Bagian 28 - Momen Perpisahan

1K 73 31
                                    

Perpisahan itu bukan akhir dari sebuah kebahagiaan melainkan awal sebuah perjuangan untuk tetap bisa saling menjaga dan menyayangi.

🕹🎮🕹

Suara deringan dari iphone gue serta-merta membuat gue tersentak dari alam bawah sadar gue. Gue menatap langit-langit kamar dengan pikiran yang masih belum menyatu sepenuhnya. Gue beralih menatap iphone gue yang masih berdering.

"Halo, assalamualaikum."

"Waalaikumsalam sayang, gimana kabar kamu?"

"Alhamdulillah, baik Ma. Gimana kabar mama dan orang disana?"

"Alhamdulillah, baik. Dee, kamu udah kemas barang nggak? Ingat, jam sembilan besok, pesawat kamu udah penerbangan loh."

"Belum Ma, rencananya nanti malam."

"Kalau udah bisa dikerjain sekarang, sekarang aja kali Dee."

"Iya deh, Ma."

"Oh iya udah dulu, Mama ada kerjaan,"

"Iya Ma," gue mencebikkan bibir. Biasanya itu kalau orang tua yang bicara sama anaknya pasti panjang kali lebar bahkan kali tinggi. Nah ini, Mama gue loh, bicaranya irit banget kayak nggak punya pulsa aja. Dia menelpon seolah-olah cuma mau nanya gue masih hidup atau udah K.O.

Gue beralih memeriksa chat whatsapp dan mengesampingkan aplikasi wattpad yang udah tiga hari ini nggak pernah gue buka. Gue puasa wattpad dulu untuk fokus sama Dandi.

My Love

P
P
Yang, lagi ngapain sih?
Kok pintunya dikunci?
Buka pintunya oii
Yank, jalan yuk😗
Yank buka pintu kamarnya dong
Lagi ngapain sih?😡
Dee sayang😘
Hujan udah reda, jalan yuk
Yang😒

Gue menghela nafas melihat spam Dandi. Eh, sejak kapan nama kontaknya berubah menjadi My Love? Perasaan kemarin, namanya masih Dandi nyebelin. Wah, kayaknya iphone gue udah kena pencurian sekaligus pembajakan nih.

Gue segera bangkit untuk mengecek situasi di luar melalui jendela kamar. Dan benar, hujan udah reda. Gue melirik jam yang berdetak di atas nakas. Jam menunjukkan pukul 16.13 WIB. Berarti gue udah tidur siang selama kurang lebih empat jam lamanya. Gue bergegas ke wc untuk berwudhu dan melaksanakan shalat ashar.

Selepas shalat ashar gue segera meninggalkan kamar. Gue berniat menuju teras rumah tatkala mendengar bunyi gitar yang diiringi nyanyian seseorang yang nggak asing lagi ditelinga gue.

Sesampai disana gue melihat Dandi sedang menyanyi yang diiringi petikan gitar oleh Iky. Adem banget deh ngeliat kedua sepupu ini akur. Saking seriusnya kolaborasi mereka, keduanya nggak sadar kalau gue sedang asyik memerhatikan mereka.

Ku mengingat tentang dirimu

Ku hanya diam mengenggam menahan segala kerinduan
Memanggil namamu disetiap malam
Ingin engkau datang dan hadir dimimpiku rindu

Dan waktu khan menjawab
Pertemuanku dan dirimu
Hingga sampai kini
Aku masih ada disini

Ku hanya diam mengenggam menahan segala kerinduan
Memanggil namamu disetiap malam
Ingin engkau datang dan hadir dimimpiku rindu

Dan bayangmu akan selalu bersandar dihatiku
Janji ku pastikan pulang bersamamu

Ku hanya diam mengenggam menahan segala kerinduan
Memanggil namamu disetiap malam
Ingin engkau datang dan hadir dimimpiku

14 DAYS MEET IN HAGO [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang