Part 29

8.1K 623 105
                                    

Selamat hari kamis
Dari babang Rakha yang manis

Siapin hati kalian yaw. Selamat membaca❤

***

Kalau cinta, milikin.
Kalau enggak, tinggalin.
---Part 29---

Sebelum turun, Zahra melihat boneka mickey mouse mini yang dia taruh di nakas. Kemarin, dia dan Rakha sepakat untuk menukar bonekanya. Entahlah, Zahra merasa ini aneh tapi dia senang-senang saja.

Hari ini dia akan berangkat ke sekolah bersama Rakha. Cowok itu yang mengatakan setelah mengantarnya pulang kemarin via chat. Dia tahu konsekuensinya nanti, tapi ini hidupnya. Mereka berdua hanya berteman, tidak lebih. Terserah orang lain mau bilang apa.

"Loh, kok masih duduk di situ. Rakha udah nunggu di bawah," ujar Lina dari balik pintu yang terbuka setengah.

"Oh, iya. Makasih, Bun." Setelah memakai tasnya. Zahra menghampiri Rakha yang menunggunya di bangku teras rumah.

"Lama, ya?" Rakha menggeleng.

"Sana berangkat, nanti kesiangan," ujar Bunda Lina.

"Iya, Bun. Zahra berangkat ya, assalamu'alaikum...," pamitnya, mencium punggung tangan wanita yang sudah melahirkannya itu.

"Rakha sama Zahra berangkat ya, Tante," ucap Rakha. Melakukan hal serupa seperti yang Zahra lakukan tadi.

"Hati-hati ya." Kedua anak itu mengangguk, memudian berjalan menuju motor Rakha.

"Pakai helm," kata Rakha.

"Iya." Setelah itu, Zahra naik ke motor.

"Ready to go to school?" tanya Rakha.

Zahra tertawa. "Yes, captain!" jawabnya semangat.

Setelah menghentikan tawa, Rakha mulai menancapkan gas. Kendaraan beroda dua itu melaju dengan kecepatan sedang membelah ibukota Jakarta yang ramai dengan kendaraan-kendaraan lain.

Lima belas menit menempuh perjalanan, keduanya sampai di sekolah. Setiap pasang mata melihat ke arah mereka berdua dengan pandangan yang berbeda-beda. Tapi, sepertinya baik Rakha maupun Zahra tidak peduli dengan hal itu.

Buktinya, kedua anak itu berjalan beriringan menuju kelas. Rakha masih dengan sikap cueknya dan Zahra yang melemparkan senyum pada siswa yang menyapanya.

"Berangkat berdua?" tanya Rani, saat Zahra sudah duduk di bangkunya. Zahra hanya mengangguk saja.

Begitu pun dengan hari-hari berikutnya. Hubungan antara Zahra dan Rakha semakin dekat. Tidak ada ikatan, hanya sekadar teman. Pergi dan pulang sekolah bersama atau janjian untuk pergi ke suatu tempat bersama.

Seperti sore ini, keduanya tengah berada di taman. Tempatnya ramai kalau pagi dan sore. Banyak anak-anak kecil bermain dan para orang tua yang mengawasi sembari bercerita.

Zahra menikmati es krim vanila, juga Rakha dengan es krim coklatnya. Kedua remaja itu duduk di salah satu saung yang ada. Hanya berdua.

"Mau nggak? Enak lohh...," ujar Zahra, menyendokkan satu suapan ke mulutnya. Mencoba menggoda. Rakha hanya melirik sebentar. Otaknya sedang bekerja keras saat ini.

"Gimana perasaan lo buat Zahra?" tanya Arvin beberapa hari yang lalu.

"Bingung," jawab Rakha. Benar, dia bingung.

"Jangan bilang lo cuma mau main-main sama dia?"

"Nggak Vin. Nggak ada niat gue kalau itu."

"Lalu?"

Zahra & RakhaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang