Chapter 4: Drawn to You

1.7K 240 17
                                    

Min Yoongi adalah personifikasi dari matahari.

Ya, dan kalian dapat mengatakannya saat greenland berubah menjadi gurun sahara.

Min Yoongi tidak dapat menyebut dirinya sebagai pribadi yang dingin, ia masih dapat tersenyum dengan tulus dan beteriak senang,namun ia bukanlah pribadi yang hangat, ia tidak dapat tersenyum ke orang asing yang ia temui di jalan dan ia juga tidak penuh dengan energi positif.

Min Yoongi tau sikap apa yang harus ia tunjukkan dan berikan di situasi tertentu. Ia bahkan dapat berpikir dengan kepala dingin disaat keadaan benar-benar panas. Sayangnya, ia tidak dapat mengatakan hal ini dengan percaya diri lagi. Kenapa?

Malaikat dihadapannya kini membuat dirinya membeku. Demi Tuhan, selama 23 tahun hidupnya ia tidak pernah memandang sesuatu yang begitu indah seperti malaikat di depannya.

Min Yoongi si jenius menjadi bodoh di hadapan seorang Jung Hoseok dan Min Yoongi harus mendapatkan Jung Hoseok.

Bagaimana kejadiannya? Semuanya berhubungan dengan Kim Namjoon, Jung Hoseok, dan kebodohan Min Yoongi.

Bayangkan saja mana ada orang waras yang mengatakan, "Wow, kau sempurna untuk junior," di waktu pertama mereka bertemu seseorang?

Saat itu juga Min Yoongi memalu paku terakhir di peti matinya. Dia dengan segala kebodohannya mengatakan hal mesum yang membuat si 'dia' mengerutkan muka ngeri dan tidak suka.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
-Season-

Chapter  4
Drawn to You

Gelak tawa terdengar dari studio berplakat Genius Lab. Satu orang terlihat tengah tertawa dengan bahagia, sedangkan orang di depannya menumpukan dahi pada tangan kanannya.

Dimana Hoseok? Tentu dia mengantarkan Hoseok pulang, tidak mungkin ia menaruh Hoseok di satu ruangan yang sama dengan Min Yoongi saat ini.

"Hyung... Aku... Sumpah," ucap Namjoon sambil berusaha dengan keras menahan tawanya. Sedangkan yang ditertawakan, Yoongi, hanya bisa menghela nafas, memikirkan kebodohannya.

"Aku tak percaya kau bisa berkata seperti itu. Terlebih lagi di depan orang yang baru kau temui."

"Aku juga merasa bodoh, Joon. Tidak perlu menabur garam di atas luka. Aku tau tindakan ku borderline creepy." Yoongi kini bersandar pasrah di kursinya.

"Aku juga tidak tahu kenapa aku mengatakan itu dengan mulutku, but i can't deny he got a nice ass."

Namjoon mengerutkan muka, "ewh, simpan pikiran kotormu untuk dirimu sendiri, hyung."

Yoongi kini menatap Namjoon sedih, "i fucked up, Joon."

"Yup, a very big time. Tapi... Aku bisa membantumu kalau hyung benar-benar suka dengan Hoseok." Namjoon berucap dengan sebuah senyuman.

"Wow, benarkah?! Kau serius?! Thanks, man!" wajah Yoongi kini bersinar penuh harap. Bagaimana tidak? Dia bisa mengenal si Hoseok lebih jauh, and if he lucky maybe he'll get some fuck.

"Tapi kalau dia menangis atau terluka akibat dirimu... Bersiaplah untuk berpisah dengan junior mu."

Min Yoongi lebih tua dibandingkan dengan Kim Namjoon, tapi Kim Yoongi tahu untuk tidak jatuh ke sisi buruk seorang Kim Namjoon.

"Okay. You have my words."
.
.
.
.
.
.
.
.

A/N: short chaps as always (╥╯﹏╰╥)
And few things:
Yoongi gak falling in love at the first sight. Terus kok yungi kek gitu? Well, there's lust. Suka gak selalu berarti cinta, like... R u sure man? U could love a certain people at the first sight? Ini persepsi saya, maaf apabila menyinggung.

Lalu... Jimin poliandri? Ehe, yups. Saya vminkook beliver ehe. Jadi rasanya kalo ada yang ditinggal satu rasanya kurang uch uch. And seeing Jimin yang so uch uch and clingy and cute and so uch uch I CANT HELP BUT GIVING HIM TWO PRINCES, LIKE... PROTEC HIM YOU SON OF BICCH, PROTEC UR UKE LIKE HE'S UR PENIS, which every seme need.

And if anyone reading this... Hope u enjoy ฅ'ω'ฅ

Season [YoonSeok]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang