Taeyeon yang sedang menangis di kamar mandi tiba-tiba terdengar suara Tiffany dari luar pintu.
"Tae? Kau di dalam?" tanya Tiffany.
Taeyeon segera mencuci mukanya agar Tiffany tidak mengetahui jika ia sedang menangis.
Taeyeon segera keluar dari kamar mandi."Eh? Pany-ah" ucap Taeyeon.
"Taetae" ucap Tiffany girang dan memeluk Taeyeon.
"Waeyo pany-ah" tanya Taeyeon.
"Denis Oppa menyatakan cintanya padaku" ucap Tiffany berseri-seri.
"Lalu kau menerimanya?" tanya Taeyeon.
"Tentu" ucap Tiffany.
"Bagus, berarti kamu sudah melupakan mantanmu itukan?" ucap Taeyeon.
"Nde" jawab Tiffany.
"Selamat pany-ah semoga kau dan Denis Oppa langgeng" ucap Taeyeon.
"Gomawo taetae" ucap Tiffany.
"Ya sudah, ini sudah malam kau harus tidur" ucap Taeyeon.
"Kau tidak tidur" tanya Tiffany.
"Nanti aku menyusul" ucap Taeyeon.
Tiffany pun memasuki kamar.
"Apa ini berarti aku tidak berjodoh denganmu. Sungguh malang nasibmu Taeyeon. Mencintai orang yang tidak mencintaimu sama sekali." batin Taeyeon.
"Mwo?" ucap semua sahabat Tiffany mendengar pernyataan Tiffany yang sudah berpacaran dengan Denis. Kecuali Hyo dan Taeyeon yang tiak bersama mereka.
"Apa aku tidak salah dengar?" ucap Soo.
"Tiff, kau yakin berpacaran dengannya?" tanya Jessica.
"Wae, aku yakin ko"
"Tapi Tiff dia itu DJ. Menurutku dia itu playboy dan tidak ada bedanya dengan mantan pacarmu itu" ucap Jessica.
"Jessie, please jangan samakan Denis dengan Nickhun mereka berbeda Jessie" ucap Tiffany tidak terima.
"Tiff, aku tidak tau harus berkata apa lagi padamu Tiff, aku lelah untuk menasehatimu. Kau terlalu keras kepala" ucap Jessica nenyerah dengan pemikiran Tiffany.
"Aku juga lelah denganmu Jessie. Kau selalu tidak pernah percaya dengan pilihanku" ucap Tiffany.
"Ya itu karena pilihanmu selalu salah Tiff, coba kejadian Nickhun kau jadikan pelajaran. Orang yang setiap kau bangga-banggakan malah orang itu adalah yang memanfaatkanmu. Tapi yang kau benci justru dia yang tulus padamu" ucap Jessica mulai emosi.
"Ini hidupku Jessie kau tidak berhak mengatur hidupku" ucap Tiffany.
"Aku tidak mengatur hidup mu, aku hanya menasehati apa yang benar untuk sahabatku, apa itu salah" ucap Jessica.
"Hei sudahlah tidak usah bertengkar seperti ini" ucap Yuri meleraikan keduanya.
"Kenapa kau tidak mendukungku seperti Taeyeon, kenapa kau selalu menyalahkanku" ucap Tiffany.
"Ck. Soal Taeyeon. Kau tau, dia sedang bersandiwara dengan wajah cerianya. Dia sakit Tiff, hanya saja ia pura-pura bahagia jika kau ada di dekatnya. Bisakah kau memikirkan perasaannya. Kau tau kan Taeyeon itu mencintaimu tapi kau selalu saja menyakitinya. Pernahkah kau memikirkan perasaannya ..." ucapan Jessica membuat Tiffany bungkam.
Tiffany menjadi merasa bersalah pada Taeyeon. Ia ingat jika Taeyeon pernah menyatakan cintanya padanya.
"Ottokhe? Taetae, maafkan aku. Aku terlalu banyak menyakitimu. Maafkan aku" batin Tiffany.
Tiffany langsung pergi mencari keberadaan Taeyeon, sampai taman belakang kampus ia melihat Taeyeon dengan laki-laki. Entah kenapa ia merasa sakit melihat Taeyeon akrab dengan laki-laki itu.
"Tae" panggil Tiffany.
"Eoh? Pany-ah" ucap Taeyeon.
"Ya sudah aku duluan yah" ucap laki-laki itu.
"Waeyo pany-ah" tanya Taeyeon.
"Siapa dia Tae?" tanya Tiffany.
"Itu Taemin Oppa, waeyo" jawab Taeyeon.
"Aku tidak suka kau terlalu dekat dengannya" ucap Tiffany frontal.
"Eh? Waeyo?" tanya Taeyeon bingung.
"Pokoknya aku tidak suka kau dekat dengannya taetae" ucap Tiffany.
"Iya tapi kenapa, aku tidak bisa menjauhi orang tanpa alasan " ucap Taeyeon.
"Terserahmu lah" ucap Tiffany pergi dari hadapan Taeyeon.
Taeyeon yang melihat sikap Tiffany bingung.
"Apa dia cemburu? Tapi tidak mungkin, dia kan sudah punya pacar" batin Taeyeon.