BAB 11

2.3K 263 12
                                    

Taehyung berjalan dengan tergesa-gesa menuju taman belakang sekolah untuk mencari Suga. Tadi pagi ia tidak masuk ke kelas karena dihukum oleh guru kelasnya karena terlambat.

Salahkan matanya yang tidak mau terpejam karena sibuk memikirkan ucapan Jennie. Ditambah lagi dengan fakta bahwa Suga tidak pulang ke apartemen mereka setelah mengantar Chaeyoung dan saat di telpon laki-laki itu bilang bahwa ia menginap dirumah Chaeyoung dan berhasil membuatnya semakin uring-uringan.

Taehyung mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru taman dan akhirnya ia menemukan seorang yang ia cari tengah bersandar pada sebuah pohon -sepertinya tidur- dan langsung saja Taehyung menghampirinya.

"Suga hyung!" Panggilnya membuat Suga membuka mata dan menatap Taehyung sebentar sebelum kembali memejamkan matanya.

Merasa kesal karena diabaikan Taehyung kini jongkok dan mengguncang pundak Suga. "Hyung sebenarnya ada apa antara kau dengan Chaeyoung?"

"Apanya yang ada apa? Memangnya kau melihat sesuatu yang aneh antara aku dan Chaeyoung?" Suga balik bertanya pada Taehyung tanpa membuka matanya.

Taehyung menggeram kesal. "Seharian kemarin kau terus membawa kabur Chaeyoung dariku. Kau kan tahu aku menyukainya tapi kenapa kau seperti berusaha menikung ku?"

"Belum lagi Jennie yang memberiku ultimatum untuk jangan mendekati Chaeyoung sebelum aku mengerti ucapannya. Apa-apaan itu," lanjutnya lagi.

"Aku tidak heran kenapa Chaeyoung kemarin menamparmu," ucap Suga yang masih dengan menutup mata. Namun seolah faham dengan hawa penasaran Taehyung ia pun melanjutkan "Dasar pabo. Apa kau tidak berfikir betapa Chaeyoung merasa direndahkan ketika kau baru saja berpelukan dengan wanita lain setelah itu meminta Chaeyoung menjadi kekasihmu?"

Taehyung mengusap wajahnya. "Lalu aku harus bagaimana hyung? Aku sama sekali tidak diberi kesempatan untuk mendekati Chaeyoung karena Jennie lebih dulu menariknya pergi."

Ya. Sebelum memutuskan untuk mencari Suga, Taehyung lebih dulu menghampiri Chaeyoung namun belum ada 1 kata yang ia ucapkan Jennie lebih dulu menariknya pergi dan Lisa menahannya agar tidak menyusul mereka.

"Aku tidak tahu ada masalah apa diantara kalian tapi kurasa kau butuh belajar dan Chaeyoung juga butuh waktu," ucap Lisa ketika itu sebelum akhirnya pergi meninggalkannya.

Lagi-lagi Taehyung menyentuh bahu Suga. "Hyung kumohon bantulah aku."

Suga kini membuka matanya dan menatap Taehyung yang memandangnya dengan tatapan memelas setengah putus asa. Jika sudah seperti ini mana tega ia pada Taehyung. Baik Taehyung maupun Chaeyoung mereka sudah Suga anggap sebagai adiknya sendiri.

"Tae. Kau tau kan kau sudah aku anggap sebagai adikku sendiri tapi bukan berarti aku tidak bisa menghajarmu jika sewaktu-waktu kau menyakiti Chaeyoung."

"Hyung apa kau juga menyukainya? Kulihat kalian begitu dekat."

Suga menghela nafas jengah. Tidak bisa kah Taehyung merespon tanpa bertanya? "Aku menyayanginya," ucap Suga membuat Taehyung kaget sejenak kemudian Suga melanjutkan. "Seperti aku menyayangimu dan yang lainnya."

"Hyung aku masih tidak mengerti apa sebenarnya hubungan kalian."

Suga tersenyum tipis mendapati Taehyung yang ternyata masih penasaran. Andai laki-laki di hadapannya ini tau yang sebenarnya entah apa dan bagaimana reaksinya.

"Tidak penting apa hubungan kami. Tapi.... " Suga menggantungkan kata-katanya. Mempertimbangkan semuanya dan setelah apa yang akan ia lakukan ini adalah benar maka ia pun melanjutkan "Yang terpenting sekarang kau harus belajar."

Death Rose (Taehyung-Rose)✅✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang