju kamar Arvin yang berada di lantai dua. Sampai tiba di depan pintu dengan tulisan 'Kamar Arvin Ganteng. Ketuk sebelum masuk.'

Rakha memutar knop pintu, kemudian menutupnya kembali tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Empat pasang mata langsung melihatnya terutama Arvin. Dia merasa jengkel.

Rakha tidak memedulikan. Cowok itu hanya melihat Arvin dengan wajah datarnya, lalu bersalaman dengan Arga dan Sakti ala-ala cowok.

"Begitu jauhnya rumah gue, ya?" sindir Arvin. Sedangkan Dion hanya terkikik sebentar kemudian melanjutkan aktivitasnya. Bermain gitar.

"Mama lo nanyain gue tadi," ucap Rakha duduk di sebelah Dion. Mendengar hal itu, raut wajah Arvin langsung berubah.

"Nanyain apa?" tanya Arvin.

Zahra & RakhaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang