VoMH (10)

5.1K 737 106
                                    

Chapter ini mungkin banyak part Yoongi sama ortunya. Jadi mohon sabar bacanya yak.
Karena konfliknya ngga cuma di Taegi doang. Aku sengaja bikin beragam biar ada variasinya.

Hehe. Btw tadinya aku mau bikin foto keluarga gitu buat mulmed. Tp berhubung aku ngga bisa ngedit foto apalagi pake photoshop, yaudah aku bikin kolase saja XD

Eniwei, happy reading!

****

Yoongi tidak mengira bahwa orang itu benar-benar datang untuk menjemputnya. Padahal ia pikir, penolakannya selama ini sudah membuat pria dewasa itu mundur. Namun ternyata, orang itu tak gentar sama sekali.

"Yoongi, ayo pulang."

Kim Sunggyu berucap sembari membukakan pintu belakang untuk Yoongi. Merelakan dirinya sendiri untuk repot ke luar mobil demi si pemuda manis. Tapi sungguh semua itu bukan paksaan dari manapun, Sunggyu melakukannya cuma-cuma untuk Yoongi.

"Apa aku harus pulang denganmu?", tanya Yoongi ketus, mengabaikan senyum cerah 'ibu' tirinya itu.

"Kita akan makan malam bersama setelah ini. Oh, sebelumnya bagaimana kalau kita belanja dulu? Kebetulan ada beberapa barang yang ingin kubeli. Yoongi mau menemaniku kan?"

Alis Yoongi terangkat naik lengkap dengan kerutan penuh di dahi.

"Sebenarnya kenapa kau selalu melakukan ini padaku?"

"Tidak ada alasan khusus, aku melakukannya karena ingin."

"Berhentilah cari muka dan urus dirimu sendiri", Yoongi melengos tanpa peduli panggilan Sunggyu lagi. Tapi belum ada lima langkah, ia merasakan ada sebuah tarikan keras pada lengannya.

"Apa-apaan ini?!", Yoongi sebisa mungkin memberontak, tp rupanya cengkeraman Sunggyu lebih kuat dari tenaganya.

"Le-lepas!"

Sunggyu menggeleng sembari membukakan pintu untuk Yoongi, "Aku sudah diberi ijin oleh Ayahmu agar bisa sedikit tegas dan keras padamu. Maaf ya, tapi kali ini saja bisa kan kau bekerja sama denganku, hm?"

Yoongi mendengus kasar, mau tak mau ia mengikuti ke mana Sunggyu membawanya.

.

"Kenapa membeli semua ini--dan sebanyak ini?", Yoongi bertanya pada Sunggyu yang terus memasukan barang ke dalam keranjang. Tak hanya beberapa bahan makanan seperti sayur, buah dan daging, tapi juga minuman, kue dan berbagai kudapan.

"Sekalian saja belanja bulanan. Setiap kali aku mengecek lemari es selalu saja kehabisan stok makanan. Apakah Bibi Seo tidak pernah belanja, huh?"

Sunggyu selama ini memang lebih memilih untuk tinggal di apartemennya sendiri dibandingkan di kediaman keluarga Min. Tapi ia selalu datang setiap tiga hari sekali atau saat Woohyun sedang libur. Tadinya ia sempat tinggal di rumah itu namun sikap Yoongi yang tak bersahabat membuatnya segan untuk tinggal lebih lama. Maka itu ia putuskan untuk kembali ke apartemennya saja.

Yoongi mengendikkan bahu, "Entahlah. Aku lebih suka makan di luar bersama teman-temanku. Lagipula Ayah selalu pulang malam dan bepergian ke luar kota", jawab Yoongi yang kemudian terhenyak karena melihat ada satu makanan favoritnya; keripik kayu manis. Yoongi hampir menjerit kegirangan karena demi apapun keripik kayu manis termasuk sulit ditemukan. Dan begitu melihatnya, rasanya seperti menemukan peti harta karun.

Matanya melirik Sunggyu ragu, begitupun gerakan tangannya yang ingin mengambil beberapa bungkus keripik itu.

"Ehm, anu", Yoongi menggaruk pipinya saat Sunggyu menoleh dengan tatapan ada apa padanya.

Voice of My Heart (Taegi) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang