Mengutip dari kalimat andalan kawanku, Ceu Jimochi; just trust me guys. Buat meyakinkan kalian bahwa kapal kita akan berlayar pada waktunya.
:))****
Taehyung terkesiap. Aliran darahnya berdesir kuat ketika kedua matanya menangkap sosok mungil nan pucat itu tak jauh dari tempatnya berdiri. Seketika ia mengingat-ingat kapan terakhir mereka saling bertemu dan bicara. Senyumnya terulas dengan perasaan miris, karena nyatanya sudah dua bulan berlalu dan baru kali ini ia kembali melihat Yoongi dari jarak dekat. Karena kini pertemuan mereka tak seintens dulu. Selain karena berbeda fakultas, Taehyung sendiri lebih memilih untuk fokus ke hal lain dibandingkan harus mengurus perasaan sepihaknya pada Yoongi.
Pikirnya, toh Yoongi tak akan peduli.
Sekalipun Yoongi terlihat sedang mencarinya di taman belakang sekolah--dulu, Taehyung yakin jika Yoongi tak benar-benar peduli dengannya. Karena setelah itu, mereka benar-benar putus komunikasi. Yoongi tak pernah menghubungi Taehyung duluan, sedang Taehyung memilih sadar diri dan menjauh secara total. Meski ia sadari pula bahwa hatinya tak nyaman saat melakukannya.
Karena bagaimananapun, perasaan itu masih membuncah untuk Yoongi.
"Tidak usah dipandangi terus, temui sana!"
Taehyung menoleh ketika usapan lembut di bahunya diberikan oleh pemuda tinggi nan manis di sampingnya. Bibirnya mengulas senyum tipis kemudian.
"Apakah perlu?", tanya Taehyung tak yakin.
"Ehey, aku tau kau begitu merindukannya, Tae. Sudah, temui sana. Tapi sebentar saja, kau tidak ingin membuatku cemburu terlalu lama kan?"Kim Seokjinㅡpemuda itu mengerling usil pada Taehyung yang kemudian mengusak surainya dengan gemas.
Jika ditanya bagaimana akhirnya mereka bisa bertemu dan memutuskan untuk saling terikat satu sama lain, jawabannya cukup sederhana. Baik Taehyung maupun Seokjin adalah 'korban' dari cinta sepihak yang melelahkan.
Seokjin ditemukan Taehyung ketika menangis sesenggukan di atas atap sekolah seorang diri pasca bubarnya hubungan dengan Kim Namjoon. Hal itu terjadi setelah Seokjin tau bahwa selama ini hati Namjoon bukan sepenuhnya untuk dirinya. Rupanya hati Namjoon timpang karena nama Jung Hoseok lebih mendominasi dibandingkan dirinya di sana. Untuk kedua kalinya mereka bertemu di suasana yang samaㅡdi tempat yang sama pula ketika Taehyung meratapi nasib ditolak Yoongi. Saat itu Seokjin menertawainya keras-keras dan menganggap Taehyung terlalu bodoh karena berani menyukai lelaki normal.
Di malam pesta kelulusan, Taehyung menarik Seokjin ke atap ballroom setelah mencuri beberapa alkohol yang harusnya diperuntukkan untuk para guru. Mereka saling melampiaskan perasaan mereka di sana. Meneriakan nama yang sudah dengan tega membuat perasaan kacau balau. Yang sudah meremukkan hati hingga tak berbentuk lagi. Sampai akhirnya sebuah celetukan Seokjin mengawali ini semua.
"Bagaimana jika kita berdua saling menyembuhkan satu sama lain?"
Taehyung mengangguk tanpa pikir panjang, dan detik berikutnya ia membiarkan Seokjin memainkan bibirnya dengan sesuka hati.
Hingga sekarang, keduanya masih saling mengobati satu sama lain. Sebisa mungkin Seokjin membantu Taehyung agar tak selalu hanyut memikirkan Yoongi. Begitupun Taehyung yang selalu sigap ketika Seokjin datang dengan wajah lesu karena lagi-lagi bertemu dengan Namjoon yang bergandengan mesra dengan Hoseok.
Katakanlah hubungan mereka itu sebagai simbiosis mutualisme; sama-sama menguntungkan, saling membutuhkan satu sama lain."Apa aku benar-benar boleh menemuinya?", tanya Taehyung sekali lagi meminta izin. Sedang Seokjin mengangguk sembari terkekeh geli.
"Kalau cuma menyapa saja tidak masalah, Tae. Selagi hal itu tidak membuatmu galau nantinya, lakukan saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Voice of My Heart (Taegi) ✔
FanfictionYoongi bisa mendengar segalanya. Apapun, tanpa terkecuali. Mulai dari isakan batin yang memendam rasa, hingga jeritan hati yang ingin lantangkan cinta. It's BTS au. Warn! BoyxBoy ©Min Chaera