Chapter 21: Lay Your Head on Me

788 122 38
                                    

"BRENGSEK! SIALAN!! AKU BERSUMPAH AKAN MEMBUNUHNYA!! SIALAN!!! INI TIDAK ADIL!!! BANGSAT!!! DASAR BABI RAKUS!!!" Seokjin melempar segala benda yang ada di hadapannya, wajahnya memerah marah, dan nafasnya memburu. Namjoon hanya bisa membiarkan Seokjin melampiaskan amarahnya, ia tidak ingin menjadi salah satu benda yanh tergeletak di lantai.

Amarah Seokjin tidak berlangsung lama, karena setelahnya ia beringsut duduk membelakangi Namjoon dan sebuah isakan terdengar darinya. Luka goresan kecil terbubuh ditangannya akibat pecahan beling dan pemandangan ini membuat kesedihan Namjoon bertambah kali lipat.

"Hey, baby, it's okay. Kita akan menjaga Hoseok dan Jimin darinya, oke?" Namjoon memeluk Seokjin dari belakang, berhati-hati untuk tidak menyakiti tangan Seokjin yang terkena goresan beling.

"Kau gila! Ini tidak baik-baik saja!!" Seokjin menggeram. Ia benar-benar bisa gila. Seketika ia kembali terlempark ke realita. Mereka gagal. Seokjin dan Jungkook gagal. Mereka gagal melindungi Jimin dan Hoseok. Seokjin hanya bisa terduduk lemah, air mata kembali turun. Lagi, mereka gagal lagi.

"Aku gagal, Joon. Aku... A-aku g-g-gagal."
"No, baby. You're not. I'm gonna make it right. No worries."
"Aku tetap gagal, Joon."

.
.
.
.
.
.
.

-Season-

Chapter 21
Lay Your Head on Me

"The love is here and here to stay
So. Lay your head on me..." -Little Do You Know, Alex & Sierra

.
.
.
.
.
.
.

Yoongi dan Hoseok kini berada di apartement milik Hoseok, dengan Jungkook di pelukan keduanya. Dibandingkan dengan Hoseok, rekasi Jungkook terlihat lebih buruk. Ia terlihat ingin membunuh Hyukjae.

"Maafkan aku, hyung. Aku gagal," Jungkook hanya dapat menatap kosong ke depan. Hoseok hanya bisa terisak pelan, "tidak apa. Aku bisa menjaga diriku lebih baik dari sekarang. Ada kau, Jin-hyung, Joon, dan Yoongi-hyung. It's okay. I'm fine."

"Aku akan pulang sekarang, maaf aku mengganggu, hyung," Jungkook dengan kesu bangkit dari sofa. Langkahnya agak gontai dan Hoseok berniat ingin mengikuti Jungkook, namun sebuah tarikan pelan menghentikan gerakan Hoseok. Yoongi menatapnya, seakan mengerti bahwa Hoseok sebenarnya tidak baik-baik saja. Karena Hoseok sebenarnya memang tidak baik-baik saja. Ia ketakutan. Ia takut setengah mati, tapi ia lebih takut jika Jungkook terluka karena tindakan bodoh.

"Biarkan dia menenangkan pikirannya, Seok. Dia juga butuh waktu sendiri. Putus dengan Taehyung dan Jimin sudah cukup membebaninya," Hoseok langsung menangis. Ia tidak tahu, kenapa semuanya berubah menjadi salah. Kenapa semuanya menjadi kacau? Kenapa Hoseok membuat segalanya menjadi hancur berantakan?

"Ini semua salahku. Seandainya aku tutup mulut saat mendengar percakapan Jin-hyung dengan Kookie mungkin semuanya tidak akan menjadi kacau. Kookie akan masih bersama dengan Jimin dan Taehyung. Jin-hyung dan Joon dapat bersama lebih lama. Seandainya aku mati saat itu..."

PRANG!

Hoseok dikagetkan dengan tangan Yoongi yang berdarah, akibat memukul kaca meja kopi di samping keduanya. Raut amarah terukir jelas dari sikap dan ekspresinya. Matanya bersinar nyalang. Dan untuk sepersekian detik, Hoseok dibuat takut olehnya

"Kau mengatakan seakan hidupmu bukanlah apa-apa. Semua yang kau katakan hanyalah skenario alternatif, dimana orang yang kau sayangi akan mati karena kesedihan. Kau tidak tahu apa yang akan terjadi. Kau egois, Seok."

Kali ini giliran perkataan Yoongi yang membuat amarahnya tersulut, "lalu apa yang terbaik? Kau bilang aku egois?! MAAF DIRIKU YANG EGOIS, MIN YOONGI. AKU BERHARAP DIRIKU MATI, TAPI JIKA SEMUA ITU MEMBUAT SEGALANYA MENJADI LEBIH MUDAH, KENAPA TIDAK?!?! KAU MENGATAIKU EGOIS?!? LALU BAGAIMANA DENGAN MU?! BERCERMIN TERLEBIH DAHULU, MIN YOONGI YANG TERHORMAT!!! KAU KIRA KAU TIDAK EGOIS??!! AKU BUKAN ORANG YANG MEMBIARKAN IBUNYA MENINGGAL!!!"

Season [YoonSeok]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang