Attention please!
Chapter ini banyak part Yoongi sama ortunya, dan juga Yoongi sama dua sahabatnya. Yang ngga pengen baca, atau cuma mau baca part Taeginya doang monggo diskip aja. Ngga dibaca satu chapter sekalian juga ngga apa-apa. Ngga masalah.
Yang penting kalo di tengah jalan kalian bingung, ngga usah nanya-nanya 'kok gini kok gitu'. Ocai? :)))****
"Sial."
Jarum jam mengarah ke angka dua ketika Yoongi sadar bahwa sedari tadi ia sama sekali tak bisa terlelap. Berbagai cara sudah ia lakukan demi tidur nyenyak seperti biasanya tapi tetap saja gagal. Yang menyebalkan adalah ketika mata sudah dipejamkan, tapi pikiran terus saja melayangㅡmempermainkan rasa kantuk yang sudah sejak beberapa jam lalu menyerang.
Min Yoongi gelisah, rasanya berkali lipat dari yang sudah-sudah. Ia bahkan makin tak mengerti kenapa tiap kali coba untuk melelapkan diri di atas kasur kesayangannya, yang seketika muncul dalam benak adalah orang itu. Bayangan Taehyung yang tersenyum lebar hadir tanpa diundang.
"Kau super idiot, Min Yoongi," desahnya gusar. Ia bangkit lalu berdiri di depan lemari berkaca besarㅡmematung sesaat di sana. Memandangi dirinya yang kepayahan atas alasan yang sungguh tak masuk akal.
"Harusnya kau meninju wajahnya keras-keras saat dia melecehkanmu! Bukannya justru tersipu malu! Bodohnya dirimu aarrgghh!" Yoongi mengacak surai hitamnya frustasi, manakala ingatannya berputar kembali pada kejadian pagi tadi; di mana untuk pertama kali ada seseorang yang dengan kurang ajar menyentuh pipinya dengan bibir.
Itu ulah Kim Taehyung tentu saja.
"Huh, aku jadi haus!" keluh Yoongi kemudian berjalan malas menuju dapur demi segelas air dingin.
Tapi belum sempat kakinya benar-benar menapak di dapur, ia mendengar suara berisik dari balkon yang berada di ruang keluarga rumahnya. Ia mengernyit bingung karena melihat sang Ayah berada di sana dengan Sunggyu dalam rangkulannya.
"Apa insomnia Ayah kambuh lagi?" bingung Yoongi yang kemudian menghampiri dua pria yang masih asyik mengobrol dan sesekali tertawa itu.
Merasa ada yang mendekat, Woohyun menoleh dan mendapati Yoongi yang memandanginya dengan gurat bingung yang kentara."Kau belum tidur?" tanya Woohyun yang seketika melepas kedua tangannya yang melingkari pinggang Sunggyu.
"Apa yang Ayah lakukan?"
"Pacaran, apalagi?" jawab Woohyun asal tanpa memedulikan siku Sunggyu yang menekan pinggangnya keras-keras.
"Ti-tidak Yoongi. Kami hanya mengobrol biasa sambil mencicipi wine pemberian adikku saja. Berhubung Ayahmu pulang larut, maka ituㅡ"
"-maka itu Yoonieku harus segera tidur ya. Jangan mentang-mentang besok libur jadi kau seenaknya begadang begini," putus Woohyun lengkap dengan gerakan mengusir pada Yoong, yang kemudian merotasikan bola matanya terhibur.
"Cih, orang tua menggelikan," gerutu Yoongi lalu melanjutkan langkahnya ke arah dapur.
Tapi beberapa saat kemudian, ketika ia hendak membuka lemari es untuk mengambil botol air mineral, ia mendengar percakapan dua pria itu dengan jelas.
"Bisakah kau berhenti bersikap canggung begitu Hyung? Yoongi sudah dewasa, dia akan mengerti."
KAMU SEDANG MEMBACA
Voice of My Heart (Taegi) ✔
FanfictionYoongi bisa mendengar segalanya. Apapun, tanpa terkecuali. Mulai dari isakan batin yang memendam rasa, hingga jeritan hati yang ingin lantangkan cinta. It's BTS au. Warn! BoyxBoy ©Min Chaera