Bagian 5 - Hari Keempat Bermain Hago

1.4K 90 8
                                    

Seorang gamers sejati itu berusaha mencari cara untuk memenangkan permainan di dalam game dan mencari seribu cara untuk memenangkan hati seorang wanita

🕹🎮🕹

Hari ini jadwal off kerja Kak Ally. Sebenarnya gue suka kalau dia off kerja soalnya gue bebas dari memasak dan membersihkan rumah. Tetapi pasalnya jadwal off-nya menjadikan dia nggak off memasak. Dan gue jadi korban babunya, yang disuruh kesana kemari mencari peralatan dan bahan masakan.

Saat ini gue lagi sibuk-sibuknya mabar di hago. Duduk di atas sofa dengan posisi kaki selonjor di atas meja. Mata yang fokus menatap layar hp.

"Dee!" Teriak Kak Ally dengan suara yang menggetarkan bumi pertiwi.

"Kapan sih gue bisa bahagia." kata gue berdecak kesal.

"Dee!" Panggil Kak Ally sekali lagi.

Gue segera bangkit dan meletakkan hp di atas meja. Gue menuju dapur untuk memenuhi titah Kak Ally.

"Lagi ngapain sih, kok lama banget?" Tanya Kak Ally menatap gue sekilas kemudian beralih menatap adonan bakwan saat gue telah sampai di hadapannya.

"Lagi mabar kak," jawab gue santai.

"Mabar, mabar, sono beliin kakak minyak. Kakak mau goreng bakwan nih!" Perintah Kak Ally.

"Sekarang kak?" Tanya gue nyengir lebar karena sebenarnya gue mager keluar rumah.

"Nggak," Kak Ally memelototi gue. "Yah sekarang dong sayang, masa mau nunggu kuda nil ngelahirin anak piton dulu," imbuh Kak Ally memutar bola matanya malas.

Gue terkekeh kemudian meninggalkan dapur. Gue ke kamar untuk bergantai pakaian dan memakai jilbab. Meskipun gue anak-anak preman pasar tetapi gue tahu menutup aurat meskipun sebenarnya jilbab gue masih bergaya kekinian.

Gue kembali ke hadapan Kak Ally dan meminta uang untuk membeli minyak.

"Nih uangnya," Kata Kak Ally menyerahkan uang lima puluh ribu.

Gue segera menerima uang itu.

"Hati-hati kalau naik motor, jangan ngebut," pesan Kak Ally.

"Iya iya. Oh iya kak, Deva kemana?" Tanya gue.

"Deva lagi main di rumah tetangga," jawab Kak Ally lirih.

"Oh," sahut gue sambil manggut-manggut. "Gue pamit yah, kak," imbuh gue segera berlalu.

Kak Ally hanya mendehem dan tetap fokus mengolah adonan.

Sesampai di depan minimarket gue segera memarkirkan motor di tempat parkiran. Gue tidak segera masuk ke minimarket, gue asyik memerhatikan seorang cowok yang memegang hp sambil berjalan masuk ke minimarket. Gue melihat tangannya sibuk menyentuh layar hp sambil berbicara. Sepertinya dia sedang mabar dengan seseorang.

Gue mengikuti langkahnya karena pada dasarnya gue memang mau masuk minimarket.

"Ganti main lempar pisau yah," kata cowok.

"Oke," balas suara cewek dari hpnya.

Sepertinya cowok itu mabar hago. Ternyata game ini sedang merajalela dan membuat orang-orang lupa tempat untuk bermain.

BRUK. Gue mematung melihat cowok itu menabrak pintu kaca minimarket. Saking asyiknya mabar hago dia jadi nggak ngeliat pintu di depannya.

"Pengen ngakak tapi takut dosa," bisik gue menahan tawa dan segera menutup mulut.

14 DAYS MEET IN HAGO [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang