Empat gadis itu keluar dari salon dengan gaya rambut yang mungkin membuat orang yang tidak biasa melihatnya akan menggelengkan kepalanya.
Rose mengubah warna rambutnya menjadi merah layaknya Ariel si putri duyung.
Lisa tetap bertahan pada warna rambut brown.
Jennie juga sedikit memberi sentuhan golden brown pada rambutnya.
Sedangkan Jisoo menggunakan warna hitam dan sedikit memotong rambutnya.
"Aku merasa sedikit bingung sebenarnya. Maksudku, kenapa kita harus berpenampilan seperti ini padahal lagu yang akan kita bawakan saja belum ditentukan." Jisoo menatap ketiga sahabatnya dengan dua tangan yang penuh oleh belanjaan.
Jennie membuka bagasi mobilnya dan memasukkan seluruh belanjaan mereka.
"Tenang saja, eonni. Mereka sudah mengurus semuanya," jawab Jennie yang dimaksudkan pada Chaeyoung dan Lisa.
"Ya. Sore ini kita mulai latihan di tempat latihan dance sekolah. Di sana juga akan ada Taehyung dan kawan-kawan." Lisa melirik jahil pada Chaeyoung berusaha menggoda gadis berambut merah yang kini tengah sibuk dengan ponselnya.
Menyadari seluruh mata kini menatap ke arahnya, Chaeyoung mengalihkan perhatiannya dari ponsel ke tiga sahabatnya.
"Apa?" tanyanya sedikit salah tingkah.
Chaeyoung mendengar semua pembicaraan mereka, hanya saja rasanya sedikit bingung untuk menyela saat tiba-tiba nama Taehyung keluar.
"Aku yakin di sana sedang diambil alih oleh BTS dan Red Velvet." Lisa melipat kedua tangannya dengan pandangan lurus ke arah Chaeyoung.
"Lalu?" tanya Jisoo yang kurang mengerti pada ucapan Lisa.
Sedangkan Jennie yang paham akan keadaan, merangkul pundak Jisoo. "Kita tidak perlu takut tidak mendapat jatah latihan hingga malam tiba karena Taehyung akan mengurus semuanya."
"Yang latihan kan kita, kenapa Taehyung yang harus mengurusnya?" tanya Jisoo yang sepertinya belum mengerti.
Jennie menggaruk kepalanya yang sama sekali tidak gatal. Entah apa yang merasuki sahabat tertuanya ini hingga mengalami masalah dalam loading saat proses mencerna kata-katanya.
Sedangkan Lisa dan Chaeyoung sudah tertawa sejak tadi.
°°°°°°°°°°
Benar saja, sesampainya mereka di tempat latihan dance, di sana hanya ada BTS dan Red Velvet.
Tidak aneh memang. Karena sejatinya, Irene tidak akan bisa pergi dari tempat yang di dalamnya terdapat seorang laki-laki bernama Kim Taehyung.
Seperti sekarang misalnya. Irene sedang menyodorkan sebotol minuman ke arah Taehyung, namun baru saja Taehyung akan mengambilnya, ia urungkan saat mendengar beberapa langkah kaki yang memasuki ruangan.
Mereka yang ada di sana dibuat terpukau oleh warna Rambut Chaeyoung. Meski terkesan mencolok, tapi malah membuat wajah gadis itu terlihat semakin lugu. Taehyung juga tidak dapat memungkiri bahwa ia semakin terpesona oleh Chaeyoung.
'She really my Rose'
Taehyung berjalan menghampiri Chaeyoung dan mengabaikan seluruh bentuk perhatian dari Irene yang berusaha gadis itu berikan.
Setibanya Taehyung di hadapan Chaeyoung, ia mengusap kepala Chaeyoung dan menjalar hingga ujung rambut gadis itu.
"Bolehkah ku katakan bahwa kau terlihat glamor dan lugu disaat bersamaan?"
Irene memutar bola matanya jengah. Bahkan Chaeyoung yang hanya diam pun mampu mengalahkan perhatian yang berusaha ia berikan untuk Taehyung.
Chaeyoung tersenyum tipis dan meraih tangan Taehyung. "Bolehkah ku katakan bahwa kami ingin latihan di sini sekarang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Death Rose (Taehyung-Rose)✅✅
Fanfiction[COMPLETED] "Aku minta maaf kemarin dengan kurang ajarnya memintamu menjadi kekasihku tanpa melihat kondisi perasaanmu. Aku merasa jadi orang paling brengsek saat itu. Dan aku sadar aku salah," jelas Taehyung. "Apa tadi kau terluka?" lanjutnya kare...