Chapter 33: Envoi

1.6K 153 17
                                    

And the dance end here,

where the sun and the moon collide.


"Seok... Kau yakin?" Yoongi membelai lembut pucuk kepala Hoseok, menatapnya dengan penu kekhawatiran. Ia jelas amat sangat khawatir, pasalnya Hoseok memilih untuk melepaskan kuliah desainnya untuk membuat musik bersama Yoongi. Ia khawatir Hoseok akan menyesali semua ini setelahnya. Tentu Hoseok memiliki bakat saat itu bersangkutan tentang musik, tapi Yoongi tahu sendiri hasil tidak akan datang secepat yang dia harapkan.

"Hhm... Tentu saja. Aku memang menyukai desain, tapi aku lebih suka musik, menari, dan berada di sampingmu," Yoongi memperhatikan Hoseok yang tadi membaringkan kepala di pangkuannya perlahan merubah posisi memeluk pinggang Yoongi. Hoseok menatapnya dengan penuh rasa bahagia dan Yoongi hanya bisa pasrah, toh kalau Hoseok lelah akan selalu ada sahabatnya.

"Baiklah jika itu yang kau inginkan," Yoongi tersenyum begitu melihat Hoseok tersenyum lebar menatapnya.

"Apa kau benar baik-baik saja? Kau tahu... Masalah kakimu..." Yoongi merasakan anggukan Hoseok. Meskipun begitu, Yoongi tahu Hoseok tidak sepenuhnya baik-baik saja, ia sudah tidak bisa menari lagi dan harus selamanya menggunakan alat bantu untuk berjalan.

"Dokter bilang masih ada kemungkinan untuk aku dapat pulih dengan operasi, tapi aku sudah tidak terlalu peduli," Hoseok kembali menyembunyikan wajahnya di perut Yoongi, "selain itu aku terlalu takut."

"Baiklah... Kalau begitu... Kau ingin menggunakan pseudonym? Untuk nama produser mu?"

"Aku ingin memulai sebagai underground rapper."

"Hah?! Kau serius? Persaingan di Seoul itu ketat, Seok. Kau yakin tidak akan frustrasi?"

"Kan aku punya Yoongi-hyung."

"Astaga... Baiklah... Semoga beruntung."

"Jadi, kalau begitu... Pseudonym?"

"J-Hope."

"J-Hope??"

"Yup, i'm your hope, i'm your angel. J-Hope."

Where the devil meet its demise
The flower losing its petals

"Saudara Taehyung?" Taehyung hanya bisa terpaku saat melihat dua orang polisi sudah berdiri di depan apartmentnya dengan Jimin. Sudah saatnya kah? Tapi Jimin masih belum sadar...

"Ya. Ada apa?" Taehyung memasang muka polos, walaupun ia tahu sebenarnya apa yang akan terjadi. Ia hanya ingin mengulur waktu, sebelum waktu miliknya berhenti di balik sel penjara, sebelum segala normal nya berubah seratus delapan puluh derajat. Setidaknya ia masih ingin menghirup udara penuh polusi Seoul untuk beberapa detik.

Polisi tadi mengeluarkan selembar kertas. Taehyung meraihnya dan mulai membaca, tentu ia tahu apa isi dari surat ini.

"Kami mendapatkan bukti bahwa saudara telah melakukan tindakan pembunuhan terhadap saudara Hyukjae. Kami akan melakukan inspeksi lebih lanjut terhadap masalah ini, mari ikut kami," Taehyung mengangguk pelan dan mengikuti langkah dua polisi tadi.

Season [YoonSeok]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang