Min Yoongi, 4 years old
"Ayah, di mana Ibu Yoonie?"
Woohyun menghentikan gerakan jemari di atas papan ketiknya, lalu menoleh sang putra yang sudah berdiri di belakangnya lengkap dengan penampilan khas bangun tidur yang kentara.
"Yoonie kenapa bangun? Mimpi buruk, hm?", pria 26 tahun itu membimbing sang putra agar duduk di pangkuannya. "Sudah malam, harusnya Yoonie tidur. Mau Ayah temani?"
Bocah berumur empat tahun itu menggeleng pelan. Ia sandarkan kepalanya di dada sang Ayah, mencari kenyamanan sebelum memejamkan matanya kembali.
...
"Ayaaaaahhh! Hiks! Ayaaaaaahhh!"
Yoongi berlari kecil mencari sang Ayah di penjuru rumah. Tangisnya tak juga berhenti padahal sebisa mungkin para pelayannya coba menenangkannya. Hal ini terjadi begitu mendadak, karena tanpa mereka tau penyebabnya, Yoongi ke luar sekolah sambil menangis keras.
"Ayaaahh! Mau Ayaaahh! Yoonie mau Ayaaahh! Hiks!"
Yoongi tak berhenti merengek hingga membuat dua pelayan pribadinya kewalahan. Mereka sudah coba menghubungi Woohyun agar segera pulang tapi menurut penuturan sekretaris perusahaan, Woohyun baru saja selesai rapat dan baru akan tiba sekitar 15 menit lagi.
"Bagaimana ini? Menurutmu apa yang harus kita lakukan untuk menenangkannya sementara?", tanya Choi Bomin, pelayan yang biasanya mengantar dan menunggu Yoongi di sekolah.
"Uhm. Kita ke kamarnya saja dan mengajaknya bermain. Ayo!", Hong Joochan, sopir pribadi Yoongi memberi ide sekenanya.
Usaha dua pelayan Yoongi tak cukup berhasil. Awalnya Yoongi bisa tenang setelah diiming-imingi mainan baru. Tapi hanya sekejap, setelah itu tangisnya pecah lagi. Beruntungnya kali ini Woohyun sudah sampai dan berhasil menenangkan sang putra.
"Ayaaahh! Huhuhuhu"
"Heeyy. Kenapa menangis? Siapa yang nakal sama Yoonie?"
"Ibu. Yoonie mau Ibu. Hiks. Yoonie tidak punya Ibu."
Woohyun tertegun. Lagi-lagi Yoongi menanyakan soal Ibunya. Memang, selama ini dia tidak pernah bercerita apapun mengenai wanita yang sudah melahirkan putranya. Tapi itu karena Yoongi sendiri seperti tidak pernah mempermasalahkan hal itu. Hanya saja belakangan ini, si kecil Min selalu saja menanyakan Ibunya secara tiba-tiba.
"Mau bertemu Ibu, hm?"
"Di mana Ibu Yoonie, Ayah?"
Woohyun menggendong Yoongi menuju kamar lamanya dengan Mijoo yang kini sudah ia rombak menjadi kamar penyimpanan barang-barang kenangannya bersama sang mendiang istri.
Yoongi yang tak mengerti apapun hanya mengerjap berkali-kali pada Ayahnya. Seolah bertanya kenapa ia dibawa ke mari dan tempat apakah ini?
"Ibu Yoonie ada di sini."
Woohyun menunjuk sebuah pigura besar yang menampilkan foto wanita cantik.
"Ini Ibu Yoongi. Namanya Lee Mijoo."
KAMU SEDANG MEMBACA
Voice of My Heart (Taegi) ✔
FanfictionYoongi bisa mendengar segalanya. Apapun, tanpa terkecuali. Mulai dari isakan batin yang memendam rasa, hingga jeritan hati yang ingin lantangkan cinta. It's BTS au. Warn! BoyxBoy ©Min Chaera