Clek~
Taehyung langsung bersembunyi di balik dinding begitu ia menyadari ada yang akan membuka pintu. Hingga kemudian Chaeyoung keluar dan berjalan melewati Taehyung.
Setelah memastikan Chaeyoung jauh barulah Taehyung masuk ke ruangan Chanyeol tanpa mengetuk pintu. Chanyeol yang tengah menulis sesuatu dengan serius pun belum menyadari ada orang lain di ruangan itu selain dirinya.
"Chanyeol-hyung," panggil Taehyung yang membuat si pemilik nama mendongakkan kepalanya.
"Oh, Taehyung-ah. Ada apa sampai kau menemuiku disini? Kau mencari Chaeyoung? Dia baru saja pergi," kata Chanyeol kalem yang membuat Taehyung tersenyum perih.
Taehyung mengangguk. "Aku tahu," katanya. Jeda sebentar kemudian Taehyung melanjutkan "Aku kesini untuk menemuimu."
"Oh, kalau begitu duduklah. Kebetulan aku sudah tidak ada pasien."
Taehyung kemudian duduk di kursi yang berseberangan dengan Chanyeol.
Cukup lama Taehyung hanya diam. Ia bingung harus mulai bertanya dari mana. Semuanya begitu sulit ia cerna.
Sedangkan Chanyeol masih menunggu dan sedikit aneh dengan Taehyung. "Jika kau tidak-
"Siapa itu Chaeyoung?" Tanya Taehyung memotong ucapan Chanyeol.
"Apa?" Chanyeol menaikkan satu alisnya, bingung atas pertanyaan Taehyung. Namun kemudian ia tetap menjawab "tentu saja adikku. Kau ini bagaimana," kata Chanyeol sedikit tertawa namun seketika tawanya itu lenyap begitu mendengar pertanyaan Taehyung berikutnya.
"Kalau begitu...siapa itu Rose?"
Chanyeol diam.
Bingung harus menjawab apa karena untuk berbohong pun percuma.'Dia mendengar semua pembicaraanku rupanya' innernya begitu menyadari situasi yang terjadi.
Chanyeol menyandarkan tubuhnya ke sandaran kursi, memejamkan matanya sebentar sambil menghela nafas kemudian menatap Taehyung dengan pandangan serius.
"Sepertinya kau sudah mengetahuinya, ya?" Chanyeol tersenyum tipis. Melepaskan kacamata yang sedari tadi bertengger di hidungnya dan meletakkannya di atas meja.
Melihat Taehyung yang sama sekali tidak tertarik menanggapi, akhirnya ia pun melanjutkan.
"Rose adalah adikku....adik angkatku," kata Chanyeol dan masih tidak mendapat tanggapan dari Taehyung kecuali kernyitan di dahinya.
"Eommaku dan eomma Rose adalah saudara kembar. Dan entah mengapa gen kembar mereka menurun pada Chaeyoung dan Rose sehingga walaupun hanya terikat oleh hubungan sepupu namun wajah mereka tampak seperti saudara kembar yang identik.
Bahkan mereka memiliki cara tersenyum yang sama persis. Perbedaan mereka hanya terletak pada warna rambutnya. Rose memiliki rambut blonde sedangkan Chaeyoung hitam."Ya. Taehyung ingat itu. Gadis kecil yang ditemuinya saat itu memang berambut panjang dan berwarna blonde. Jika saja saat itu Rose tidak berbicara dengan bahasa Korea mungkin ia akan menyangka bahwa Rose adalah turis yang sedang liburan.
"Lalu, siapa yang saat ini bersamamu?" Tanya Taehyung.
"Rose," jawab Chanyeol tanpa ragu.
"Orang tua Rose meninggal karena kecelakaan lalu lintas. Saat itu kami mengira bahwa Rose juga tidak selamat. Tapi ke esokan harinya ada seseorang tak dikenal yang mengantarkan Rose dan berpesan agar kami merahasiakan kabar tersebut."
"Lalu, sejak saat itu dia menjadi adikmu?"
Chanyeol mengangguk. "Kami memutuskan pindah ke London. Tapi sepertinya mereka cukup pintar hingga dapat mencium kabar Rose dan kembali berusaha mencelakainya."
"Apa yang terjadi selanjutnya?" Tanya Taehyung lagi yang sudah tidak mampu menahan rasa penasarannya.
"Mereka berhasil." Tatapan Chanyeol tiba-tiba berubah sendu. "Mereka berhasil mencelakainya. Tapi bukan Rose."
"Mereka salah sasaran dan malah mencelakai Chaeyoung?" Tanya Taehyung yang mendapat anggukkan Chanyeol.
"Kami tidak bisa menyalahkan siapapun. Bahkan demi mengobati rasa kehilangan kami, kami memutuskan untuk merubah seluruh identitas Roseanne Park menjadi Park Chaeyoung dan mengumumkan bahwa yang meninggal adalah Roseanne Park."
🌹🌹🌹🌹🌹
Jaehyun berjalan dengan santai di koridor sekolah menuju loker. Ketika sampai dan membukanya, ia menemukan secarik kertas dengan tulisan
Temui aku di atap sekolah. Sekarang.
"Berubah fikiran, eoh," dengusnya sambil meremas kertas itu kemudian melemparnya asal.
Jaehyun bergegas memenuhi undangan itu, sebagian dalam dirinya merasa penasaran. 'Kira-kira apa yang bisa dia lakukan?'
Jaehyun membuka pintu dan melangkah masuk ke area atap sekolah.
Diedarkan pandangannya namun tak terlihat ada siapapun disana. "Dia mau bermain-main rupanya."
Baru saja Jaehyun hendak berbalik namun matanya melihat setangkai bunga mawar merah tergeletak.
"Aghh~" desisnya ketika tak sengaja jarinya tertusuk mawar tersebut.
"Apa sakit?" Tanya sebuah suara seseorang yang kini tengah berdiri tepat di hadapan Jaehyun.
Jaehyun mendongakkan kepalanya dan terbelalak melihat siapa yang kini berdiri di hadapannya.
"Kau!"
Baru saja Jaehyun berdiri namun ia langsung kehilangan kesadarannya ketika merasakan sesuatu menghantam punggungnya, atau lebih tepatnya ada seseorang yang dengan sengaja memukulnya.
Kemudian si pelaku pemukulan tadi meraih setangkai mawar yang tergeletak itu dan menggenggamkannya ke tangan Jaehyun hingga seluruh durinya menancap pada telapak tangan Jaehyun.
Setelahnya ia mendorong tubuh Jaehyun ke ujung pembatas dan menjatuhkannya ke lantai dasar diiringi oleh terdengarnya jeritan para siswa yang menyaksikan kejadian tersebut di lantai dasar.
"Apa kau menyesal?" tanya si pelaku pendorong pada seseorang yang sedari tadi hanya berdiri diam menyaksikan.
"Aku tidak punya cukup waktu untuk sibuk menyesali semua yang telah terjadi," ucapnya kemudian melenggang pergi.
🌹🌹🌹🌹🌹
"Ini mengerikan. Baru kali ini aku menyaksikan hal seperti ini secara live," ucap Lisa menangkup pipinya sambil menatap ngeri jasad Jaehyun yang dimasukkan ke dalam ambulan.
"Sepertinya keluarga Irene sedang terkena kutukan."
Lisa, Jennie, dan Chaeyoung memandang Jisoo aneh dengan apa yang barusan gadis itu ucapkan.
"Kemarin tidak sengaja aku melihat koran yang dibaca oleh Appa. Disana tertulis artikel tentang R.A.P Corporation yang mengalami krisis," jelas Jisoo.
"R.A.P Corporation?" Tanya Chaeyoung yang diangguki Jennie sebagai jawaban.
"R.A.P Corporation adalah perusahaan raksasa yang bergerak di bidang kesehatan, wisata, transportasi, dan juga pengurus disebuah panti asuhan," ujar Jennie.
"Belum lagi anggota keluarganya yang meninggal secara tragis dan misterius," kata Lisa.
Sedetik kemudian secara kompak Lisa dan Jisoo menangkup kedua pipi mereka dan berseru "INI BENAR-BENAR KUTUKKAN!"
🌹TBC🌹
KAMU SEDANG MEMBACA
Death Rose (Taehyung-Rose)✅✅
Fanfiction[COMPLETED] "Aku minta maaf kemarin dengan kurang ajarnya memintamu menjadi kekasihku tanpa melihat kondisi perasaanmu. Aku merasa jadi orang paling brengsek saat itu. Dan aku sadar aku salah," jelas Taehyung. "Apa tadi kau terluka?" lanjutnya kare...