Jatuh cinta itu menyenangkan jika tidak jatuh sendirian.
Jatuh cinta itu menyakitkan jika kasih sayang dibalas pengkhianatan.
Jatuh cinta itu beban jika tidak sesuai dengan harapan.
Jatuh cinta itu ujian jika datang pada waktu yang tidak diinginkan.
***
Jemari Illyana mengetuk meja kayu berulang-ulang. Pandangannya fokus pada ponsel di depannya yang belum juga menyala, padahal ia sedang menunggu pesan dari seseorang. Sudah satu jam Illyana menunggu tetapi sosok yang dinanti tidak kunjung datang. Hilang tanpa kabar.
Illyana menghela napas berat, ia masih punya kesabaran untuk tidak marah ketika kekasihnya datang dengan senyum tak bersalah.
"Udah lama ya?" Arga duduk di depan Illyana. Lelaki yang mengenakan jaket denim itu langsung memainkan ponselnya usai bertanya. Ia seolah tak butuh jawaban.
Illyana mendengus. "Kamu kemana aja sih? Udah satu jam tau enggak aku di sini. Nunggu itu enggak enak!"
Arga mendongak, menyimpan ponselnya di saku. "Macet Ly."
Alasan klise, Illyana memilih untuk tidak menanggapi. "Kamu niat dinner sama aku enggak sih?"
"Kalau enggak niat ngapain aku datang ke sini." Arga tersenyum, ia meraih tangan Illyana lalu menggenggamnya. "Jangan marah, maafin aku ya."
"Iya, iya." Illyana memutar bola mata. "Hari ini tuh aniv kita yang ke satu tahun, tapi kamu malah bikin aku bete setengah mampus."
"Enggak usah dibahas lagi, ya. Aku laper nih."
Illyana menggeram kesal, rasanya ingin sekali ia meneriaki Arga yang sama sekali tidak merasa bersalah. Lelaki itu biasa saja dengan acara makan malam yang diakadakan Illyana dalam memperingati hari jadi mereka. Bahkan lelaki itu datang dengan tangan hampa, tidak ada hadiah apapun untuk Illyana.
"Kamu mau pesan apa?" tanya Arga.
"Apa aja." Illyana menyandarkan punggungnya ke kursi, nafsu makannya sudah hilang total.
"Jangan cemburut gitu dong, ntar cantiknya hilang." Arga menatap Illyana yang terlihat cantik malam ini, perempuan itu mengenakan dress hitam selutut dengan rambut yang tergerai indah.
"Kamu ngeselin tau enggak sih." Illyana hampir menangis, mata perempuan itu berkaca-kaca.
"Aku 'kan udah minta maaf." Arga menegakkan posisi duduknya, menatap Illyana lamat-lamat.
"Permintaan maaf kamu enggak bikin kesal aku hilang." Illyana berdiri dari duduknya, perempuan itu berlalu pergi tetapi Arga mengejarnya.
"Mau kemana?" Arga menahan Illyana ketika mereka sudah berada di luar restoran.
"Pulang." Illyana bersedekap dada, ia tidak mau menatap Arga. Lelaki itu menghancurkan moodnya. Segala angan Illyana tentang indahnya perayaan hari jadi pertama mereka musnah seketika.
"Kok pulang sih? Kita 'kan belum makan."
"Kamu makan aja sendiri, tuh ajakin Jill." Illyana berujar asal, ia menatap perempuan yang baru saja turun dari taxi.
"Kok nama gue disebut sih? Ada apa?" Ternyata perempuan bernama Jill itu mendengar ucapan Illyana.
"Arga ngajakin lo makan," ujar Illyana. Ia melirik Arga yang hanya diam.
Jill terkekeh. "Boleh."
"Tuh dia mau!" Illyana menekan ucapannya. Diam-diam Arga menyunggingkan senyum tipis.
"Kamu enggak boleh pulang," ujar Arga. Ia berusaha menahan Illyana.
"Aku mau pulang!" Illyana setengah memekik, rasa kesalnya memuncak. Bagaimana bisa Arga tidak menolak saat dirinya meminta Jill untuk menemani makan, padahal Illyana hanya sedang menguji saja.
"Oke, kamu pulang tapi maafin aku dulu." Arga mencoba mengalah, menghadapi Illyana yang keras kepala tidak akan ada habisnya.
Illyana menghela napas. "Udah aku maafin," ujarnya.
"Kalian lucu deh," komentar Jill, Illyana hanya melirik perempuan itu. Jill adalah teman sekelas Illyana, tidak terlalu akrab tetapi cukup saling mengenal.
Arga tersenyum lebar. "Peluk dulu dong kalau gitu," ujarnya seraya merentangkan tangan.
Illyana tersenyum tipis, ia menghambur kepelukan Arga. Disaat yang sama lelaki itu menggenggam erat tangan Jill yang berdiri di belakang Illyana.
***
Jalan-jalan ke Blitar, yuk berikan vote dan komentar.
Kesan, pesan, kritik dan saran boleh disampaikan. Jangan sungkan dan segan anggap aja lagi ngebacot sama teman wkwk.
Sajadah Cinta Illyana publish ulang, Proses revisi. Jadi, ada beberapa bagian yang akan berubah dari cerita ini.
Untuk kalian yang sudah membaca, bisa baca ulang. Buat yang baru mulai baca, aku harap betah mengikuti cerita ini sampai selesai.
Terima kasih karena sudah membaca cerita ini💙
Kalimantan Selatan, 7 Juni 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajadah Cinta Illyana | Sudah Terbit
Spiritual[Follow akun Author terlebih dahulu sebelum membaca] Sajadah Cinta Illyana, Ketika aku bersujud karna cinta-Nya. Genre : Spiritual - teenfiction