Chapter 15: Human and Heart

863 137 34
                                    

Eheheheheheheheheeh decide to double update... Cause im full and happy :))

Happy reading ≧∇≦


Hari rabu adalah hari yang Hoseok nanti, namun juga takuti. Bagaimana tidak? Ia senang karena ia memiliki teman yang bisa diajak berbincang tentang buku, tapi ia juga takut, karena ini pertama kalinya ia berdua bersama orang yang baru ia kenal, biasanya Seokjin akan menemaninya, kalau tidak Jimin atau Jungkook.

"Hei, Hoseok," sebuah tepukan di pundak Hoseok membuyarkan lamunannya. Di belakangnya ada Min Yoongi, lengkap dengan kaus putih dibalut jaket kulit berwarna hitam, celana jeans yang senada, sepatu boots pria berwarna dark brown, dan sebuah topi baseball hitam juga. Intinya Min Yoongi terlihat menakjubkan, amat sangat menakjubkan.

"Senang dengan apa yang kau lihat?" sebuah seringai dilempar oleh Yoongi. Hoseok langsung memasang wajah jijik. "Memang apa yang bisa aku lihat?"

Hoseok berjalan menjauh, hendak menuju toko buku sekaligus menghindar dari Yoongi. Yoongi hanya tertawa kecil lalu menyusul Hoseok.

Hoseok yang masih larut dalam pikirannya terkejut ketika sebuah topi baseball hitam bertengger manis di kepalanya, "ini sudah musim gugur, setidaknya kenakan jaket, bukan hanya kaus."

"Lalu kenapa kau memberiku topi?" wajah penasaran Hoseok memancing tawa Yoongi, kenapa Hoseok harus begitu imut.

"Aku hanya meminjamkannya, lagipula asap di kepalamu sudah mengepul. Aku tidak mau orang-orang terganggu," sebuah pukulan dari Hoseok ia balas dengan tawa. Hoseok yang ada disamping hanya bisa menatap Yoongi kesal, mukanya memerah karena malu.

"Benar-benar."
.
.
.
.
.
.
.

-Season-

Chapter 15
Human and Heart

"what is stronger
than the human heart
which shatters over and over
and still lives" -Rupi Kaur

.
.
.
.
.
.
.

Toko buku yang Hoseok kunjungi bukan toko buku yang biasa dikunjungi oleh anak-anak di kota besar. Toko buku tua dengan luas tak seberapa, dindingnya masih terbuat dari kayu. Tua namun terlihat kokoh.

"Aku tidak membayangkan toko buku yang kau kunjungi adalah sebuah toko tua," Yoongi menatap Hoseok yang membungkuk kepada penjaga kasir lalu pergi ke suatu rak dan hanya mengikuti tindakan Hoseok.

"Toko buku ini sebenarnya koleksi milik kakek dari pemilik toko ini, yaaah sebagiannya sih dari donasi orang-orang," Yoongi memandang Hoseok yang kini tengah menyisir rak-rak besar di depannya.

"Kenapa harus toko buku ini? Kenapa tidak ke toko buku besar? Aku yakin koleksi disana lebih lengkap," kini Yoongi menatap Hoseok bingung, sedangkan Hoseok membalas tatapan Yoongi dengan senyum lembut.

"Entah kenapa aku tertarik dengan toko buku ini. Melihat coretan-coretan kecil yang ada di beberapa halaman, lembar yang menguning namun dengan cover terawat, tulisan-tulisan yang sengaja dibubuhkan. Semua itu terasa kau sedang menyusuri saat pemiliknya membaca buku itu. Seakan kita ditarik ke dalam pikiran mereka. Bukankah semua itu menakjubkan?" Hoseok memandang sayang ke buku-buku yang ada di hadapannya, "hal-hal kecil seperti itu membuatku takjub, terkadang orang tidak tahu harta warisan bukan hanya harta, atau surat tanah. Buku ini, rasa sayang si pemilik terhadap buku itu adalah sebuah warisan, bukan hanya untuk keturunannya, tapi untuk setiap orang yang membacanya."

Season [YoonSeok]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang