The End Of The Story

21.4K 1.1K 12
                                    

Athala menatap serius keluarganya. Sebelum menarik nafasnya.

"Aku tahu Mona memiliki rencana jahat, sudah lama sebelum Katelyn bergabung dalam keluarga ini." Ucap Athala.

"Aku orang di belakang semuanya, aku yang menyusun semuanya, dengan Kakak ku Rendela, dan Katelyn." Tambah Athala dengan senyum yang mengembang.

Sementara itu orang tua dan dua kakak laki-lakinya menatapnya bingung.

"Semua dibawah rencana kita. Kecuali saat kau nyaris mencium Mona." Sahun Katelyn dengan nada sinis sembari menatap Arthur.

"Kami yang menyuruh Katelyn menjauh dari mu setelah itu." Tambah Rendela.
"Dan kau ingat hari saat kau mencari Katyn dan menemukannya di cafe? Saat Katelyn menghindari mu?" Athala menjeda, membuarkan Arthur mengingat hari saat Katelyn menghindarinya.
"Saat itu juga aku ada di sana." Athala tertawa puas.
"Saat menjelang hari ulang tahun mu, aku tahu kau harus menikahi Mona jika aku tidak hadir di sana tepat saat ulang tahun mu. Tapi menghilangnya aku untuk terbang ke Paris, aku belajar anggar di sana. Agar aku bisa mengalahkan mu." Ucap Katelyn sembari mengusap lengan Arthur.
"Tunggu, jangan-jangan kecelakan itu?" Arthur mengira-ngira.

Katelyn menggelang kuat, dengan senyumnya.

"Itu di luar rencana." Jawab Katelyn.

Arthur berdiri cepat sembari menarik Katelyn.

"Ikut dengan ku."

***

Katelyn duduk diam di samping Arthur, pria itu membawanya ke taman belakang. Tapi Arthur hanya diam sejak dia membawa Katelyn kemari.

"Kau marah?" Tanya Katelyn, dia menggenggam tangan Arthur.
"Hanya merasa dibohongi." Jawab Arthur dengan nada dingin.

Katelyn terkekeh renyah.

"Apa yang lucu?" Tanya Arthur.

Lantas Katelyn menutup mulutnya dan kekehannya berganti senyuman manis.

"Ah, betapa manisnya pangeran ini saat merajuk." Katelyn mengusap rahang Arthur.
"Maafkan aku, aku melakukan ini untuk kebaikan mu. Aku terpaksa berakting mencintai mu, agar kau mencintai ku. Dan mengabaikan Mona. Aku tidak ingin takhta berjalan dengan tidak semestinya." Tambah Katelyn.

Arthur menyeritkan alisnya.
"Jadi kau hanya berakting mencintai ku?" Tanya Arthur.
"Tentu." Katelyn mengagguk.

Katelyn jelas dapat melihat perubahan mimik Arthur, sangat drastis.

"Tentu aku mencintai mu, ternyata benar jika cinta tumbuh karena terbiasa." Katelyn merebahkan kepalanya di pundak Arthur.
"Sebenarnya, untuk misi penyelamatan takhta ini. Aku sudah membentengi hati ku untuk tidak jatuh pada pesona mu. Tapi nyatanya benteng yang ku bangun itu roboh seketika. Dia bahkan sudah retak saat melihat senyum mu." Tambah Katelyn.
"Untung tidak terlalu kuat untuk ditembus." Bisik Arthur.

Mereka diam sejenak,menikmati hening yang ada. Dan menikmati posisi nyaman keduanya.

"Kau benar-benar mencintai ku?" Tanya Arthur.
"Tentu, ada apa?" Katelyn balik bertanya.
"Aku hanya takut jika kau tidak mencintai ku." Arthur mengecup puncak kepala Katelyn.

Katelyn tertawa renyah, sangat ringan dan merdu.

"Harusnya aku yang takut. Apa kau mencintai ku? Lihat, aku bukanlah gadis baik untuk mu. Dan setelah semua ini apakah---"

Arthur cepat-cepat menempelkan telunjuknya pada bibir Katelyn.

"Aku mencintai mu, dan apapun yang terjadi tidak akan merubah kenyataan itu." Arthur turut menyandarkan kepalanya pada kepala Katelyn.
"Aku akan berada bersama mu, selalu. Apapun yang terjadi, dan aku akan membetulkan semua kerusakan yang ada pada diri kita."

Marriage My PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang