Chapter 5: Rain

1.7K 212 13
                                    

A/N: i have a bad sense of time im so sorry if any of you got confused by the timeline. :(
Lyke srsly saya pernah siap-siap pergi ke kampus malem-malem :( eike kaget.

Okay go to the story :)

Jeon Jungkook menyayangi Hoseok-hyung nya lebih dari siapapun, setelah Jimin dan Taehyung tentunya, dan saat ia mengetahui bahwa hyung kesayangannya terperangkap dalam hubungan penuh siksa selama berbulan-bulan tentu ia tidak akan diam.

"Kau tidak tahu Tae seberapa hancurnya Hoseok-hyung. Dia bahkan tidak dapat berbicara sepatah katapun," Jungkook melayangkan tangan dengan kesal, berusaha menjelaskan situasi sekarang kepada Taehyung.

"Aku mungkin tidak tahu, Kook, tapi bagaimanapun Jimin harus mengetahui segalanya. Lebih baik mendengar kejelasan langsung dari orangnya dibandingkan berita simpang siur yang dapat ia dengar di kampus." kini Taehyung menatap Jungkook yang berada berdiri tak jauh darinya dengan tajam.

"Hoseok-hyung akan kehilangan jangkar nya, Tae."
"Dan Jimin dengan pasti akan hancur, Kook."
.
.
.
.
.
.
.
.

Season

Chapter 5: Rain

"Why i love rain? Because i'm no longer crying alone."

.
.
.
.
.
.
.
.

"Tidak, Joon. Apa kau tidak mendengar hal yang dia katakan padaku? Demi Tuhan aku ingin sekali menendang mukanya." Hoseok mendengus kesal dan mempercepat langkahnya yang sempat dihentikan sejenak oleh Namjoon sebelumnya.

"Okay, tapi kalau kau berubah pikiran kau tahu harus menghubungi siapa."

"Ya ya ya... Sana masuklah ke kelasmu."

"Okay eomma... Buh-bye."

Namjoon langsung berjalan berlawanan arah dengan Hoseok dan menuju ke kelas musiknya. Ia masih tidak begitu yakin apakah Hoseok akan menerima Yoongi, sebatas teman saja Yoongi harusnya bersujud syukur, namun untuk hal lebih ia tidak begitu yakin.

"Joon!! Cepat!" sebuah suara memanggilnya dari ujung ruang kelas.
Aahh speak of the devil, sungguh panjang umur hyungnya yang satu ini.

"Thanks, hyung."
"No prob, jadi bagaimana dengan Hoseok ku?"
"You should praise the devil when Hoseok even glance your way."
"That bad?"
"When i say big time, i mean it like when Kook said Jimin is the perfect definition of a mochi and angel."
"Well... Shit."
"Yeah, shit."

"KIM NAMJOON! MIN YOONGI!"
.
.
.
.
.
.
.

-Somewhere- (what a creative human being, am i?)

Seokjin mengarahkan pandangannya ke sesosok pria yang duduk di depannya, sebuah meja berukuran sedang memisahkan keduanya. Sedangkan pria di hadapannya menatap Seokjin dengan sebuah seringai, badannya dibalut straitjacket.

"Jadi bagaimana kabar Seokkie ku tersayang? Apakah dia masih bermain dengan bocah Jeon itu?"

Seokjin memasang wajah netral, walapun begitu orang yang telah lama mengenalnya mengetahui pasti betapa inginnya Seokjin membunuh manusia di depannya saat ini. "Apa kabar mu? Paman dan bibi masih sangat kecewa dan sedih dengan mu."

"Aku bertaruh Seokkie masih sering bermain nakal dengan si Jeon. Ku harap dia  masih mengingat pelajaran yang aku berikan."

Tangan Seokjin mengepal, kepalanya terasa ingin meledak. Bisa-bisanya makhluk ini... Namun Seokjin mengetahui lebih baik daripada siapapun bagaimana pria di depannya bekerja dan lebih memilih mengabaikannya.
"Jimin benar-benar melupakan mu, sekarang dia lebih bahagia."

Raut muka pria di depannya mulai memasam, "baguslah, aku tidak ingin diingat makhluk menyedihkan semacam dia. Kukira aku berhasil melenyapkannya... Sayang sekali. Ahhh aku benar-benar merindukan tubuh Seokkie ku, lain kali bawalah dia kesini, aku ingin bermain-main."

"BAJINGAN!! BANGSAT!! KUHARAP KAU MEMBUSUK DI NERAKA TERDALAM." kesabaran Seokjin meluap, ia berdiri hendak memukul bajingan di depannya, bagaimana bisa pria ini berkata seperti itu. Seokjin mengurungkan niatnya, ia tidak perlu mengotori tangannya, dan memilih untuk berjalan menjauh.

"Seokjin-ah! Katakan pada Seokkie aku akan kembali!!! Dia milikku!!! Dan jika dia bermain dengan pria lain... AKU AKAN MEMBUNUHNYA..."

Kim Seokjin berniat untuk menjadi manusia yang baik. Namun, untuk saat ini ia akan dengan senang hati berubah menjadi jahat. Jika itu yang diperlukan agar Hoseok dan Jimin bahagia, ia tidak masalah melawan dunia, selain itu...

Dunia mengkhianati dirinya terlebih dahulu... Ini hanyalah balas dendam kecil.

Ironisnya, balas dendam inilah yang kelak akan menjadi hujan di seluruh hati orang yang ia sayangi.

Sang malaikat akan kehilangan satu sayapnya. Matahari kehilangan sang bulan. Dan si bunga akan kehilangan kelopaknya.

-
A/N: sorry for the short, choppy chap. And the long wait too.
I know my story is confusing... :( sometimes i got confused too... :') i got the whole plot ready but the story seems so so it hurts... :'))

Saya harap gak ada yang kecewa dengan ending yang saya udah siapin :')

Oh ya!! Sekalian mau promosi ig:calcal_nst, kali aja ada yang mau stalk achu ehe
Monmaap atas iklan di atas

And btw anyone want this to be a keychain?? Cause i want one i can't resist showing it off to all of you :') (pic not mine cr to ig:Adela

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

And btw anyone want this to be a keychain?? Cause i want one i can't resist showing it off to all of you :') (pic not mine cr to ig:Adela.syifa) she's so amazing it hurts.

Okay... See you next week (i hope so)


Season [YoonSeok]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang