Taehyung sebenarnya tidak ingin bersikap tak acuh. Ia hanya terlalu takut dianggap gegabah dan berakhir melukai Yoongi seperti yang sudah-sudah.
Pemuda tampan itu hanya tersenyum tipis tatkala Yoongi sibuk memandangi deretan pasangan di depan sana yang saling mengumbar kemesraan. Ia bisa menebak apa yang sedang dipikirkan Yoongi saat melihat semua itu.Pasti ada rasa iri, dan sebuah tanya menghampiri; kenapa kami tidak seperti mereka?
Tidak, Taehyung bukannya tidak mau menyentuh Yoongi sama sekali. Ia bahkan sangat ingin hingga rasanya sulit untuk menahan gejolak dalam diri yang meletup tanpa henti. Tapi sekali lagi, ada sesuatu yang terus saja memberatkannya. Taehyung tidak ingin membuat Yoongi menyesali keputusannya karena sudah memilihnya. Dan lagi, titel pria brengsek yang disandangnya ingin sekali ia lenyapkan.
Ia tak mau menjadi liar dan bajingan seperti dulu. Ia tak mau berbuat seenaknya hanya demi menuruti hawa napsu. Terlebih pada Yoongi. Bahkan sebisa mungkin Taehyung ingin menjaga Yoongi tanpa menyisakan luka barang satu inci.
Tapi bagaimana jadinya jika Yoongi sendiri yang selalu memberi kode dan membuat pendiriannya goyah begini?
.
"Apa rencana kalian akhir pekan ini?," Namjoon bertanya setelah satu suapan biskuit yang diberikan Hoseok masuk ke dalam mulutnya.
"Aku berencana pergi ke Busan bersama Jungkook. Bagaimana denganmu? Kudengar kau akan menyewa villa di Gwangju untuk merayakan ulang tahun Hoseok?" jawab Jimin tanpa melepas pandangannya ke layar ponsel. Sepertinya tengah sibuk berbalas pesan dengan sang kekasih SMAnya.
"Aku memang berniat menyewanya, tapi Hoseok melarangku. Buang-buang uang katanya," Hoseok mencebik mendengar ucapan Namjoon.
"Kita kan sudah merayakannya kemarin di apartemenmu, Joon. Memangnya kurang puas, hah?!", retoris Hoseok yang membuat seringaian usil di wajah Namjoon muncul.
"Mana bisa puas jika hanya satu malam saja denganmu, Jung Hoseok," dengan satu colekan manja di dagu pemuda manis itu, Namjoon berucap dengan erotis sekaligus menggelikan untuk didengar.
"Hey hey hey! Bisakah kalian sadar di mana kalian berada sekarang?" Taehyung melempar tisu bekas ke arah Namjoon jengkel. Sebenarnya tidak jengkel, ia hanya jadi tak enak hati karena Yoongi terus saja menatapnya dengan horor.
Oho, tentu saja sekarang Yoongi sudah paham dengan apa yang sering diperbincangkan teman-temannya jika sedang berkumpul begini. Pastilah tidak jauh-jauh dengan masalah ranjang.
Tapi tentu saja baik Yoongi maupun Taehyung tidak ada satupun yang ikut menimbrung jika membahas topik yang satu ini. Ya bagaimana tidak, mereka berciuman saja belum pernah. Apalagi bercinta di atas ranjang panas."Kau tidak ada rencana apapun dengan Yoongi, Tae?," tanya Hoseok setelah mendapat kecupan ringan di pipi dari Namjoon yang membuat Yoongi cuma bisa gigit sumpit.
"Hmmm, kurasaㅡ"
"Tidak ada. Aku mau tidur seharian di rumah," putus Yoongi yang sontak membuat Taehyung terperangah tak terima.
"Heeeyy, bukankah kita akan maraton film di apartemenku? Masih banyak dvd yang belum kita tonton, Yoong" protes Taehyung yang hanya disambut decakan malas Yoongi.
"Aku bosan, lebih baik aku tidur seharian. Lagipula minggu depan sudah ujian tengah semester, aku tidak mau terlalu banyak membuang waktuku untuk hal tidak berguna."
Setelah berucap seperti itu Yoongi beranjak dari tempat duduknya dan melenggang pergi begitu saja. Jangan lupakan decakan sebal dan wajah cemberut yang begitu kentara dipandang mata. Membuat keempat kepala di sana saling pandang, membagi kebingungan yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Voice of My Heart (Taegi) ✔
FanfictionYoongi bisa mendengar segalanya. Apapun, tanpa terkecuali. Mulai dari isakan batin yang memendam rasa, hingga jeritan hati yang ingin lantangkan cinta. It's BTS au. Warn! BoyxBoy ©Min Chaera