Taehyung P. O. V
"Ne eomma. Aku membutuhkannya."
"Tidak... Aku hanya harus melihat sesuatu."
"Pokoknya eomma langsung carikan saja sebentar lagi aku akan pulang ke rumah."
"Hmmm sampai jumpa."
Setelah mengakhiri percakapan telfonku dengan eomma aku bergegas mengendarai mobilku keluar pekarangan sekolah menuju rumah eomma.
Hari ini aku akan pastikan semuanya. Aku tidak mau hanya menduga-duga tentang apa yang sebenarnya tengah terjadi. Apalagi menyangkut gadis kecil cinta pertama ku itu.
Ini benar-benar sulit dipercaya. Terakhir aku mencari tahu dan mendapat petunjuk bahwa gadis kecil itu adalah Irene maka dari itu aku menerima perjodohan itu. Tapi kenapa gelang itu ada pada Chaeyoung? Halmeoni sendiri yang memastikan bahwa sepasang gelang itu hanya dibuat satu.
Ya Tuhan. Jika memang Chaeyoung lah gadis kecilku itu aku tidak akan pernah menyesalinya karena memang dia lah gadis yang saat ini aku cintai dan aku inginkan. Tidak ada yang lain. Terdengar aneh memang mengingat pertemuanku dengannya yang begitu singkat namun berhasil menumbuhkan perasaan yang begitu dalam pada gadis itu. Rasa ingin memiliki dan tidak ingin berbagi.
Taehyung P. O. V END
Normal P. O. V
Tiga puluh menit waktu yang dibutuhkan Taehyung untuk menuju rumah kedua orangtuanya. Cukup jauh memang, karena itulah ia memilih tinggal di apartemen bersama yang lainnya. Selain akan lebih dekat ke sekolah juga ia ingin belajar hidup mandiri dan tentunya ingin sedikit bebas.
Setelah memarkirkan mobilnya, Taehyung segera memasuki rumah yang langsung disambut oleh sang Eomma yang telah menunggunya di ruang tamu.
"Tumben anak Eomma ini mau pulang ke rumah. Biasanya kau selalu menolak meski sudah di paksa sekalipun," kata Eommanya berusaha menyindir namun tetap beranjak memeluk anak semata wayangnya itu.
Taehyung membalas pelukan Eommanya yang memang sangat ia rindukan. "Aku bukan tidak mau pulang Eomma. Aku hanya butuh waktu untuk belajar mandiri."
Eomma Taehyung merenggangkan pelukannya dan menghela nafas. Benar. Ia harus terima bahwa puteranya ini memang sudah dewasa. "Jadi untuk apa kau menanyakan berkas lama Villa di Daegu?"
Taehyung mendudukkan dirinya di sofa. "Aku hanya ingin memastikan sesuatu Eomma. Ini menyangkut hidupku dan.... Masa depanku."
.
.
.
.
.
.From : +8215xxxxxxx
Temui aku di cafe yang paling dekat dengan rumahmu. Kurasa kau tau aku tidak suka menunggu lama.Chaeyoung termenung membaca pesan dari nomor tak dikenal itu. Ia tahu bahkan sangat tahu siapa si pengirim pesan itu. Namun entah kenapa perasaannya mengatakan bahwa mungkin keberuntungan tidak sedang memihak padanya.
Namun setelah difikir berulang kali dan mempertimbangkan segalanya, akhirnya ia memutuskan untuk pergi menemui orang itu. 'Aku akan menyelesaikan ini '
Tidak butuh waktu lama untuk Chaeyoung sampai di Cafe yang dimaksud si pengirim pesan karena hanya butuh waktu lima menit berjalan kaki dari rumahnya. Chaeyoung memasuki cafe dan mengedarkan pandangannya, setelah menemukan orang yang dicari, ia pun berjalan kearah meja tersebut.
"Apa sebenarnya maumu?" Tanya Chaeyoung begitu ia duduk dihadapan orang itu.
"Ahh seperti biasa kau selalu to the point. Santai saja. Mungkin kau mau memesan minuman?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Death Rose (Taehyung-Rose)✅✅
Fanfiction[COMPLETED] "Aku minta maaf kemarin dengan kurang ajarnya memintamu menjadi kekasihku tanpa melihat kondisi perasaanmu. Aku merasa jadi orang paling brengsek saat itu. Dan aku sadar aku salah," jelas Taehyung. "Apa tadi kau terluka?" lanjutnya kare...