Kun

1.9K 199 26
                                    

"Sekarang apa?"

Kamu menoleh pada Kun, pacarmu, yang sedang melihatmu dengan penuh tanya. "Aku lelah. Aku ingin pulang saja," katamu.

Yah, bagaimana tidak lelah, kalian sudah mengembara ke berbagai tempat seharian ini. Untuk pertama kalinya dalam sejarah hubungan kalian, Kun mengajakmu belanja, bermain di pusat permainan, dan bowling sekaligus. Dan sekarang, kalian sedang jalan-jalan di taman kota. Biasanya, kalian hanya berkencan ke satu tempat saja, kemudian bermalas-malasan di rumah.

Kamu juga melihat rasa lelah pada diri Kun. Kegiatan kalian seharian ini benar-benar menguras tenaga, sedangkan kalian terbiasa berkencan ke satu tempat saja.

"Baiklah. Mari kita pulang," sahut Kun, lalu menggenggam tanganmu menuju mobilnya yang terparkir di pinggir taman.

Kalian pun berkendara ke luar taman itu dalam diam. Kamu sudah terlalu lelah untuk mengobrol, demikian juga Kun. Akhirnya, untuk sedikit meramaikan suasana yang seperti kuburan, kamu memutar lagu dari ponselmu.

Kun tersenyum mendengar lagu yang kamu putar adalah lagu favoritnya, I Won't Give Up dari Jason Mraz. Jarinya diketuk-ketukkan di atas kemudi dan kepalanya mengangguk-angguk, mengikuti ritme lagu. Seperti biasa, dia ikut bernyanyi.

Mendengar suara bernyanyi Kun, kamu merasa terbang entah kemana. Meski hampir setiap hari kamu mendengarnya bernyanyi, kamu tetap tidak terbiasa. Suaranya begitu halus dan indah, membuat kamu dan siapa pun yang mendengarnya serasa berada di surga. Kalau suatu saat Kun tahu-tahu debut sebagai penyanyi, kamu tidak akan terkejut.

Tapi Kun berhenti bernyanyi sebelum lagunya sampai pada bagian chorus. Kamu menoleh padanya, dan menemukannya sedang memegangi kepala.

"Kun? Kenapa?"

Kun menggeleng cepat. "Tidak kenapa-kenapa," jawabnya.

Kamu mengernyit heran. Entah sudah ke berapa kalinya di hari ini Kun melakukan itu, dan ketika ditanya, jawabannya selalu sama. Padahal, dia terlihat sangat kesakitan.

"Serius? Kamu terlihat pucat juga."

"Tidak apa-apa, kok. Ini kenapa macet sekali, sih?"

Pengalihan topik yang bagus, tapi kamu tersenyum tipis. Kun jarang merasa kesal seumur hidupnya. Dia tidak kesal ketika kamu bersikap menyebalkan. Dia tidak kesal ketika diolok-olok teman-temannya. Tapi, satu-satunya hal yang bisa membuatnya kesal sampai ke ubun-ubun adalah lama menunggu.

Mobil Kun akhirnya berhenti total. Karena tidak ada lagi yang bisa dinikmati, kamu memandangi padatnya kendaraan di depanmu, sementara Kun hanya memandangi kamu.

Kamu, yang merasa sedang diperhatikan, menoleh pada Kun dengan muka lucu. "Apa?"

"Tidak," jawab Kun sambil tersenyum awkward.

Kamu memicingkan mata. Kun seperti ingin mengatakan sesuatu.

"Tidak ada, sayang. Nanti saja aku katakan," kata Kun sambil mengibaskan tangan.

"Ya, sudah," sahutmu, kembali menatap kendaraan di depanmu.

Suasana kembali senyap di antara kalian, sementara lagu dari ponselmu terus berganti. Kamu mendengar Kun kembali ikut bernyanyi, tapi lama-lama suaranya menghilang karena kamu mengantuk dan akhirnya tertidur.

Setelah entah berapa jam menghabiskan waktu di jalanan, mobil Kun sudah sampai di depan rumahmu.

"Hei, putri tidur, bangun," panggil Kun sambil mengguncang-guncang bahumu.

Kamu perlahan membuka mata dan menjawab dengan suara parau. "Hmm, sudah sampai, ya?"

"Aku ingin mengatakan sesuatu padamu."

Pengandaian: NCT | [NCT Imagines!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang