Bagian 29 - Jarak

946 66 14
                                    

Tuhan sengaja menciptakan jarak agar kita bisa saling merindu.

🕹🎮🕹


Gue udah sampai di rumah setelah Papa menjemput gue menggunakan mobilnya. Gue membawa beberapa barang dari bagasi. Tentunya barang yang ringan-ringan dan Papa yang membawa barang berat.


Belum beberapa langkah kaki gue memasuki rumah. Gue langsung diserbu sama Mama, Kak Ally, Cassy, dan Devandra. Kebetulan hari ini adalah hari minggu jadi keluarga kami bisa berkumpul semua.

Gue memeluk Mama sekilas lalu menyalaminya. Mama mengusap-usap kepala gue. Ini nih perlakuan Mama yang bikin gue tenang dan selalu rindu.

"Bagaimana kabarmu sayang?" Tanya Mama.

"Baik, Ma."

"Dee, gimana si Dandi, dia maafin kamu nggak. Orangnya kayak gimana? Ganteng nggak?" Tanya kak Ally mencolek bahu gue. Yeh, emang gue sabun colek apa.

"Gimana kota Bengkulu kak, banyak tempat jalan-jalannya nggak?" Serbu Cassy.

"Kak, oleh-olehku mana?" Tanya Devandara menarik-narik ujung baju gue.

Gue memijit pelipis gue mendengar ocehan-ocehan ketiga saudara gue. Bukannya nyuruh gue istirahat, atau paling nggak nanyain gue capek atau nggak, eh malah dibrondong dengan berbagai pertanyaan.

"Al, Cas, Dev, Dee mau istirahat loh. Jangan gangguin dulu, dia kan baru sampai," tegur Mama refleks menghentikan ketiga saudara terhaqiqi gue untuk menyerbu gue dengan seribu pertanyaan.

Gue segera memasuki kamar. Huft, udah lelah gini malah kamar gue adanya di lantai dua. Gue harus menaiki tangga yang tingginya bikin betis berotot.

Iphone gue berdering sebagai pertanda seseorang sedang menelpon gue. Gue segera mencari iphone gue di dalam tas kecil gue yang menggantung di bahu. Melihat si penelfon dengan nama My Love serentak membuat energi gue seketika pulih dan rasa capek gue tiba-tiba hilang. Gue segera menerima telepon itu dan berlari-lari kecil menuju kamar.

"Halo."

"Iya, Dan."

"Kamu udah dimana?"

"Aku barusan sampai Dan, ini lagi mau istirahat."

"Udah shalat ashar belom sayang?"

"Udah Dan. Tadi singgah di mesjid pas pulang dari bandara."

"Udah makan belum?"

"Belum sih tapi aku masih nggak lapar."

"Ingat jaga kesehatan, kalau kamu sakit yang mau update ceritamu di wattpad siapa? Yang mau balas chat aku siapa? Yang perhatiin aku siapa?"

"Iya deh. Hahaha."

"Ya udah istirahat sana, jangan suka tidur depan kipas."

"Dan, kamarku pake Ac."

"Itu kan peringatan aja sayang. Ya udah, aku tutup teleponnya, entar malam aku telepon lagi. Selamat istirahat My Love,"

"Iya makasih Iyang,"

"Iyang? Udah lama kamu nggak manggil aku kayak gitu. Hahaha,"

"Udah nggak usah nostalgia, entar teleponnya nggak ditutup-tutup."

"Iya sayang. Aku tutup, assalamualaikum."

"Waalaikumsalam. Eh Dan?"

"Hmm iya... katanya teleponnya mau ditutup."

14 DAYS MEET IN HAGO [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang