Ada yang tidak beres di meja makan pada pagi ini.
Yoongi berdecih kesal, karena rupanya Sunggyu semalam menginap lagi dan kini sudah duduk manis menikmati sarapan bersama Ayahnya.
"Tidak usah menggerutu, masih pagi", Woohyun menegur tanpa melepas tatapannya pada koran di hadapan.
"Siapa pula yang menggerutu?", decak Yoongi tak senang.
Woohyun meletakkan korannya, "Kau pikir, Ayah tidak bisa mendengar segalanya seperti dirimu heh? Berani sekali kau meremehkan Min Woohyun?"
Yoongi merotasikan bola matanya, "Ayolah, sekarang bukan waktunya untuk narsis."
Sunggyu terkekeh kecil mendengar perdebatan singkat antara Ayah dan anak itu.
"Sudah sudah. Yoongi, duduk dan habiskan sarapanmu. Aku membuat telurnya matang sempurna seperti kesukaanmu", ucap pria bermata kecil itu.
Yoongi duduk malas-malasan, meski hidangan sarapan pagi ini terlihat menggiurkan tapi seketika ia jadi hilang selera. Padahal sudah lama sekali Sunggyu tidak pernah sarapan dengannya, tapi kali ini dia kembali ke rutinitas yang sempat ia tinggalkan dulu.
Apakah ini efek belanja bersama tempo hari?"Permisi, Tuan. Ada teman Yoongi yang datang", ucap seorang pelayan keluarga Min.
Woohyun tercenung, "Teman Yoongi?"
"Benar, dia bilang ingin berangkat sekolah bersama Yoongi."
"Uhuukkk!!", seketika Yoongi tersedak hebat mendengarnya. Buru-buru ia meneguk susu cokelatnya bersamaan dengan munculnya seorang pemuda tampan yang amat ia kenal.
"Selamat pagi, nama saya Kim Taehyung."
"Oh? Taehyungie!", mendadak saja Sunggyu memekik pelan, membuat Woohyun dan Yoongi tercengang kaget.
"Paman Sunggyu?", Taehyung tak kalah terkejut juga bingung. Kenapa teman Ibunya ada di sini.
'Apa mungkin?'
"Hyung mengenalnya?", Woohyun bertanya. Sedang Yoongi hanya memandang Taehyung dan Sunggyu secara bergantian.
"Woohyun-ah, kau tidak ingat Saeron? Dia putra Kim Saeron dan Kim Minjae!", jawab Sunggyu kemudian mempersilakan Taehyung untuk duduk di sebelah Yoongi.
Woohyun ber-oh panjang, "Jadi kau Taetae yang sering disebut Saeron dulu? Oh ya ampun, tak kusangka kau berteman dengan Yoongi. Tunggu, aku malah tak menyangka Yoongi memiliki teman di sekolah."
"Ayah!"
"Lihat cara bicaranya", tunjuk Woohyun pada Yoongi yang sudah mendelik kesal.
Taehyung tersenyum kikuk, "Benar, Paman. Lama tidak bertemu."
Woohyun tertawa, "Astaga, terakhir kita bertemu saat kau masih berumur enam tahun dan sekarang kau sudah tumbuh baik juga sangat tampan. Posturmu tinggi semampai, tidak sepertiㅡ"
Yoongi mencebik kesal, "Tidak usah menyindirku. Aku pendek juga faktor genetik yang Ayah turunkan padaku!"
Taehyung menahan diri untuk tidak tertawa, berbeda dengan Sunggyu dan Woohyun yang sudah terbahak.
"Jadi, kau ingin mengajak Yoongiku berangkat bersama, begitu?", tanya Woohyun kemudian.
"I-iya, Paman. Itupun kalau Paman menginjinkan", jawab Taehyung sembari melirik Yoongi takut-takut.
"Oohh, tentu saja aku mengijinkan. Dengan senang hati aku melepas anakku yang luar biasa ini padamu. Jaga baik-baik ya", ucap Woohyun yang disetujui Sunggyu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Voice of My Heart (Taegi) ✔
FanfictionYoongi bisa mendengar segalanya. Apapun, tanpa terkecuali. Mulai dari isakan batin yang memendam rasa, hingga jeritan hati yang ingin lantangkan cinta. It's BTS au. Warn! BoyxBoy ©Min Chaera