BAB 8

2.8K 318 24
                                    

"Chaengie." Panggil Chanyeol pada Chaeyoung yang sama sekali tak mendapat jawaban.

Sudah terhitung tiga kali Chanyeol memanggil adiknya itu namun sama sekali tak di hiraukan oleh Chaeyoung. Ia tetap anteng tengkurap di ranjang milik Chanyeol sambil menatap laptop yang kini menyaksikan drama Thailand yang pernah diceritakan Lisa. Kiss me.

Ya, sewaktu di sekolah Lisa sibuk mempromosikan film yang katanya sangat menarik itu dan mewajibkan Chaeyoung untuk menontonnya. Katanya sih biar dia tau kalo berjuang tapi ga dianggap itu gaenak. 'memang siapa yang berjuang dan dicuekin oleh siapa' fikirnya.

"Chaeng-ah," lagi. Namun tetap tak ada respon dari gadis itu.

Oke cukup sudah. Chanyeol tidak suka di abaikan seperti ini. Apalagi oleh Chaeyoung. Chanyeol langsung menutup laptop nya membuat Chaeyoung memberinya death glare. Bukannya takut Chanyeol malah terkekeh sambil mencubit pipi Chaeyoung.

"Kau sama sekali tidak cocok berekspresi seperti itu, kau tau? " ucapnya sambil tertawa.

"Haruskah kau mengganggu acara menontonku? Kau ini sebenarnya mau bicara apa? Awas aja kalo ga penting." Chaeyoung duduk bersiap menyimak apa yang akan Chanyeol katakan.

Chanyeol mulai memasang ekspresi seriusnya kembali. "Kau tau, Yeri sudah beberapa hari ini koma di rumah sakit?"

"Yeri?"

Yeri berfikir mencoba mengingat-ingat kenalkah ia dengan seseorang yang bernama Yeri. Dari deretan orang-orang yang ia kenal sepertinya tidak ada yang namanya Yeri.

Chanyeol menepuk dahinya frustasi. Apa adiknya ini mempunyai banyak kepribadian? Dari yang beku sampai lola seperti ini?

"Dia satu sekolah denganmu Chaeyoung sayang," ucapnya gemas.

"Apa jika satu sekolah itu berarti aku harus mengenalnya? Lagian aku juga baru pindah ya mana aku tahu tentang mereka."

Chaeyoung membuka laptop dan melanjutkan kembali acara menontonnya yang tertunda. Tapi ingatannya tentang kejadian beberapa hari yang lalu membuatnya kembali menoleh kearah Chanyeol.

"Apa Yeri yang Oppa maksud adalah Yeri salah satu antek-anteknya Irene? "

Chanyeol tertawa mendengar peribahasa yang di gunakan Chaeyoung membuat gadis itu mendelik cantik.

"Oh ya bagaimana hubunganmu dengan laki-laki bernama Taehyung itu?" tanya Chanyeol membuka topik baru yang cukup membuat Chaeyoung kembali menatapnya.

Memangnya sejak kapan ia memiliki hubungan dengan laki-laki menyeramkan itu. Yang dengan pintarnya beralibi mengobati luka nya di UKS agar bisa berduaan dengannya.

"Tidak ada apa-apa diantara kami Oppa," ucap Chaeyoung dengan malas.
Jarinya mengklik episode film yang tadi sempat tertunda.

"Bukankah dia menyukaimu?"

Chaeyoung mengangguk. "Ya. Aku Tahu."

Sebelumnya Taehyung memang pernah mengatakannya tapi benar atau tidaknya Chaeyoung tidak tahu. Arti kata aku menyukaimu itu terlalu luas bagi Chaeyoung. Dan tidak semua orang yang berciuman pun atas dasar perasaan.

Apalagi dijaman sekarang banyak orang yang hanya sekedar ingin mencicipi. Sulit membedakan mana yang sungguhan dan yang bajingan.

Walau Taehyung pernah berkata serius tapi...

"Ah entahlah!" pekik Chaeyoung tiba-tiba.
Merasa jengah dengan semua pemikirannya saat ini.

Death Rose (Taehyung-Rose)✅✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang