Kamu mengentakkan satu kakimu ke lantai dengan galau. Sudah setengah jam kamu menunggu seseorang, tapi dia tidak kunjung datang. Padahal dia sudah berjanji untuk tidak terlambat.
"Semenit lagi dan dia tetap tidak datang, aku pulang saja," tekadmu dalam hati.
Kamu tetap menunggu sambil menghitung dalam hati, dan tepat di hitungan kelimapuluh, orang yang kamu tunggu muncul di seberang jalan toko tempatmu berdiri sekarang, memakai pakaian serba hitam dan masker yang menutupi setengah wajahnya.
"HAECHAN!" panggilmu sambil melambaikan tanganmu dengan heboh padanya.
Haechan yang ada di jarak sekitar lima meter di depanmu membulatkan matanya sambil meletakkan telunjuk di depan bibirnya, menyuruhmu diam.
"Ups." Kamu langsung menutup mulut. Yah, bagaimana lagi, kamu terlalu rindu padanya, karena entah sudah berapa lama kalian tidak bertemu.
Ketika sampai di depanmu, Haechan segera merentangkan tangan dan memelukmu. Pelukan itu berlangsung singkat, karena Haechan berkata dengan nada menyebalkan, "Eh? Kamu lebih berisi, ya, sekarang?"
Kamu memasang muka datar sambil menampar lengannya. "Diam, jangan bicara," gerutumu.
"Ei, begitu saja marah," ujarnya sambil mencubit kedua pipimu, gemas.
"Aduh, sakit!"
Haechan menyengir kuda dan melepas tangannya dari pipimu. "Astaga, lucunya. Ya, sudah, ayo. Jam delapan aku harus kembali ke gedung, nih."
Kamu mendengus, dia masih sibuk juga? Kamu kira setelah masa promosi bersama grupnya usai, Haechan akan punya banyak waktu luang. Ternyata tidak juga. Menjadi seorang idol tidak akan pernah senggang.
Kalian lalu berjalan berdampingan, tangan Haechan menggenggam tanganmu. Status Haechan biasa membuatnya seperti buronan, tapi sepertinya sekarang tidak. Itu karena Haechan mengajakmu bertemu di wilayah pinggir kota yang sepi, dan sejauh mata memandang, hanya ada lansia. Jadi, kemungkinan Haechan dikenali ada di bawah 50 persen. Bisa dikategorikan aman, lah.
Kamu dan Haechan sudah berkencan selama setahun. Walaupun Haechan adalah orang yang super sibuk, bisa dibilang kalian cukup sering bertemu, karena kamu selalu hadir di semua event yang melibatkan Haechan dan grupnya. Kalau terlalu rindu, kamu akan nekat mencuri-curi kesempatan untuk menemui Haechan di sebelah gedung agensinya. Atau, kalau Haechan yang tidak tahan ingin melihatmu, kalian akan bertemu di sebuah tempat paling tidak populer di kota.
Selama itu pula, syukurnya, tidak ada yang sadar. Namun, bukan berarti kamu tidak pernah mempertimbangkan kemungkinan terburuk; kamu bahkan memikirkannya setiap saat.
Kamu tahu, hubungan di antaramu dan Haechan bukan hubungan biasa. Ini bisa jadi skandal besar kalau sampai diketahui seseorang, lalu akan berujung panjang pada karier Haechan, bahkan satu grupnya. Dan itu tidak bagus.
Kamu mencoba untuk tidak memikirkannya sekarang, karena tolong, waktu bersama Haechan sangat terbatas. Sekarang saja adalah kencan pertama dalam sejarah hubungan kalian, dan kamu tidak mau melewatkannya dengan muram dan tertekan.
Tapi, kamu tidak bisa. Kamu takut dan khawatir setengah mati.
Omong-omong, sekarang kalian berencana untuk karaoke. Tentu saja ini ide Haechan, karena katanya, "Aku kan vocal legend."
Baik, terserah dia saja. Lagipula, karaoke adalah ide kencan yang bagus, dan kamu bisa memamerkan suara indahmu padanya––walaupun pasti tetap kalah indah dari Haechan. Selain itu, karaoke adalah tempat tertutup, sehingga kemungkinan Haechan untuk dikenali semakin kecil. Dan, ketakutan serta kekhawatiranmu bisa berkurang, walau sedikit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengandaian: NCT | [NCT Imagines!]
FanficKamu bisa jadi apa saja; termasuk jadi apa pun yang kamu inginkan bersama anggota NCT. Cukup dengan berandai-andai. Ini, adalah pengandaianku. Silakan ambil bagian di dalamnya.