Part 32

8.1K 576 59
                                    

Selamat hari senin buat kamu yang selalu ngangenin. Ehe

Jangan lupa vote, coment and share! Happy reading.

Komen di setiap paragrafnya!

Selamat membaca ❤️

***

Aku seneng punya pacar kayak kamu, nggemesin soalnya.
---Part 32---

Kabar mengenai Rakha dan Zahra yang resmi berpacaran sudah menyebar ke seluruh siswa-siswi SMA Bintang. Tidak tahu siapa mata-matanya, tapi hal itu terungkap di akun instagram @couplegoalssmabintang. Beberapa foto Zahra dan Rakha saat berdua ada di sana, lengkap dengan caption "Pasangan baru di SMA Bintang nih, si most wanted boy dan siswi baru yang cantiks. Langgeng yak, bro and sist. Yang lain jangan patah hati, masih banyak stok cogans and cecans sekolah kita." alay dan lebay.

Sepasang kekasih yang sedang berjalan bersama menuju kelas itu tertawa. Hal langka yang dilihat oleh anak-anak di SMA Bintang yaitu tawa Rakha. Mereka sering kedapatan melihat Rakha yang tersenyum manis pada Zahra atau mengusap rambut Zahra penuh sayang. Siswi perempuan merasa iri pada Zahra, dan siswa laki-laki mengatakan kalau Rakha beruntung memiliki pacar seperti Zahra.

"Yang udah punya pacar mah beda," celetuk Dion. Cowok itu datang bersama Arvin.

Kedua mata Arvin membola. "Harusnya gue yang bilang gitu. Secara, disini cuma gue yang jomblo," ujarnya ogah-ogahan.

Dion tergelak. "Gue gak kepikiran, gila."

Arvin hanya mendengkus. "Bodo amatlah. Jomblo gini juga gue bahagia," ujarnya sombong, lantas berjalan lebih dulu menuju kelas.

"Lah, baperan," gumam Dion, menggeleng.

"Rani mana?" tanya Zahra, membuat kekasih Rani itu menoleh.

"Udah duluan dia, paling di kelas," jawab Dion. "Dah gue duluan. Gak enak kalau jadi kambing congek," celetuknya kemudian berlari.

"Ayo," ajak Rakha. Cowok itu menarik pergelangan tangan Zahra dengan lembut. Disaksikan banyak pasang mata anak-anak SMA Bintang.

"Gila, beruntung banget gak sih jadi Zahra?" ujar salah satu siswi.

"Gue sih iya. Secara Rakha itu idaman banget di sekolah," sahut siswi satunya.

"Mereka sama-sama beruntung sih, satu ganteng satunya cantik. Apalagi gue denger-denger Zahra itu pinter. Dah, paket komplit itu," sahut yang lainnya. Pagi itu mereka memulai ritual gosip sebelum bel masuk berbunyi.

"Nanti pulang minta jemput mang Asep aja ya, aku mau latihan basket," ujar Rakha saat mereka memasuki kelas.

"Iya Rakha, nanti aku kasih tau mang Asep. Kamu semangat latihannya."

"Ekhem-ekhem, mohon maap ya bu, pak, jangan mengumbar kemesraan di depan umum." Fadil berucap keras menggunakan sapu yang dia anggap seperti microfon. Sengaja dia seperti itu karena banyak yang iri ketika melihat interaksi antara Zahra dan Rakha. Padahal mah itu terserah mereka, jomlo gak usah banyak protes.

"Halah Dil, iri yak? Makanya jangan jomblo," ujar Harun.

"Mau gak gue cariin Dil? Mayan bisa lo gandeng kemana-mana," sahut Galang.

"Kayak truk gandeng, dong." celetuk Juna. Seisi kelas sontak tertawa mendengarnya.

"Kan biar dibilang so sweet bro, jadi kemana-mana berdua," tambah Galang. Di tempatnya, Fadil hanya diam dengan wajah kesal.

"Ke wc juga ikut dong?" celetuk Varo, bertanya.

"Kalau diizinin," sahut Galang terbahak-bahak. Bahkan cowok itu terbatuk karena tawanya sendiri.

Zahra & RakhaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang