VoMH (16)

3.8K 647 124
                                    

Mudah-mudahan pada ngga lupa ini cerita alurnya gimana wkwk
Btw banyak narasi, jadi yang sabar aja bacanya yaakk :))

***

Satu minggu. Yoongi rasa waktu selama itu sudah cukup membuat rasa penasarannya terjawab berkat Taehyung yang sekarang tak pernah lepas dari pandangannya. Amat mengesankan ketika seringkali Yoongi menyadari si Kim itu selalu saja ada didekatnya, entah sekedar untuk duduk di sampingnya atau secara tiba-tiba memberinya minuman lalu mengajaknya berbincang.

Yoongi tak ingin terlalu percaya diri, hanya saja ia merasa Taehyung sengaja memberi perhatian lebih padanya. Tapi masalahnya Yoongi sedikit tidak nyaman diperlakukan seperti itu. Memang, ia sangat senang bisa berkawan baik dengan siapapun--termasuk Taehyung. Tapi cara berteman yang Taehyung tunjukkan padanya seolah memiliki arti yang lain.

Seketika saja Yoongi teringat akan pengakuan Yijeong beberapa waktu lalu.

Dan jujur saja Yoongi takut jika hal itu kembali terulang pada Taehyung.

Tidak, Yoongi tidak mau hal itu terjadi lagi. Ia tak mau membuat seseorang--apalagi pemuda, menaruh rasa lebih padanya lagi. Karena menurutnya hubungan persahabatan itu lebih baik di atas segalanya. Cinta? Sampai saat ini Yoongi masih belum memikirkannya. Cukup hanya dengan melihat para gadis  seksi lewat di depan matanya saja, perasaanya sudah senang. Meski tak pernah berniat untuk melakukan sesi pendekatan, apalagi meminta nomor telepon.


"Kenapa datang lagi?", Yoongi menghela napas lelah pada seseorang yang kini sudah menunggunya di depan gerbang rumahnya. "Sudah kubilang hari ini aku berangkat sekolah diantar Ayahku kan?"

Kim Taehyung, objek yang kini memasang senyum semringah di hadapan Yoongi sembari duduk di atas motor sport-nya kemudian menyerahkan helm tanpa diminta. Seperti hari-hari sebelumnya, Taehyung selalu datang pagi-pagi untuk menjemput Yoongi mengajaknya pergi ke sekolah bersama-sama. Bahkan saat orang tua Yoongi sedang bepergian ke Jepang, Taehyung dengan santainya meminta ijin pada Woohyun agar ia menginap di rumah untuk menemani Yoongi. Dan tentu saja ia diizinkan secara sukarela. Woohyun dan Sunggyu bahkan sudah merestui jika Yoongi dan Taehyung ingin memiliki hubungan yang lebih jauh lagi.

Meski tentu saja Yoongi dengan senang hati menampiknya.

"Aku sudah diberi izin oleh Ayahmu. Tanya saja kalau tidak percaya", ujar Taehyung santai.

"Berhentilah repot-repot seperti ini, Kim. Kau membuatku tidak nyaman", tukas Yoongi sembari berdecak sebal.

"Tapi aku tidak merasa direpotkan jika untuk dirimu, Yoong. Hehe"

Yoongi merotasikan bola matanya malas lalu dengan terpaksa naik ke atas jok belakang Taehyung setelah memakai helmnya.

Taehyung menoleh sedikit pada Yoongi, yang kemudian membuat Yoongi lag-lagi berdecak sebal. Yoongi tau persis arti dari kode itu. Pemuda Kim itu memintanya agar berpegangan erat padanya. Dengan kata lain, Yoongi harus melingkari pinggang Taehyung dengan tangannya macam orang sedang berpelukan.

"Puas?", Taehyung hanya terkekeh mendengar gumaman ketus Yoongi sebelum akhirnya ia melajukan motornya dengan kecepatan tak lebih dari 60 kilometer perjam, sesuai permintaan Yoongi.

...

"Mereka sudah tidak berulah lagi padamu kan?", tanya Taehyung ketika keduanya berjalan bersamaan ke kelas.

Yoongi berdecih, "Memangnya apa urusannya denganmu? Biarkan saja mereka berbuat semau mereka."

"Memangnya kau tidak merasa terganggu atau sakit hati karena ulah mereka, huh? Yoong, sudah satu minggu berlalu dan mereka masih sajaㅡ"

Voice of My Heart (Taegi) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang