Taeyeon sedang berjalan menuju ke apart, karena ia sehabis dari rumah Hyo.
Selepas ia masuk ke apart betapa terkejutnya ia melihat pemandangan yang menyakitkan baginya. Melihat orang yang dicintainya bercumbu mesra dengan pacarnya.
"Sepertinya aku memang benar-benar harus merelakanmu dengan yang lain Tiff, Aku akan berusaha walaupun sebenarnya itu sulit untuk ku" batin Taeyeon..
"Ehem" Taeyeon sengaja berdehem untuk menghentikan mereka.
"eh? Taeyeon-Ssi"
"Taetae"Ucap mereka berbarengan.
"Hmm maaf aku menganggu kalian, aku ke kamar dulu" ucap Taeyeon sambil tersenyum paksa.
Taeyeon pergi ke kamar dan membersihkan badannya.
Satelah membersihkan tubuhnya."Tiffany?" kaget Taeyeon.
"Kenapa kau disini. Kau tidak menemani pacarmu." ucap Taeyeon yang melihat Tiffany yang duduk di pinggir ranjang.
"Oppa sudah pulang" ucap Tiffany..
"Tae aku ingin mengatakan sesuatu" tambah Tiffany.
"Apa itu" ucap Taeyeon sambil duduk disamping Tiffany.
"Maafkan aku" ucap Tiffany.
"Maaf? Untuk apa?" tanya Taeyeon.
"Maaf aku selalu menyakitimu" ucap Tiffany.
"Hhh, kau mau bilang itu saja?" tanya Taeyeon.
"Sekarang biarkan aku yang berbicara" tambah Taeyeon.
"Apa kau bahagia pany-ah? Aku ......... Kalau kau bahagia bersamanya, aku akan merelakanmu dengannya, ya...... Walaupun itu sulit untukku tapi demi kamu bahagia. Aku akan melakukan itu untukmu" ucap Taeyeon dengan susah payah.
Tiffany diam, dia tidak tau harus berkata apa, perasaannya bimbang.
"Gwaenchana pany-ah, aku akan mengatakan ini pada daddy hwang, Appa dan Eomma. Secepatnya perjodohan ini akan di batalkan" ucap Taeyeon.
"Ania, biarkan waktu 3 bulan ini berjalan dengan keinginan mereka. Jadi tunggu saja waktunya. Lagi pula kan tinggal sebulan lagi" ucap Tiffany.
"Kau yakin?" tanya Taeyeon.
"Nde" ucap Tiffany.
Tiffany sengaja mengatakan itu sekaligus ia ingin membuktikan perasaannya pada Taeyeon, terlebih ia ingat perkataan Sunny agar dia sendiri tidak menyesal.
"Baiklah"