Tiffany merasa aneh pada Taeyeon.
"Bagaimana seorang yeoja mempunyai kelamin namja, ahh mungkin itu alasan daddy menjodohkan ku dengan Taeyeon. Tapi aku merasa bersalah sudah membentak nya, tapi aku juga merasa aneh padanya" pikir Tiffany.
Semua pikir Tiffany bercamuk bercampur semua.
Sedangkan Taeyeon sendiri.
Ia sedang menangis."Mungkin kita memang tidak berjodoh, tuhan hanya mempertemukan kita tapi tidak untuk mempersatukan kita. Aku akan belajar mengikhlaskanmu dengan orang yang kau pilih, asal itu membuat mu bahagia" batin Taeyeon.
~~~~~~~
Keesokan harinya.
Mata Taeyeon sembab ketika bangun dari tidurnya dan badannya berasa menggiggil, palanya pusing.
Ia berniat menelfon sepupunya untuk mengatakan ia tidak bisa ke kampus hari ini.
Taeyeon menelfon Hyoyeon.
"Hallo Hyo"
"Oii Taeng? Tumben kau belum datang ke kampus biasanya rajin" ucap Hyo dari sebrang.
"Hyo, bisa kah kau izin kan aku ke dosen, aku sedang tidak enak badan" ucap Taeyeon.
"Kau sakit?" khawatir Hyo.
"Tidak, aku hanya tidak enak badan" ucap Taeyeon.
"Sama saja pabo, aku akan ke apartmu sekarang" ucap Hyo.
"Tidak usah, aku baik-baik saja Hyo, sebaiknya kau izin kan aku hari ini" ucap Taeyeon.
"Tidak pokonya aku ke rumahmu sekarang, dan aku akan minta tolong pada yang lain untuk mengizinkan kita" ucap Hyo langsing mematikan telfon sepihak.
"Aishh anak ini" gumam Hyo langsung menuju apart Taeyeon.
Ia berlari di lorong kampus sampai-sampai ia menabrak seseorang.
"Yahh!! Apa kau tidak punya mata eoh" ucap orang itu kesal.
"Mian mian aku- Jessica?" ucap Hyo kaget ternyata oarang yang di tabrak Jessica.
"Mian aku tidak sengaja" ucap Hyo membantu Jessica berdiri.
"Memang nya kenapa kau lari-larian seperti di kejar hantu eoh" ucap Jessica.