BAB 6

3K 352 14
                                    


Sudah sekitar 30 menit Taehyung terjaga dari tidurnya namun tak kunjung dapat memejamkan matanya kembali.

Taehyung melihat jam yang tertera di ponselnya.
Masih jam 02.19

Taehyung bangkit duduk dan melirik Jungkook yang tidur dengan menutupi seluruh badannya dengan selimut juga Jimin yang meringkuk kedinginan sebelum akhirnya beringsut turun dari ranjang dan berjalan keluar kamar.

Ya. Taehyung dan teman-temannya memutuskan menginap di rumah Chaeyoung karena paksaan nyonya Park dengan alasan Chaeyoung akan sangat senang jika di hari spesialnya ini di habiskan dengan bersama teman dan keluarga. Dan mereka fikir juga tak akan masalah karena besok weekend.

Ia tidur sekamar dengan Jungkook dan Jimin sedangkan yang lainnya menempati kamar di sebelah mereka.

Jisoo, Lisa dan Jennie? Tentu saja mereka tidur di kamar Chaeyoung.

Namun baru saja Taehyung hendak melangkahkan kakinya menuju dapur untuk mengambil minum, langkahnya tiba-tiba terhenti ketika matanya melihat siluet tubuh seseorang menggunakan hoodie lengkap dengan tudungnya sedang berdiri di dekat tangga.

Awalnya Taehyung merasa mungkin ini efek matanya yang belum beradaptasi dengan ruangan yang gelap. Namun setelah berusaha menyamankan matanya Taehyung makin yakin bahwa dia tidak salah lihat dan jelas bahwa itu adalah sosok seorang pria.

Karena tak dapat lagi menahan rasa penasarannya Taehyung melangkah mendekat dan bersembunyi di balik tembok yang membuatnya dapat lebih jelas melihat sosok tersebut meski hanya dapat melihat bagian punggungnya saja.

Dari jarak sedekat ini Taehyung memastikan bahwa sosok itu tidak sendirian. Karena Taehyung melihat ada bayangan sosok lain yang berdiri di bawah tangga.

Tapi ngomong-ngomong soal sosok berhoodie ini Taehyung seperti tidak asing. Dari postur tubuhnya Taehyung yakin pernah melihatnya.

Baru saja Taehyung hendak melangkah mendekati sosok itu namun ia di kejutkan oleh tepukan seseorang dari belakangnya yang sukses membuatnya tersentak dan seketika menoleh kebelakang.

"Taehyung. Ngapain kamu malem-malem gini mengendap-ngendap kaya maling?" tanya orang itu menatap Taehyung.

Taehyung yang masih dalam mode terkejut mengusap dada nya sebentar sebelum menjawab dengan sedikit kesal.
"Astaga Chaeyoung kau hampir saja membuat lelaki tertampan di dunia mati muda karena serangan jantung. "

Taehyung menoleh lagi kearah sosok berhoodie tadi berada namun ia sudah tidak ada di sana. 'kemana dia?'

Chaeyoung ikut melihat arah pandangan Taehyung. "Apa yang kau lihat? Kau mencari siapa?"

"Kurasa di rumahmu ada maling."

Chaeyoung mengerutkan kening bingung. Tidak mungkin di rumahnya bisa di masuki maling karena setahunya Chanyeol sudah memasang sistem keamanan yang sangat canggih.

"Apa kau terbiasa tidur sambil berjalan? Aku rasa kau masih bermimpi." ucap Chaeyoung sambil melangkahkan kaki nya ke dapur.

"Kau sendiri kenapa malam-malam begini masih berkeliaran?" tanya balik Taehyung sambil mengekori Chaeyoung.

Chaeyoung membuka kulkas dan mengeluarkan sebotol air mineral dan menaruhnya di meja.

"Aku sudah terbiasa bangun tengah malam untuk mengambil minum," jawabnya sambil menuangkan air ke gelas dan meminumnya.

Chaeyoung hampir saja tersedak minumannya ketika ia merasakan Taehyung berdiri tepat di belakangnya dengan kedua tangan menopang pada pinggiran meja.

Jika di lihat dari belakang maka akan terkesan Taehyung memeluk Chaeyoung dari belakang.

"Kau tau? Berada didekatmu selalu membuatku merasa dejavu," ucap Taehyung lirih sambil menikmati harum rambut Chaeyoung yang begitu menenangkan.

"Aku selalu merasa bahwa sebelumnya kita memang pernah begitu dekat," lanjutnya.

"Omong kosong. Bahkan kita baru saling mengenal beberapa hari. " Chaeyoung salah tingkah sendiri. Sungguh ia merasa sangat tidak nyaman dengan posisi mereka ini.

Taehyung menumpukan dagunya pada pundak Chaeyoung tak lupa kini lengannya bertengger pada bagian perut gadis itu.

"Itulah yang tidak aku mengerti. Bahkan Irene yang notabene adalah tunanganku pun tidak pernah membuatku merasa seperti ini," ucap Taehyung makin lirih.

Chaeyoung menggenggam tangan Taehyung berusaha untuk melepaskan pelukannya dan ya, Taehyung memang melepaskan nya namun tidak dalam artian melepaskan yang sebenarnya. Karena setelahnya Taehyung malah memutar tubuh Chaeyoung hingga kini mereka saling berhadapan.

Chaeyoung sebisa mungkin menahan debaran asing di dada nya ketika menyadari posisi nya kini begitu dekat dengan Chaeyoung.

Bahkan Taehyung kini kembali mengurung Chaeyoung dengan lengannya yang ia tumpukan di pinggiran meja.

"Kau tau Chaeyoung-ah? Kau bahkan membuatku merasakan cinta di hari pertama melihatmu. "

"Taehyung please. Aku rasa kau memang benar-benar mengigau. Kata-katamu malah makin ngelantur kaya orang mabuk taungga?" ucap Raina sambil berusaha mendorong Taehyung tapi percuma.

Chaeyoung semakin panik ketika kini Taehyung semakin mendekatkan wajahnya kearah Chaeyoung hingga saat tinggal sedikit lagi Taehyung akan berhasil menciumnya tapi....

"Apa yang kalian lakukan?" ucap sebuah suara di iringi lampu dapur yang menyala.

Sontak saja Chaeyoung langsung mendorong Taehyung yang untungnya kali ini berhasil membuat laki-laki itu menjauh.

Chaeyoung merasa salah tingkah karena ketahuan sedang berada dalam posisi yang pasti membuat orang yang melihatnya jadi salah faham. Dan memutuskan naik ke lantai dua menuju kamarnya meninggalkan 2 orang tadi.

"Ahhh sepertinya aku mengacaukan acara kalian," ucap orang itu yang menyadari kecanggungan mereka.

"Kau memang sungguh mengganggu, Suga hyung," dengus Taehyung lalu ikut pergi meninggalkan Suga sendirian di dapur.

Orang itu. Si pengganggu yang ternyata adalah Suga hanya mengendikkan bahu tidak peduli dan meminum sisa air Chaeyoung tadi.

Memikirkan apa yang dilihatnya tadi cukup membuat rasa kantuknya berkurang. Ingin rasanya Suga berfikir apa peduliku tapi ketika mengingat Chaeyoung adalah sosok yang telah ia anggap adik membuatnya kembali berfikir bahwa ia harus peduli.

Hampir 3 tahun bersama dan tinggal di apartemen yang sama pula membuat ke tujuh nya dekat layaknya saudara. Tapi meski begitu Suga lah yang paling Taehyung percayai ketika ia ingin bercerita.

Selain itu juga Suga tidak akan membiarkan Chaeyoung jadi bulan bulanan Genk Irene ketika suatu saat Irene tau bahwa Taehyung benar-benar mencintai Chaeyoung.

Ya. Taehyung mencintai Chaeyoung. Suga menyadari itu.

Selesai dengan rasa haus nya Suga berniat kembali ke kamarnya namun begitu sampai di depan tangga ia menyadari ada seseorang yang berdiri menatap kearahnya di lantai 2.

Chanyeol.

Suga menghembuskan nafasnya pasrah. "Aku menemukan mereka berdua di dapur dalam keadaan tidak baik."

"Lalu?"

"Hyung ayolah." Suga menatap Chanyeol dengan pandangan menuntut.

Tapi seolah itu bukan hal yang berarti Chanyeol memutar tubuhnya membelakangi Suga. "Kau segeralah kembali ke kamar. Ini bisa di bicarakan nanti."


🌤️TBC🌹

Death Rose (Taehyung-Rose)✅✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang