Kamu terdiam di tempatmu berdiri. Pemandangan sungai di depanmu tidak lagi menarik. Pikiranmu sekarang terpusat pada satu hal; hubunganmu dengan Winwin.
Winwin telah menjadi pacarmu selama satu tahun. Kamu masih ingat betul bagaimana hubungan kalian bermula. Kalian masih bersekolah waktu itu, dan semua berawal dari keusilan teman-teman kalian yang menjodoh-jodohkan kalian. Kata mereka, kalian sangat cocok kalau menjadi pasangan, yang menurutmu lucu, karena kamu dan Winwin bahkan belum saling mengenal.
Dengan begitu, perjodohan waktu itu berlangsung seru. Winwin yang pemalu dan jarang bicara didorong oleh teman-temannya untuk mengajakmu berkenalan. Kalian dipaksa bertemu di tengah lapangan. Hampir satu angkatan berteriak-teriak, "KENALAN! KENALAN!"
Karena situasi semakin kacau (sampai ada yang membunyikan klakson motor dengan brutal), Winwin akhirnya menanyakan namamu, dan teman-teman kalian menyambutnya dengan heboh, seperti kalian baru menikah saja.
Sejak itu, mereka sampai rela membuat berbagai rencana untuk mempertemukan kalian, baik itu sengaja atau tidak. Kalian jadi sering bertemu secara acak, entah di depan kelas, di gerbang sekolah, di perpustakaan, atau di luar sekolah. Kamu bahkan pernah bertemu dengan Winwin di sebuah mall tengah kota, yang diatur sedemikian rupa oleh teman-temanmu.
Awalnya, kamu dan Winwin menghadapinya dengan malas dan sebal. Tapi lama kelamaan, situasi itu membuat kalian merasakan ada yang berbeda setiap kalian bertemu. Apa yang biasa kalian hadapi dengan acuh berubah menjadi tidak biasa. Kamu merasa ada kupu-kupu yang terbang di perutmu setiap matamu menangkap kehadiran Winwin. Winwin mendadak merasa gugup ketika kamu ada di depannya.
Akhirnya, di suatu hari, Winwin mengajakmu berkencan, dan selesailah perjodohan itu dengan sukses. Teman-temanmu merasa sangat puas, dan ikut bahagia melihat kalian akhirnya berpacaran juga.
Seiring waktu berlalu, kamu dan Winwin melalui semuanya dengan manis. Lulus dari sekolah bahkan tidak melunturkan hubungan kalian. Malah, kalian semakin serasi saja. Mungkin karena Winwin yang berlaku sebagai pacar idaman dan bisa mengerti dirimu dengan sepenuh hati. Kamu sampai tidak bisa meminta yang lebih baik daripada Winwin yang ini.
Tapi, selama itu pula, kamu juga tahu. Kamu tidak pernah bisa merasakan apa-apa. Perkataan sana-sini yang menyebut kalian sebagai pasangan paling serasi sebenarnya tidak pernah bisa kamu setujui. Perjodohan itu tidak berhasil bagimu. Selama ini, hanya Winwin yang bahagia, sementara kamu tidak.
Dan kamu tidak pernah jujur kepadanya, satu tahun ini.
Kamu kira, keputusanmu untuk menerima Winwin adalah keputusan terbaik, karena meskipun kamu tahu kalau kamu tidak pernah bahagia, kamu tidak ingin Winwin terluka.
Tapi sepertinya, kamu sama sekali salah.
Seandainya kamu berkata yang sebenarnya sejak awal, pasti Winwin sudah menemukan orang yang benar-benar ia cari. Orang yang benar-benar pantas untuk menerima segalanya. Kenyataannya, dia malah menghabiskan waktunya yang berharga bersamamu, perempuan yang tidak mencintainya.
Tidak ada yang lebih menyakitkan dari cinta palsu, kan?
Mendadak, kamu merasa menjadi perempuan paling jahat dan paling egois di dunia. Setahun bukan waktu yang singkat, dan selama itu pula kamu menipu Winwin. Kamu berpura-pura bahagia bersamanya. Kamu membiarkan Winwin memberikan segala-galanya. Dan yang terparah, kamu membalas ketulusan Winwin dengan balasan yang sama sekali tidak setimpal, sementara di luar sana ada seseorang yang bisa membalasnya, bahkan dengan lebih baik.
Mungkin, inilah saatnya, sebelum terlambat dan jauh lebih buruk. Hal terbaik yang bisa kamu lakukan sekarang adalah bicara padanya, dan mengungkapkan semuanya itu apa adanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengandaian: NCT | [NCT Imagines!]
FanfictionKamu bisa jadi apa saja; termasuk jadi apa pun yang kamu inginkan bersama anggota NCT. Cukup dengan berandai-andai. Ini, adalah pengandaianku. Silakan ambil bagian di dalamnya.