Chapter 25: Artificial Paradise

718 118 2
                                    

Sebentar lagi natal, dan Taehyung kebingungan, apakah ia akan membelikan sebuah kado untuk Jungkook? Lebih tepatnya apakah Jungkook akan menerima kado darinya? Memikirkannya membuat Taehyung kembali menghela nafas lelah yang kesekian kalinya hari ini.

"Kau kenapa Tae? Apa yang mengganggu pikiranmu?" suara Jimin menarik perhatian Taehyung. Keduanya kini tengah berbelanja di department store terdekat. Sebenarnya Jimin yang mengajak Taehyung untuk berbelanja hadiah natal, karena Taehyung sendiri merasa lemas setelah bertemu Jungkook kemarin. Ah! Dia belum menceritakannya ke Jimin. Kemarin seharusnya Jimin datang menjemput Taehyung, namun karena pesannya tidak kunjung dibalas Jungkook menyarankan Taehyung untuk memesan taxi.

"Aku bertemu Jungkook kemarin," mata Jimin berpendar semangat ketika mendengar ucapan Taehyung, "aku mengajaknya untuk berbaikan, setidaknya berteman, tapi dia tidak bisa katanya," Taehyung tersenyum miring mengingat penuturan Jungkook.

"Ah, begitu, saat aku tidak menjawab pesan mu yang itu bukan," Jimin memandang lesu buku yang ada di depannya, senyumnya kembali pudar, "ah, lupakan," nada Jimin kembali ceria, ia menatap Taehyung penuh tanya, "apakah dia baik-baik saja? Apa dia makan teratur? Bagaimana kondisi badannya?" Jimin bertanya beruntun pada Taehyung yang menatapnya lembut.

Taehyung mengusap pelan pucuk kepala Jimin, "dia terlihat lelah, tapi aku yakin dia makan teratur. Lagipula dia bilang saat itu dia akan ke rumah Jin-hyung."

"Syukurlah," suara Jimin sedikit tercekik, andai saja ia melihat pesan Taehyung, pasti dia akan bertemu dengan Jungkook. Ia benar-benar ingin bertemu dengan Jungkook.

"Ayo, cepat pilih buju mana yang ingin kau hadiahkan ke Hoseok-hyung," Taehyung mencolek pelan bahu Jimin, menyadarkan Jimin dari lamunannya. Ia menatap jenaka Taehyung, memicingkan mata sambil mengacungkan jari telunjuk, seakan berusaha mengintimidasi Taehyung. Sedangkan Taehyung hanya bisa tertawa melihat tingkah Jimin.

"Aku akan tetap memberikan hadiah untuk Kookie. Apa kau juga?" Jimin menatap Taehyung khawatir, apakah Taehyung akan marah jika ia membelikan Jungkook hadiah?
"Yap, aku juga akan tetap membelikannya," jawaban Taehyung membuat Jimin dapat bernafas lega, "akan aneh kalau tidak memberi hadiah. Sudah terlalu terbiasa," Jimin mengangguk setuju.

"Aku ingin bertemu dengan Kookie."
"Ya, aku tahu."
"Dia akan menepati janjinya kan?"
"Serahkan pada waktu, Jim."

.
.
.
.
.
.
.

-Season-

Chapter 25
Artificial Paradise

.
.
.
.
.
.
.

Sesuai dengan perkataan Yoongi. Kini keduanya tengah berjalan menyusuri department store terdekat. Sudah lebih dari satu jam keduanya berkeliling mencari hadiah natal dan Yoongi sudah mulai kelelahan. Ia tidak habis pikir bagaimana bisa Hoseok tetap semangat? Apa dia tidak lapar setelah berkeliling? Naik turun tangga, eskalator lebih tepatnya, dan keluar masuk toko.

"Ayolah, hyung. Aku belum membelikan hadiah untuk Namjoon. Aku ingin membelikannya buku," Hoseok menarik pelan tangan Yoongi yang terduduk di kursi salah satu food court.

"Kau tidak ingin makan? Aku akan memesankan makanan. Pelayan!" Yoongi segera memanggil pelayan, tidak menyisakan ruang argumen untuk Hoseok, dan Yoongi berhasil. Hoseok duduk di kursi seberangnya, wajahnya merengut kesal. Sungguh menggemaskan, "ayolah, aku lapar. Aku yakin kau belum sarapan," Yoongi berusaha beralasan agar mood Hoseok membaik.

"Apa yang anda ingin pesan, tuan?" seorang pramusaji berdiri dekat Yoongi menatap Yoongi tertarik dan terlihat jelas mengabaikan Hoseok. Ah, sial mood Hoseok kembali memburuk.

Season [YoonSeok]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang