Btw aku udah pernah bilang kalau setting cerita ini tuh di sekolah khusus laki-laki belom sih? Lupa xD
"Milik siapa ini?"
Taehyung bergumam pelan sembari kepala yang menoleh ke sana ke mari. Kelas sedang sepi berhubung jam pelajaran olahraga baru saja selesai. Sudah dipastikan semua murid berada di kantin atau klinik sekolah saat ini.
Diangkatnya sebuah headphone hitam itu lantas ia pakai di kepalanya. Sesaat ia tercenung karena rasanya ia tak bisa mendengar apapun, bahkan deru napasnya sendiri saja tak tertangkap di telinga.
"Ah, kau menemukannya? Itu milik Yoongi, Tae!", Hoseok masuk ke dalam kelas sembari berlari kecil. "Tadi dia sibuk mencari karena lupa meletakannya di mana."
Taehyung mengangguk mengerti, "Aku baru ingat kalau di kelas ini hanya dia yang selalu mengenakan ini setiap hari. Sebenarnya apa yang ia dengarkan?"
Hoseok mendudukkan diri di samping Taehyung seraya mengulurkan botol air mineral pada si anak baru. "Bukan apa yang ia dengarkan. Tapi apa yang tidak ingin ia dengar."
"Apa maksudmu?", Taehyung memasang raut bingung, tak paham ucapan Hoseok sama sekali.
Sedang Hoseok hanya mengibaskan tangan lalu terkekeh kecil. Mengisyaratkan agar Taehyung tak usah memikirkannya lagi.Tak lama kemudian segerombolan murid masuk ke dalam kelas, dan bisa terlihat Yoongi berjalan lesu di sana.
"Mencari ini?"
Entah inisiatif dari mana yang membuat Taehyung menghampiri Yoongi untuk menyerahkan barang berharganya itu. Kepala Yoongi terdongak disusul sebuah pekikan pelan disertai senyum gusi yang jarang sekali ia perlihatkan. Yang sontak saja membuat Taehyung tertegun saat melihatnya.
"Ma-manis sekali."
Yoongi tersenyum kecil lalu mengambil headphonenya dari tangan Taehyung, "Terima kasih. Di mana kau menemukannya?"
"Ha? Uhm, di bawah mejaku", Tidak, Taehyung tidak gugup saat ditanya begitu oleh Yoongi. Ia hanya belum siap menerima pemandangan indah di depannya ini.
"Kupikir di sekolah ini hanya Jung Hoseok yang paling manis. Rupanya si galak ini lumayan juga."
Lagi, Yoongi tersenyum kecil saat 'mendengarnya'. Seakan ia lupa bahwa beberapa hari yang lalu hanya ada ejekan dari mulut Taehyung yang membuatnya kesal juga tersinggung.
.
"Oh iya omong-omong", Namjoon menghampiri Hoseok yang sibuk dengan ponselnya. "Kau ikut ke acara Junmyeon kan?"
Hoseok menghela napas pendek, "Entahlah. Aku belum tau."
"Kudengar ia akan mengadakan pesta dansa. Untuk itulah ia menyarankan agar kita membawa kekasih masing-masing. Aaaah, untung saja aku punya Kookie", Jimin bersorak kecil, sebelum melirik Yoongi yang lantas memalingkan muka ke arah lain.
"Oh, benarkah?", Taehyung membeo. "Apa itu aturan tertulisnya?"
"Loh? Kau tidak bergabung dalam grupchat kelas ya?", tanya Hoseok yang lantas dibalas gelengan kepala oleh Taehyung.
"Aku sudah memberikan nomorku tapi tak ada 'undangan' untuk masuk ke dalam grupchat."
"Haiisshh, dasar si bedebah itu! Ya sudah, nanti aku yang akan memintanya untuk memasukanmu ke dalam grupchat", ujar Hoseok sembari menepuk bahu Taehyung. "Tapi memangnya, kau punya pasangan, Tae?"
"Ehey, bukankah kau pasangan Taehyung, Seok?", goda Namjoon yang langsung dibalas jitakan keras di dahi.
"Jangan asal bicara!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Voice of My Heart (Taegi) ✔
FanfictionYoongi bisa mendengar segalanya. Apapun, tanpa terkecuali. Mulai dari isakan batin yang memendam rasa, hingga jeritan hati yang ingin lantangkan cinta. It's BTS au. Warn! BoyxBoy ©Min Chaera