Taeyeon dan Tiffany tetap tinggal bersama walaupun ada yang berbeda, yaitu sikap Taeyeon walaupun ia tinggal bersama tapi Taeyeon mulai menjauh dari Tiffany.
Taeyeon berpikir cara ini adalah cara yang benar untuk bisa merelakan Tiffany disaat waktu tinggal bersama mereka sudah habis jadi Taeyeon bisa merelakannya.
Sudah seminggu ini Taeyeon menjauh dari Tiffany, Tiffany mengetahui itu. Tiffany yang kesal dengan sikap Taeyeon akhirnya ia mulai angkat bicara.
"Tae" panggil Tiffany pada Taeyeon yang sedang di meja rias.
"Wae" tanya Taeyeon tanpa menatap Tiffany.
Tiffany menghembuskan nafas kasar. Ia jengah dengan sikap Taeyeon.
"Aku ingin berbicara padamu" ucap Tiffany.
"Ya sudah bicaralah" ucap Taeyeon yang masih tanpa menatap Tiffany.
Akhirnya Tiffany memaksa Taeyeon berdiri dan menatapnya.
"Ada apa denganmu?" tanya Tiffany.
"Aku? Aku baik-baik saja" ucap Taeyeon polos.
"Maksudku kenapa kau menjauhiku taetae" ucap Tiffany.
"Menjauhimu? Aku tidak menjauhi mu. Mungkin hanya peransaanmu saja" ucap Taeyeon memalingkan wajahnya.
"Ck. Kau bohong taetae" ucap Tiffany.
"Aku tidak bohong"
"Ck, kalau gitu, kiss me" pinta Tiffany.
Tiffany meminta Taeyeon menciumnya hanya ingin meyakinkan hatinya bahwa ia benar menyukai Taeyeon atau tidak.
"Mwo?"
"Are you kidding me?""No, sekarang cepat cium aku" ucap Tiffany.
"No. Aku tidak mau menciummu ahh lebih tepatnya mencium pacar orang" ucap Taeyeon.
Tiffany yang mendengar perkataan Taeyeon ia tidak terima. Ide jahil muncul dikepalanya.
"So..... Kau tidak mau menciumku" ucap Tiffany dengan suara huskynya. Dan mendorong Taeyeon hingga bokong Taeyeon menyentuh meja rias.
Tiffany beralih ke kuping Taeyeon dan membisikan sesuatu.
"Kau yakin?" tanya Tiffany menggigit pelan kuping Taeyeon.
Taeyeon mengangguk kaku.
"Kalau begitu nikmati saja sentuhanku" ucap Tiffany beralih ke leher Taeyeon dan membuat tanda merah disana.
"A-ah p-pany-ah" panggil Taeyeon sedikit mendesah.
"Waeh" ucap Tiffany menggigit kuping Taeyeon lagi..
"S-stop it" ucap Taeyeon dengan susah payah.
"No. Sebelum kau menciumku" ucap Tiffany.
"N-de a-aku akan men-menciummu" ucap Taeyeon.
Mendengar itu Tiffany mendongak dan menatap Taeyeon.
"Kiss me Taetae" lirih Tiffany.
Taeyeon mulai menipiskan jarak keduanya,menutup matanya, akhirnya bibir keduanya menempel.
Dug dug dug
Jantung keduanya berdebar tidak karuan.
"Jantungku, apa benar aku menyukainya? Ahh Bibir ini manis sekali, ahh aku rasa aku mulai menyukai bibirnya" batin Tiffany.
"Astaga, jantungku." batin Taeyeon.
Taeyeon yang mencium Tiffany tidak menggerakan bibirnya karena ia masih memikirkan jantungnya yang berdetak kencang itu. Tiffany yang menunggu Taeyeon menggerakan bibirnya tapi tidak dilakukan oleh Taeyeon ia berinisiatif untuk menggerakkannya duluan.
Tiffany melumat lembut bibir Taeyeon, Taeyeon mulai terlena ia membalas lumatan Tiffany. Tiffany menggigit bibir bawah Taeyeon agar lebih leluasa dan saat Taeyeon membuka mulutnya Tiffany langsung memasukan lidahnya.
Setelah hampir kehabisan nafas, mereka melepas ciumannya. Tiffany yang masih kurang puas ia kembali melumat bibir Taeyeon.
Setelah cukup Taeyeon melepas ciumannya.
"Wae" tanya Tiffany yang tidak rela ciumannya di lepas.
"Kita harus ke kampus pany-ah" ucap Taeyeon.
"Itu bisa nanti, sekarang biarkan aku merasakan bibirmu lagi Tae" rengek Tiffany.
"No, kita harus ke kampus sekarang" ucap Taeyeon.
Tiffany hanya cemberut.
Taeyeon yang melihat itu, jadi tidak tega."Arra arra, sekali saja nde? Setelah itu kita harus pergi ke kampus" ucapan Taeyeon membuat Tiffany sumringah dan langsung menyerbu bibir Taeyeon. Dan Taeyeon hanya pasrah.