Sakit

2.5K 280 3
                                    

"Wae" tanya Taeyeon yang sedang makan malam, tapi Tiffany bukannya makan malah memperhatikan Taeyeon terus. Dan itu membuat Taeyeon bingung.

"Ani" jawab Tiffany tetap menatap Taeyeon.

"Boleh aku bertanya?" tambah Tiffany.

Taeyeon mengangguk.

"Mengapa kau menerima perjodohan ini?" tanya Tiffany.

Taeyeon mendengar pertanyaan Tiffany memberhentikan aktivitas makannya dan menatap Tiffany.

"Karena aku ingin membahagiakan orang tuaku" ucap Taeyeon.

"Hanya itu?" tanya Tiffany.

"Dan .......... Because of you" ucap Taeyeon.

Tiffany senyum mendengar pernyataan Taeyeon.

"Kau tau pany-ah, mencintaimu seperti bermain ular tangga, naik turun yang harus berjuang untuk mendapatkan hatimu." ucap Taeyeon.

"Tae-"

"Dan bodohnya aku masih memperjuangkannya walaupun aku tau, hatimu tidak akan pernah aku dapatkan"

Tiffany menatap Taeyeon dengan sendu.

"Gwaenchana, kau tidak usah memikirkan hatiku. aku akan bahagia jika melihat mu bahagia" ucap Taeyeon dan langsung pergi dari meja makan.

Tiffany diam tidak menjawab.
Tiffany bingung dengan keputusan yang akan ia buat, ia akui ia mulai mencintai Taeyeon tapi ia juga nyaman dengan Denis Oppa. Dan ia pun ingat dengan kata-kata Sunny.

"Oh God, siapa yang harus aku pilih" gumam Tiffany.

Ting Tong

Bel apart berbunyi.
Tiffany membuka pintu apart dan melihat pacarnya yang datang.

"Oppa" kaget Tiffany.

"Hey baby" ucap Denis Oppa memeluk Tiffany.

"Ada apa Oppa kesini?" tanya Tiffany.

"Eh? Apa Oppa tidak boleh datang kesini" tanya Denis Oppa.

"Ah bukan begitu, silahkan masuk Oppa" ucap Tiffany.

Denis pun masuk dan duduk di sofa.

"Mau minum apa Oppa?" tanya Tiffany.

"Ahh apa saja baby" ucap Denis.

Tiffany pun kedapur membuatkan pacarnya minuman.
Denis yang merasa Tiffany membuat minumnya lama ia berinisiatif untuk menghampirinya.
Denis memeluk Tiffany yang sedang mengaduk minuman dengan melamun.
Tiffany yang kaget seseorang memeluk nya dari belakang.

"Apa yang sedang kau pikirkan baby?" tanya Denis meletakan kepalanya di bahu Tiffany.

"Ani"

Denis yang tergoda dengan harum Tiffany ia perlahan mencium bahu Tiffany.
Tiffany yang di perlakukan seperti itu memejamkan matanya.
Denis yang sedang mencium bahu Tiffany naik ke ceruk leher Tiffany. Membuat Tiffany mendesah, Tiffany memiringkan palanya agar Denis bisa lebih leluasa. Tiffany terbuai akan sentuhan pacarnya.

Denis kehilangan akal sehatnya dengan mendengar desahan Tiffany, ia membalikan Tiffany menghadapnya dan mencium bibir Tiffany. Ciuman yang yang dilanda nafsu menjadi panas. Denis mengangkat tubuh Tiffany agar duduk di meja pantry.

Tangan denis mulai meraba-raba paha Tiffany, yang parahnya sekarang Tiffany sedang berpakaian hotpans dan meja kebesaran. Tangan Denis terus meraba-raba paha Tiffany sampai keatas dan menekan bagian tengah celana itu. Tiffany mendesah tidak karuan. Dan tangan yang satunya merembet ke boobs Tiffany. Denis meremasnya sesekali dan membuat Tiffany kehilangan akalnya.

Tangan denis yang meraba-raba paha Tiffany masuk ke celana Tiffany meraba-raba yang ada di dalam celana tersebut.

Tapi tiba-tiba .......

PRAAANG

Tiffany dan Denis menoleh ke asal tersebut dan terdapat Taeyeon yang sedang tidak berada jauh dari mereka.

"E-eoh maaf, aku mengganggu kalian. Aku ke kamar dulu" ucap Taeyeon mengambil hpnya yang jatuh dan segera masuk ke kamar.

Hatinya sakit melihat itu.

Tiffany yang melihat Taeyeon sedang melihatnya menjadi tidak enak.

"Oppa sebaiknya kau pulang saja" ucap Tiffany.

I LOVE YOU {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang