Bagian 19 - Bertemu

1.1K 79 44
                                    

Kini kita bertemu. Pertemuan ini masih seperti mimpiku yang terjadi disetiap malam.

🕹🎮🕹

Dandi POV

Jam raksasa di rumah gue menunjukkan pukul 15.01 WIB. Sebenarnya jam-jam segini biasanya gue tidur siang untuk persiapan mata tetap melek agar nggak ngantuk kalau malamnya gue main mobile legends. Tetapi sore ini gue nggak bisa tidur, jadinya gue cuma streaming youtobe. Nyari video-video yang lagi trending untuk gue tonton.

Selain main ML biasanya gue menyelinginya dengan main Hago. Tetapi gue udah berhenti main Hago semenjak gue ditipu sama cewek dengan nama akun Felicia Adzkya Hendriawan. Meskipun dia udah mengakui kesalahannya tetapi tetap aja gue merasakan sakit yang sedalam-dalamnya dan nggak ingin mengenal dia lagi. Dan yang lebih nyeseknya lagi karena dia memblokir aku hago-nya dan meninggalkan gue begitu saja. Seandainya aja dia menjelaskan semuanya kemudian berharap agar gue dan dia memulainya dengan lembaran baru, mungkin bisa aja gue maafin dia.

Jujur aja, gue beneran suka dan nyaman sama dia. Gue nggak ada maksud mempermainkan dia walaupun komunikasi kita cuma bisa di game hago. Bahkan gue sempat mikir untuk lanjut ke jenjang serius. Tetapi semua harapan gue buyar tatkala gue tau tentang kamuflasenya di game hago. Gue paksain diri gue untuk move on walaupun susah. Itulah yang menjadi alasan gue nggak main hago lagi supaya nggak terlalu ingat kenangan buruk gue bersama dia.

Ting Nong.

Lamunan gue buyar karena mendengar suara bel yang berbunyi nyaring sampai di seluruh sudut ruangan.

"Bi!" Teriak gue.

"Bi, bel bunyi tuh," teriak gue kepada pembantu rumah.

Karena nggak ada sahutan akhirnya gue berinisiatif untuk membuka pintu meskipun mager.

Saat pintu terkuak lebar, tampaklah Harris, tetangga sekaligus teman baik gue sejak kecil. Dia berdiri sambil memegang koper besar kaya mau mengungsi ke rumah gue. Dan lucunya lagi karena kopernya berwarna pink, nggak laki banget untuk ukuran cogan kayak dia. Gue pengen ngakak tetapi nggak jadi setelah melihat cewek cantik di sampingnya.

Masya Allah, ada rasa tenang-tenangnya gitu melihat cewek berhijab notabene cantik lagi. Gue jadi pengen gendong dia ala brydal style menuju penghulu.

Gue membuang pandangan tatkala cewek berhijab itu memandang gue balik. Sial, gue salah tingkah.

Gue kembali menatap Harris, "Ris, ada apa, masuk yuk?" Ajak gue kepada Harris.

"Eh, gue nggak lama kok. Gue cuma mau nganterin temen lo," kata Harris.

"Temen?"

Gue jadi bingung dengan maksud Harris. Temen yang mana yang dia maksud.

"Iya, nih." Kata Harris melirik cewek berhijab itu.

Yang dilirik justru menundukkan kepala. Malu kali ngeliat cogan kayak gue. Udah fakta kalau cewek rata-rata salah tingkah kalau ketemu sama gue, apalagi kalau gue udah pandangin. Pasti iler mereka pada tumpah-tumpah.

Cewek berhijab itu mengangkat kepalanya lalu menatap gue.

Gue menatapnya balik mulai dari ujung kaki sampai ujung kepala. Gue berusaha mengingat-ingat siapa dia. Tetapi tetap aja gue nggak tau siapa dia.

"Lo siapa?"

Cewek berhijab itu tampak diam sambil menatap gue. Dia menelan liurnya berkali-kali. Jangan-jangan cewek cewek bisu lagi. Sayang dong, cantik-cantik kok bisu.

14 DAYS MEET IN HAGO [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang